News
233 Penumpang KM Lambelu Datang, Warga Kimang Buleng Hadang Tolak SDK jadi Tempat Karantina Corona
Warga berkumpul di depan SD St Yosef untuk menyatakan sikap penolakan mereka. Lurah Kota Uneng yang hadir di lokasi, kerepotan menenangkan warga.
Penulis: Aris Ninu | Editor: Benny Dasman
Penggunaannya akan diresmikan Bupati Robby Idong hari ini, Selasa (7/4) pagi. Bupati menjelaskan ruangan isolasi tersebut sudah selesai dibangun. Ini menjadi bukti keseriusan Pemkab Sikka menangani Corona.
"Ruangan isolasi ini dibangun 10 hari saja dan besok (hari ini. red) akan diresmikan. Saya minta masyarakat Sikka jangan panik. Tetap tenang. Ikuti langkah pemerintah serta anjuran kesehatan. Tetap di rumah, pakai masker, dan cuci tangan pakai antiseptik," papar Bupati Robby seraya menyebut APD untuk Tim Medis juga sudah disiapkan.
Dalam kesempatan itu, Bupati Robby Idong menambahkan Pemkab Sikka telah mengajukan dana dalam rangka penanganan Corona.
Pihaknya mengganggarkan dana bagi warga kurang mampu, termasuk membantu membebaskan biaya rekening air dan pulsa listrik pada meteran 450 Kwh dan 900 Kwh.
"Pemerintah sudah mengambil langkah cepat agar ada bantuan bagi warga Sikka seperti sembako, pulsa listik dan pembebasan meteran air. Ini langkah dari pemerintah karena warga yang tidak ada pekerjaan tetap harus mendapat perhatian dari pemerintah," papar Bupati Robby di Stu Yosef Maumere.
Bupati didampingi Kapolres Sikka, AKBP Sajimin dan Dandim 1603 Sikka, Letkol Inf Zulnalendra Utama. "Anggaran penanganan Corona sudah dibahas bersama dewan. Anggaran tersebut dipakai untuk pembelian APD dan kebutuhan lain dalam penanganan Corona," ujarnya.
Surati Pelni
Bupati Robby Idong senin pagi menyurati Direktur PT Pelni Pusat dan meminta penundaan KM Lambelu berlabuh tambat.
"Tadi (kemarin. Red) padi pagi Pak Bupati panggil saya membuat surat ke PT Pelni Pusat, minta batalkan labuh tambat hari ini (kemarin. Red)," kata Sekretaris Dinas Perhubungan Sikka, Ferdy Lepe.
Fery menjelaskan surat tersebut telah dikirim melalui email ke Manajemen PT Pelni di Jakarta. Beberapa pihak di Maumere juga telah disampaikan tembusan. Ferdy menegaskan KM Lambelu tidak boleh berlabuh Senin malam di Pelabuhan Lorens Say.
Kapal baru diperbolehkan sandar 12 April 2020, setelah menjalani masa karatina di atas kapal. "Desakan warga sangat kuat menolak kapal sandar membuat pemerintah menyurati Manajemen PT Pelni," imbuh Ferdy.
Pantauan Pos Kupang, Senin pukul 19.30, belum ada tanda- tanda kedatangan KM Lambelu. Tak terlihat hilir mudik calon penumpang yang hendak berangkat dan para penjemput. Di terminal penumpang tak terlihat seorang pun.
Pemandangan ini sangat berbeda dari hari-hari sebelumnya, ketika kapal penumpang akan tiba di pelabuhan. Kendaraan dan manusia biasanya sudah berjejal. Di dermaga sandar kapal Pelni, justru disandari sebuah kapal tol laut. Sedangkan di dermaga umum tampak kapal kontainer dan beberapa unit kapal barang.
Tak kurang dari 10 orang penumpang tujuan Sulawesi berada di pintu masuk menuju dermaga. Mereka hanya berdiri di depan pintu, tak tahu pasti apakah kapal akan tiba Senin malam atau tidak.
"Saya tunggu saja di sini. Kalau kapal tidak datang, saya kembali ke rumah. Besok (hari ini. Red) saya akan cek lagi ke sini," ujar Saiful, penumpang tujuan Palu.
Saiful mengaku khawatir dengan kondisi saat ini dengan pandemi Corona. Namun ada keperluan penting di kampung yang mengharuskanya pulang.