Virus Corona
Kisah Pasien Corona di Malang, Tak Tahu Dirinya Kena Covid-19, Usai Sembuh Baru Diberitahu Faktanya
Kisah Pasien Corona di Malang, Tak Tahu Dirinya Kena Covid-19, Usai Sembuh Baru Diberitahu Faktanya
Kisah Pasien Corona di Malang, Tak Tahu Dirinya Kena Covid-19, Usai Sembuh Baru Diberitahu Faktanya
POS-KUPANG.COM - Kisah Pasien Corona di Malang, Tak Tahu Dirinya Kena Covid-19, Usai Sembuh Baru Diberitahu Faktanya
Pertambahan pasien positif Covid-19 di Indonesia memang terus bertambah dari hari ke hari.
Perkemangan terakhir yang disampaikan pemerintah pada Kamis (2/3/2020) kemarin menunjukkan pasien positif Covid-19 mencapai angka 1.790 orang, bertambah 113 dari hari sebelumnya.
• 4 Shio Diramalkan Beruntung Besok Sabtu 4 April 2020, Termasuk Kerbau & Ayam, Nasib Shio Lain?
• Terkait Kasus Tewasnya Primus di Dalam Saluran Irigasi, Yudit: Orang Tua Harus Tingkatkan Pengawasan
• Jhon Asbanu : Pihak Keluarga Setuju Korban Dimakamkan Esok Hari
• Jenazah Korban Yang Meninggal Akibat Tenggelam Di Saluran Irigasi Sempat dibawa ke Puskesmas Panite
Namun, adanya pasien yang berhasil sembuh dari infeksi virus ini juga perlu kita lihat untuk membangkitkan optimisme.
Data terakhir menunjukkan jumlah pasien sembuh dari Covid-19 sebanyak 112 orang. Salah satu pasien sembuh berasal dari kota malang.
Pasien pertama di Kota Malang yang berhasil sembuh dari penyakit corona, Rhesa Haryo Wicaksono (22), ternyata baru tahu kalau dirinya berstatus positif setelah diperbolehkan pulang.
Kabar ini disampaikannya langsung melalui sambungan telepon pada Rabu (01/04/2020).
Mahasiswa semester akhir salah satu universitas negeri di Malang ini mengaku, selama menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar (RSSA) pihak medis tak diberi tahu apa sakitnya.
Rhesa pun juga tidak pernah bertanya.
"Mending fokus sembuh daripada tahu penyakitnya itu. Dari tim perawatnya tidak ngasih tahu (kalau positif corona).
"Mungkin khawatir terganggu psikisnya," kata Rhesa, seperti yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
Namun, Rhesa sendiri sebenarnya sempat merasa curiga setelah membaca pemberitaan di media massa tentang adanya pasien RSSA yang positif corona.
Tapi ia memilih untuk tetap tenang dan tidak panik.
Hingga pada akhirnya, Rhesa dinyatakan sembuh pada Jumat (20/03/2020) dan diperbolehkan pulang pada Sabtu (21/03/2020).
"Saya keluar pada Sabtu tanggal 21. Tanggal 23 baru dikasih tahu setelah di rumah. Ibu yang ngasih tahu," ungkapnya.
Tidak Tahu Terjangkit dari Mana
Rhesa tak tahu bagaimana dirinya dapat terjangkit virus yang menyerang pernapasan ini.
Ia hanya mengaku sempat berinteraksi dengan pasien positif meninggal di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
Itu pun secara tidak langsung.
Hanya saja, sebelum mengalami gejala Covid-19, dirinya berkunjung ke Surabaya untuk jalan-jalan.
“Kalau terjangkitnya di mana kurang tahu. Seminggu sebelum gejala pertama saya ke Surabaya, jalan-jalan,” katanya.
Rhesa pada mulanya mengalami gejala demam tinggi dan radang.
Ia sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Panti Nirmala Kota Malang sebelum akhirnya dirujuk ke ruang ICU RSSA.
Pada tanggal 11 Maret 2020, Rhesa masuk ke ruang isolasi RSSA.
“Setelah dari ruang ICU, panasnya turun tapi kalau dibuat jalan masih sesak,” katanya.
Sebagai tambahan informasi, pemerintah Kabupaten Malang telah mengonfirmasi 4 pasien positif corona di wilayahnya sembuh melalui akun Instagram resminya, pada Rabu (01/04/2020).
Kabar ini juga telah dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, drg Arbani Mukti Wibowo.
Arbani menerangkan, kondisi seluruh pasien tidak mengalami sakit.
