Pendidikan
Covid-19: Dosen Prodi Farmasi UCB Terapkan Kuliah Unik
Covid-19: Dosen Prodi Farmasi, Universitas Citra Bangsa ( UCB) terapkan kuliah unik.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ela Uzu Rasi
POS-KUPANG.COM|KUPANG - Wabah Corona Virus Disease ( Covid-19) membuat para dosen dan mahasiswa berdiam di rumah sambil tetap menjalankan proses perkuliahan.
Masing -masing dosen dengan ciri khasnya mengadakan kuliah. Ada yang menjalankan kuliah secara online dengan menggunakan berbagai aplikasi kekinian, ada yang secara manual dengan memberikan tugas seperti biasanya.
Salah satu dosen Program Studi (Prodi) Farmasi Universitas Citra Bangsa (UCB) Kupang, Christin Aprillian Beama, S.Farm, M.Farm, Apt, menjalankan proses perkuliahan dengan cara yang cukup unik yaitu dengan memanggil para mahasiswa secara acak ke rumahnya.
• Cerpen Theos Seran: Malam Kenduri
Kepada Pos Kupang, Rabu (1/4), Christin mengaku metode kuliah tersebut untuk mencegah para mahasiswa menyalahgunakan kesempatan dengan pulang kampung.
"Saya tidak bisa mengontrol mereka satu-satu dalam keadaan seperti saat ini. Sehingga cara ini coba saya terapkan untuk bisa mencegah mereka pulang kampung. Ini untuk kebaikan bersama," katanya.
Dikatakannya, tindakan tersebut dilakukan karena usia para mahasiswanya mempunya potensi menjadi silent career.
Sehingga, katanya, jangan sampai mereka menjadi perantara untuk menularkan virus yang sedang mewabah kepada keluarga mereka.
"Karena orang terlihat sehat bukan berarti tidak bisa terinfeksi. Lihat saja para artis muda yang menjalani pola hidup sehat, rajin olahraga, tetapi tetap terjangkit dan positif. Hal seperti ini yang tidak kita inginkan," katanya.
Menurutnya, absen dilakukan secara random sehingga mahasiswa tidak bisa menebak siapa yang dipanggil berikutnya.
• Es Lemon Tea Fried Chicken Brottus Nyami, Pilihan Tepat Saat Cuaca Panas
Para mahasiswa tersebut tidak asal dipanggil. Mereka diberikan tugas untuk menghafal 10 item obat -obatan beserta dosis, kandungan bahan, dan mekanisme kerjanya untuk kemudian dipaparkan pada saat dipanggil satu per satu.
Christin juga mengungkapkan, salah satu cara memutus mata rantai penyebaran Covid-19 adalah dengan cara seperti ini.
Sistem perkuliahan tersebut tidak hanya diterapkan untuk anak walinya tetapi juga dalam setiap mata kuliah yang diampunya.
Sebagai dosen wali, Christin ingin mahasiswanya aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran sehingga tidak hanya dosen yang berbicara, tetapi para mahasiswa juga diberi kesempatan untuk memaparkan tugas atau materi yang telah mereka pelajari.
"Anak-anak ini adalah tipikal yang harus diberi shock therapy untuk bisa mematuhi aturan. Dengan metode ini bisa dilihat tingkat ketaatan mereka seperti apa. Kita tidak bisa terlalu keras, juga tidak bisa terlalu lembek," ungkapnya.
• Food Corner: Akhir Pekan Masak Steak dan Membuat Saus Steak ala Restoran Bintang Lima