Crew Satuan Pengaman BBPP Kupang Buktikan Pertanian Tidak Berhenti dengan Panen Jagung
Jagung hibrida merupakan jenis jagung keturunan langsung (F1) hasil persilangan 2 atau lebih varietas jagung yang memiliki sifat unggul
Penulis: Edy Hayong | Editor: Rosalina Woso
Sifat unggul yang ditawarkan biasanya yaitu mampu bertongkol 2, ukuran biji lebih besar, ukuran tongkol lebih besar, masa panen lebih singkat dan lain sebagainya.
Koordinator Satuan Pengaman Dominggus Defretes Johannes Lango mengatakan, untuk jagung mereka menanam jagung hibrida karena Tanaman jagung dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun dataran tinggi dengan lahan yang terpapar cahaya matahari langsung minimal 8 jam per hari, dekat dengan sumber air untuk penyiraman serta memiliki tanah yang gembur (bisa dibajak terlebih dahulu agar gembur) pemupukan dasar dengan menggunakan pupuk kandang
Crew satuan Pengaman dalam memelihara tanaman jagung mereka Lakukan penyiraman secara rutin setiap seminggu sekali atau sesuai kondisi lahan dan cuaca.
• 6.908 KK di Kabupaten Nagekeo Terima Hygiene Kit dari Plan Indonesia
• Bukti Sukses Geliat Sektor Pertanian, Mabar Terus Berproduksi Panen Padi ditengah Merebaknya Corona
• Terkuak Kehidupan Najwa Shihab Usai Nikah,Ayah Siapkan Rumah Transit di Halaman Belakang! Untuk Apa?
Mereka melakukan pula penyiangan pada gulma atau tanaman pengganggu lainnya yang tumbuh disekitar tanaman jagung dengan interval setiap 2-3 minggu sekali.
Panen jagung di lakukan pada tanggal 1 Apri 2020 dan pemanenan dapat dilakukan sesuai dengan tujuan. Jika ingin dijadikan jagung rebus, maka jagung dapat dipanen setelah berumur 65 hari. Jika ingin dijual kering maka tunggu hingga menua yaitu sekitar 90 hari.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edi Hayong/Adv-BBPP Kupang).