• 4 Shio Diramalkan Beruntung Besok Sabtu 4 April 2020, Termasuk Kerbau & Ayam, Nasib Shio Lain?
• Terkait Kasus Tewasnya Primus di Dalam Saluran Irigasi, Yudit: Orang Tua Harus Tingkatkan Pengawasan
• Jenazah Korban Yang Meninggal Akibat Tenggelam Di Saluran Irigasi Sempat dibawa ke Puskesmas Panite
• Jadwal Acara TV Sabtu,4 April: MotoGP Virtual Race di Trans 7,Jangan Lewatkan Samudera Cinta di SCTV
• Ashanty Mengaku Dapat Ancaman Saat Bongkar Kedekatan Aurel Hermansyah & Atta Halilintar, dari Siapa?
Namun saat dites, dinyatakan positif corona.
Karena tidak merasa sakit, keempat pasien itu menjalani karantina di rumahnya, dengan pengawasan tim medis Satgas Covid-19 Pemkab Malang.
"Kami berikan motivasi, makanan bergizi dan vitamin. Gejala batuk dan pileknya berangsur hilang. Kondisinya kini tak ada gejala sama sekali," beber Arbani, seperti yang dikutip dari SURYAMALANG.com.
* Update Corona NTT : Delapan Calon Perwira Polda NTT Positif Corona
Sebanyak 300 orang siswa calon perwira polisi dari Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Lembaga Pendidikan Polri (Lemdikpol) dinyatakan positif corona.
Mereka dinyatakan positif Covid-19 setelah menjalani rapid test.
7 di antaranya diduga merupakan calon siswa perwira Polri yang berasal dari Polda NTT.
Saat ini, 300 siswa calon perwira tersebut tengah diisolasi untuk meningkatkan aktivitas imunitas tubuh di Setukpa Lemdikpol Sukabumi.
Kabid Humas Polda NTT yang dikonfirmasi POS-KUPANG.COM pada Jumat (3/4/2020) siang mengatakan siswa calon perwira polisi yang dipulangkan dari Setukpa Lemdikpol kini tengah berada di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda NTT.
Mereka dalam kondisi baik dan negatif Corona.
Di SPN Polda NTT, lanjut Kombes Jo, dilakukan isolasi sesuai standar dan protokol kesehatan.
Terkait delapan siswa calon perwira dari Polda NTT yang dinyatakan positif Corona, ia tidak memberi jawaban secara gamblang.
Ia menyebut bahwa hal (statemen) tersebut merupakan kewenangan Karo Penmas Mabes Polri.
"Yang dipulangkan kini diisolasi di SPN Polda. Semua mereka negatif (Corona). Kalau yang di Setukpa (calon perwira yang positif Corona) itu kewenangan di pusat untuk beri statemen," ungkap Kombes Jo Bangun.
Sentara itu, Kepala SPN Polda NTT Kombes Pol Nanang membenarkan ada calon perwira polri yang diisolasi di SPN Polda NTT.
Ia menyebut, dari 26 siswa calon perwira asal Polda NTT yang menjalani pendidikan di Setukpa Lemdikpol, 18 calon perwira kini telah berada di Polda NTT.
Sementara sisanya masih berada di Sukabumi (Lemdikpol) untuk mengikuti isolasi dan tindakan medik.
Untik 18 calon perwira yang berada di SPN, kata Kombes Nanang, juga dalaksanakan tahapan karantina selama 14 hari.
Ia menjelaskan, selama karantina, mereka diberikan berbagai tindakan untuk meningkatkan imun tubuh dan meningkatkan kondisi kesehatan.
"Di SPN, mereka kita karantina sebelum kembali ke keluarga (rumah) masing masing. Kita beri kegiatan olahraga, apel, berjemur, senam dan aneka kegiatan untuk meningkatkan kesehatan," ujar Kombes Nanang.
Setiap hari, lanjutnya, tetap dilakukan pemantauan dan test medik secara rutin kepada mereka.
"Kondisi mereka bagus dan sehat, kita rutin tes dengan menggunakan Thermo gun, dan hasilnya kondisi mereka normal," kata Kombes Nanang.
Ia menjelaskan, setelah 14 hari diisolasi maka mereka akan dipulangkan.
"Status mereka libur, jadi setelah 14 hari karantina maka akan dipulangkan," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, 300 dari total 1.550 siswa calon perwira di Setukpa Lemdikpol dinyatakan positif Corona setelah dilakukan rapid test.
