kesehatan
Dr. Eunike Cahyaningsih: Upaya NTT Agar Bebas Virus Corona
WHO pada tanggal 30 Januari mengumumkan wabah sebuah corona virus yang baru ( Covid-19) sebagai kedaruratan kesehatan.
POS-KUPANG.COM|KUPANG - WHO pada tanggal 30 Januari mengumumkan wabah sebuah corona virus yang baru ( Covid-19) sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang membuat resah masyarakat dunia termasuk Indonesia, juga NTT dan pada 17 Maret 2020 Presiden RI menyatakan status penyakit ini menjadi tahap tanggap darurat.
Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru yang sebelumnya tidak teridentifikasi pada manusia. Virus Corona adalah suatu kelompok virus yang ditemukan pada hewan dan manusia.
Pada umumnya Covid-19 menyebabkan gejala yang ringan seperti pilek, batuk, demam dan nyeri tenggorokan. Bagi beberapa orang menimbulkan gejala yang lebih parah dan menimbulkan radang paru-paru atau sulit bernapas dan sejumlah kecil kasus ini menyebabkan kematian.
• Bupati Lembata Tegur Para Camat yang Tidak Ikut Vicon Covid-19
Berdasarkan hal tersebut jangan membuat kita "Panik" tetapi tetap "Waspada dan Hati-Hati".
Covid-19 ini diketahui paling mudah menyebar melalui kontak erat dengan orang yang terinfeksi batuk atau bersin dari orang yang terinfeksi mengeluarkan percikan dan jika Anda terlalu dekat dengan orang tersebut, virus ini dapat masuk melalui saluran napas Anda.
Upaya pencegahan yang bisa dilakukan adalah mencegah tertular dari orang yang terinfeksi dengan menjaga jarak yang aman ( lebih dari 1 meter).
Saat ini para ilmuwan masih terus mempelajari dampak dari penyakit ini pada manusia. Orang berusia lanjut dan orang yang memiliki penyakit penyerta lain seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, kanker, asma, penyakit paru obstruksi kronik memiliki risiko lebih besar untuk menjadi lebih parah, namun bukan berarti yang tidak memiliki penyakit penyerta tersebut tidak berisiko kena.
• Gubernur NTT Sepakat Usulan Bupati Manggarai Terkait Pembatasan Jumlah Penumpang Kapal Laut
Sehingga kalau ada orang yang terinfeksi virus corona ini tapi tidak menunjukkan gejala atau gejala ringan karena merasa "tidak sakit" berkunjung ke opa, oma, nenek, ba'i atau orang orang dengan penyakit penyerta (diabetes, jantung, dan lain-lain) akan berpotensi menularkan penyakit tersebut kepada orang orang yang berisiko lebih besar.
Seruan pemerintah untuk "Tetap Tinggal Dirumah" jangan diartikan sebagai "Libur telah Tiba, Libur telah Tiba, Hore,Hore" dan pergi berkunjung ke rumah orang tua, pesiar, berkumpul dengan teman -teman.
Karena kalau itu yang dilakukan akan membuat orang yang ditemui menjadi tertular dan menyebabkan rantai penularan Covid-19 ini tidak akan putus-putus dan memperbesar rantai penularan menjadi luas.
• Kaca Riben dan Audio Paling Laris di Lotus Variasi & Audio Car
Selama masa wabah ini, stop dulu kunjung-mengunjungi, stop pulang kampung, stop pesiar ke daerah transmisi/daerah yang sudah terkonfirmasi terdapat kasus korona (sebagian besar luar NTT sudah terkonfirmasi terdapat kasus korona positif) supaya Anda jangan jadi sarana penularan virus korona untuk keluarga, teman-teman dan masyarakat.
Bila sudah terlanjur berpergian ketempat yang sudah terdapat kasus terkonfirmasi positif virus korona atau kontak erat dengan pasien yang sudah terkonfirmasi virus korona positif, apa yang dilakukan?
Harus melakukan isolasi mandiri selama 14 hari dengan cara:
Tetap dirumah dan dapat dikontak, jika harus keluar hindari memakai transportasi umum, hindari keramaian, jaga jarak dengan orang lain minimal 1 meter, selalu menggunakan masker, terapkan etika batuk dan bersin, idealnya ruang terpisah dengan anggota keluarga lain, hindari pemakaian barang pribadi bersama seperti alat makan, alat mandi. Pakaian yang habis dipakai simpan dalam wadah tertutup cuci dengan sabun, sering mencuci tangan, jaga ventilasi rumah tetap baik dengan membuka jendela dan jaga kebersihan lingkungan.
Saat ini belum ada pengobatan atau vaksin untuk Covid-19, para peneliti masih mengembangkan pengobatan dan vaksin. Namun sebagian besar gejala dapat ditangani.
• Terkenal Tajir, Begini Reaksi Nia Ramadhani Saat Kepergok Pakai Baju Sama dengan Mantan Ardi Bakrie
Upaya pencegahan yang harus dilakukan :
1. Sering-seringlah cuci tangan. Karena virus bisa berpindah dari tangan kita, cuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun.
