Ibu-ibu Binaan Nakertrans Ende Sudah Hasilkan 500 Masker Untuk Masyarakat
Terkait support untuk tenaga produksi masker, Lingga katakan, mereka diberi support berupa uang transportasi dan uang makan.
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
Ibu-ibu Binaan Nakertrans Ende Sudah Hasilkan 500 Masker Untuk Masyarakat
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Ibu-ibu Binaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara (NTT) telah menghasilkan 500 buah makser.
500 masker ini dihasilkan dalam rentang waktu tiga hari kerja, 1-3 April 2020, dikerjakan oleh sembilan ibu-ibu binaan di salah satu ruang Balai Latihan Kerja Nakertrans Ende.
Proses penjahitan masker ini menggunakan mesin jahit manual, sembilan ibu-ibu dibantu tiga orang tenaga gunting dan satu orang untuk setrika.
"Hingga saat ini mereka sudah menghasilkan 500 makser, itu dikerjakan dalam waktu tiga hari kita mulai buat makser, Rabu, Kamis dan Jumat Kalau Sabtu dan Minggu mereka libur," ungkap Kapitan Lingga, Kadis Nakertrans Ende, saat diwawancarai POS-KUPANG.COM, Senin (6/4/2020).
Menurutnya, besok, Selasa (7/4/2020) masker tersebut akan diserahkan kepada Gugus Tugas Percepatan Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Ende, nanti Gugus Tugas yang akan mengatur distribusi ke masyarakat.
Dia katakan, pihaknya memutuskan agar masker tersebut secepatnya didistribusi ke Gugus Tugas agar masyarakat tidak menunggu terlalu lama, apalagi, kata dia, WHO telah menetapkan penggunaan masker bagi setiap warga.
"Kita tidak menunggu sampai jumlahnya lima ribu masker dulu, masyarakat nanti tunggu terlalu lama. Memang target kita lima ribu, tapi kita upayakan lebih. Kita didistribusi ke Gugus Tugas, sambil kita produksi terus makser," ungkapnya.
Menurutnya, saat ini jumlah tenaga penjahit masker sembilan orang, mereka merupakan binaan Nakertrans. Penjahitan masker dilaksanakan di salah satu ruang Balai Latihan Kerja Nakertrans Ende.
Dia jelaskan, jumlah tenaga produksi makser hanya sembilan orang, dipertimbangkan dengan luas ruangan sehingga phisical distancing bisa diterapkan.
Lanjutnya, cikal bakal Nakertrans memproduksi masker yakni berawal dari keprihatinan bahwa saat ini ketersedian makser di toko dan kios-kios langka.
Di samping itu, Bupati Ende, Djafar Achmad, kata Lingga, meminta setiap OPD agar kreatif membantu Pemda dalam mengantisipasi dan mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19.
Menurutnya, dari hasil diskusi internal Nakertrans, memutuskan untuk membuat makser, kebetulan, ada bahan baku yang sisa untuk pelatihan.
Bahan baku tersebut, lanjutnya, diambil untuk membuat masker, sambil Nakertrans merancang pergeseran anggaran untuk pengadaan bahan baku dan operasional produksi masker.
Pergeseran anggaran dimaksud sebagaimana yang dinstruksikan oleh Bupati Ende untuk penanganan Covid-19.