Polri kemudian mengisolasi mereka dan memulangkan 1.250 ke Polda masing masing.
ODP Bertambah 50 Orang
Sementara itu, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di NTT bertambah 50 orang pada Kamis (2/4/2020) malam. Total ODP di NTT saat ini 650 orang.
Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT, Dr. Jelamu Ardu Marius,M.Si dalam siaran langsung facebook mengatakan, jumlah ODP di NTT 650 orang dengan penambahan kasus 50 orang.
Dari jumlah 659 orang ODP, Kota Kupang masih teratas dengan jumlah ODP sebanyak 126 orang, disusul Kabupaten Sikka 65 orang, Manggarai Barat sebanyak 48 orang, SBD 47 orang dan TTS 46 orang.
Sedangkan dari total ODP 650 orang, ada 99 orang yang telah selesai masa pemantauan. Sementara sampel yang dikirim 31 sampel ,13 sampel sudah ada hasilnya semua negatif dan 18 sampel belum ada hasil.
"Dari jumlah ODP di NTT saat ini sebanyak 650 orang itu ada 99 orang telah selesai masa pemantauan dan 645 orang melakukan karantina mandiri," kata Marius.
Didampingi Kasubag Pers dam Pengelolaan Pendapat Umum, Valeri Guru,S.Sos
Marius menjelaskan, dari jumlah ODP yang ada, ada 5 ODP yang dirawat di sejumlah rumah sakit di NTT.
Kelima ODP itu masing 2 orang di RSUD.Prof. W.Z. Johannes Kupang, 1 orang di RSU Siloam, 1 orang di RSUD Ende, 1 orang di RSUD Ben Mboi Ruteng.
Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 9 orang, 2 orang meninggal (1 di Nagekeo dan 1 di Labuan Bajo), 4 orang dinyatakan sembuh dan 3 orang sedang dirawat.
PDP yang dirawat masing-masing 1 orang di RSUD Kalabahi, 1 orang di RSUD Ende dan 1 orang di RSUD Lewoleba.
Marius mengatakan, pemerintah terus melakukan imbauan kepada seluruh warga NTT ataupun warga baru yang datang ke NTT agar mengikuti protokol pemerintah, terutama yang berasal dari luar negeri atau daerah terinfeksi Covid-19, agar proaktif memeriksakan diri di layanan kesehatan kemudian mengisolasi diri secara mandiri di rumah selama 14 hari.
"Setelah itu, kita minta supaya lakukan isolasi atau karantina mandiri di rumah selama 14 hari. Ini demi kesehatan dan keselamatan kita semua," kata Marius
Dia juga meminta, agar masyarakat NTT turut mendukung pemerintah dalam rangka pencegahan penyebaran Covid -19.
"Bapa Gubernur NTT terus mengimbau agar kota semua harus ikut kebijakan dan protokol yang dikeluarkan baik oleh WHO maupun pemerintah pusat, yakni social distancing dan dipersempit lagi menjadi physical distancing," ujarnya.
Selain itu, masyarakat juga tetap berdoa agar NTT tetap dilindungi oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.
"Bapak Gubernur memberi apresiasi kepada semua pemimpin lembaga agama di NTT yang telah mengikuti kebijakan pemerintah baik pusat maupun di daerah. Juga kepada TNI dan Polri yang terus mendukung pencegahan Covid -19 di NTT," ujarnya.
Data ODP di NTT
Kota Kupang : 126 orang
Kabupaten Kupang : 42 orang
TTS : 46 orang
TTU : 23 orang
Belu : 39 orang
Malaka: 2 orang
Rote Ndao : 29 orang
Sabu Raijua : 2 orang
Alor : 9 orang
Ende : 12 orang
Sikka : 65 orang
Flotim :5 orang
Lembata : 39 orang
Ngada : 14 orang
Nagekeo : 20 orang
Manggarai : 5 orang
Manggarai Barat : 48 orang
Manggarai Timur : 23 orang
Sumba Timur : 45 orang
Sumba Barat : 5 orang
Sumba Barat Daya : 47 orang
Sumba Tengah : 4 orang
Total : 650
Sumber : Sekretariat Gugus Tugas Posko Covid -19 Provinsi NTT.
(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong)
Artikel ini telah tayang di Gridhot dengan judul https://hot.grid.id/read/182087270/rawat-inap-di-rumah-sakit-pemuda-di-malang-ini-bingung-tak-pernah-diberitahu-penyakitnya-berhasil-sembuh-dan-pulang-ternyata-selama-ini-positif-corona?page=3