Bila tidak ada air mengalir dan tangan tidak tampak kotor bisa menggunakan cairan antiseptik berbahan dasar alkohol.
Tidak usah panik tidak punya hand sanitizer apalagi berebut hand sanitizer, karena air bersih dan sabun efektif membersihkan tangan kita. Segera mandi dan mengganti baju sesampainya di rumah.
2. Etika batuk
Apa itu etika batuk? Kalau sedang batuk kita menutup mulut dan hidung dengan tisu, kalau tidak ada tisu tutup mulut dan hidung dengan siku dilipat. Kemudian buang tisu ditempat sampah dan segera mencuci tangan dengan air dan sabun atau menggunakan cairan antiseptik berbahan dasar alkohol sehingga melindungi orang lain dari virus yang keluar melalui batuk dan bersin.
• Digoda Atta Halilintar, Aurel Hermansyah Langsung Ngambek, Putri Sambung Ashanty Malah Lakukan ini
3. Jaga jarak aman (jarak 1 meter) dengan orang yang batuk-batuk, bersin-bersin atau demam. Covid 19 diketahui paling mudah menyebar melalui kontak jarak dekat dengan orang yang terinfeksi Covid-19.
4. Jangan sentuh mata, hidung dan mulut. Tangan menyentuh berbagai permukaan benda yang mungkin terkontaminasi virus ini, kemudian tangan tersebut dipakai menyentuh mata, hidung atau mulut dengan tangan kotor, virus akan berpindah dari permukaan benda ke diri Anda.
Hindari berjabat tangan, cipika-cipiki, menyentuh wajah dengan tangan kotor (kalau terpaksa harus menyentuh wajah pastikan cuci tangan terlebih dahulu).
5. Meningkatkan daya tahan tubuh untuk melindungi diri sendiri dan keluarga dari Covid-19.
Dengan cukup tidur (sedikitnya 6-8 jam sehari), olahraga dan kena sinar matahari (sedikitnya 30-45 menit setiap pagi), perbanyak makan buah dan sayur, biasakan praktekkan pola hidup bersih dan sehat, jangan berpegang tangan, bercium dan atau duduk/berdiri berdekatan (atur jarak lebih dari 1 meter)
• UPDATE CORONA NAGEKEO : 6 ODP di Nagekeo Sehat dan 19 Lainnya Masih Dalam Pemantauan
6. Bersihkan lingkungan rumah dan berikan desinfektan secara berkala pada benda-benda yang sering disentuh pada permukaan rumah dan perabot (gagang pintu, meja, kursi, dan lain-lain).
7. Pembatasan interaksi fisik. Tidak berdekatan atau berkumpul di keramaian, tidak menyelenggarakan pertemuan yang melibatkan banyak orang, hindari melakukan perjalanan keluar kota atau keluar negeri, hindari berpergian ke tempat wisata,
mengurangi berkunjung ke rumah kerabat/teman dan mengurangi menerima kunjungan, mengurangi frekuensi belanja dan pergi belanja, saat benar-benar butuh, usahakan bukan pada jam ramai, menerapkan work from home (WFH), jaga jarak dengan orang lain minimal 1 meter, untuk sementara waktu, anak bermain sendiri di rumah. Untuk sementara waktu, dapat melaksanakan ibadah di rumah.
8. Manfaatkan konsultasi dokter/puskesmas/klinik secara on line lewat telepon. Bila Anda demam, batuk, pilek dan sulit bernafas dan terdapat riwayat berkunjung ke daerah yang terdapat kasus terkonfirmasi korona positif dalam waktu kurang dari 2 minggu, cari pertolongan medis dengan terlebih dahulu telepon ke fasilitas kesehatan dan sampaikan kalau Anda akan datang, sehingga fasilitas kesehatan tersebut bisa mempersiapkan dengan baik sehingga meminimalkan perluasan rantai penularan.
• RSUD Johannes Kupang Siapkan Laboratorium Periksa Sampel ODP dan PDP
Saat wabah, RS/Klinik/Puskesmas/Praktek dokter merupakan "Hot Spot" rantai penularan sehingga hindari berkunjung bila tidak perlu, tiadakan kebiasaan mengantar pasien berbondong-bondong/beramai-ramai.
Bila Anda sakit manfaatkan konsultasi dokter secara tidak langsung (melalui telepon) sehingga meminimalkan risiko penularan dan tertular.
9. Selalu ikuti panduan yang dikeluarkan Pemerintah, Dinas Kesehatan, tenaga kesehatan atau petunjuk kesehatan Nasional.
Virus Corona penularannya terjadi cepat sementara obat dan vaksin sedang dalam pengembangan namun penularannya bisa dicegah perluasannya. Hanya ada satu pilhan mencegah penularan dan tertular Covid-19.
Masyarakat harus secara aktif berpartisipasi bersama-sama dengan pemerintah untuk menjaga NTT tetap sehat, sehingga virus korona tidak mampir dan menetap di NTT.
(Dikutip dari berbagai sumber antara lain: Pedoman penanganan cepat medis dan kesehatan masyarakat Covid-19 di Indonesia,
Komunikasi Risiko Covid-19 untuk Fasilitas Kesehatan Masyarakat (WHO).