OPINI PASKAH: Menderita Bersama untuk Bangkit Lebih Kuat

Kita dipaksa menarik diri secara radikal. Mengurangi sedrastis mungkin waktu berada di luar rumah. Memotong kesibukan. Mengubah pola kerja.

Editor: Agustinus Sape
Shutterstock
Ilustrasi gunakan masker cegah penyebaran coronavirus 

Tatapan mata Coronavirus terus mengintai kita. Jangkauan wilayah cengkeramannya semakin luas. Yang terinfeksi terus bertambah. Korban kian menumpuk. Sementara itu, kita belum tahu kapan dia akan berlalu dari lembaran kehidupan manusia.

Apa yang dapat kita lakukan adalah menjalankan protokol resmi yang dikeluarkan pemerintah. Juga menuruti langkah-langkah lembaga-lembaga sosial, agama, budaya yang berjalan bersama dalam ajakan-ajakan baik ini. Atau, sekedar menikmati cahaya Matahari pagi yang datang dengan gratis dan tanpa biaya.

Akhir cerita wabah Coronavirus ini memang masih menjadi tanda tanya. Namun, bagi kita, kehidupan harus bangkit kembali. Bangkit dengan lebih kuat. Menerobos kepengapan. Meretas jeruji ketidakpedulian. Menyediakan ruang belajar paling jujur tentang kehidupan dengan Coronavirus sebagai pelajaran utamanya. Sebab, ada bukti sahih mengapa wabah ini tidak merangsek lebih mengerikan lagi daripada kengerian yang sedang kita hadapi saat ini.Sejauh ini, usaha-usaha untuk “ada bersama” secara lebih bertanggung jawab ternyata cukup berhasil.

Belum lama berselang, Pemimpin Badan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan ini kepada dunia. Bahwa mungkin kita telah membayangkan peristiwa menyedihkan ini akan terjadi. Maka, sekarang adalah saat untuk bertindak. Ini bukan lagi satu ajang latihan. Selalu ada optimisme. Coronavirus ini dapat ditekan kembali. Tetapi, hal itu akan berhasil hanya dengan pendekatan kolektif dan komprehensif di tangan kita semua. Adalah hal yang sangat penting untuk membagikan sumber daya dan informasi di antara kita. Pengalaman pedih ini tidak hanya mengintai perjalanan satu bangsa.

Pada saat ini, ketika kita semua dipengaruhi oleh Coronavirus, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan jangkauan dampak fisik, biologis, psikologis, spiritual, dan ekonomis, kesadaran bahwa kita mesti bersama-sama adalah obat mujarab. Kita telah mendengar berulang kali, bahwa kita berada dalam pengalaman serangan wabah ini secara bersama. Karena itu, kita harus dan dapat berjalan melalui pengalaman ini secara bersama juga. Menderita bersama untuk bangkit lebih kuat.*

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved