Bocah 5 Tahun Tewas Terhanyut Air

Terkait Kasus Tewasnya Primus di Dalam Saluran Irigasi, Yudit: Orang Tua Harus Tingkatkan Pengawasan

bocah 5 tahun asal Desa Polo, Kecamatan Amanuban Selatan yang tewas tenggelam di dalam saluran irigasi Bena

Penulis: Dion Kota | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/ISTIMEWA
Nampak Alo Tefu sedang menggendong jenazah sang anak yang tewas akibat tenggelam di dalam saluran irigasi Bena 

Terkait Kasus Tewasnya Primus di Dalam Saluran Irigasi, Yudit : Orang Tua Harus Tingkatkan Pengawasan

POS-KUPANG.COM | SOE - Anggota DPRD Kabupaten TTS dari Fraksi Demokrat, Yudit Selan angkat bicara terkait kasus tewasnya Primus Tefu, bocah 5 tahun asal Desa Polo, Kecamatan Amanuban Selatan yang tewas tenggelam di dalam saluran irigasi Bena, Jumat (3/4/2020) sore.

Belajar dari kasus tersebut, Yudit menghimbau kepada para orang tua untuk mengawasi anak-anak ketika bermain di luar rumah.

"Kasus Primus harus menjadi pembelajaran buat kita semua untuk lebih memperhatikan anak-anak kita ketika mereka bermain di luar rumah. Secara pribadi dan keluarga saya ucapkan turut berduka kepada keluarga yang ditinggalkan dan kiranya arwah korban mendapat tempat dalam kerajaan surga," ujarnya.

Terpisah, Camat Amanuban Selatan, Jhon Asbanu menghimbau kepada masyarakat, khususnya anak-anak untuk tidak bermain atau mandi di dalam saluran irigasi Bena. Pasalnya saat ini, air di dalam saluran irigasi ketinggiannya mencapai 1,5 meter dan memiliki alirannya cukup deras.

Kepada para orang tua, dirinya menghimbau untuk mengawasi anak-anak agar tidak bermain di sekitar saluran irigasi Bena karena akan beresiko.

"Kasus Primus harus menjadi pembelajaran untuk kita semua agar lebih mengawasi anak-anak ketika bermain. Sebagai camat, saya menghimbau kepada masyarakat agar tidak membiarkan anak-anak bermain di dekat saluran irigasi. Pasalnya saat ini air di dalam saluran irigasi cukup tinggi dan beraliran deras," imbaunya.

Untuk diketahui, Bocah 5 tahun asal Kabupaten TTS, Primus Tefu terbawa arus air di dalam saluran air irigasi Bena sejauh 1 Km, Jumat (3/4/2020) sore.

Saat ditemukan dipintu pembatas pembagian air, bocah yang tidak menggunakan baju tersebut ditemukan sudah dalam kondisi tak bernyawa tersangkut di plat besi yang digunakan untuk menutup saluran air.

Camat Amanuban Selatan, Jhon Asbanu kepada POS-KUPANG.COM membenarkan kejadian tersebut.

Diceritakankanya, korban dan tantanya, Elisabet Tefu serta beberapa orang lainnya pergi ke salah satu kali di dekat saluran irigasi Bena untuk mencuci pakaian. Karena Elisabeth dan beberapa kerabat lainnya asyik mencuci pakaian, korban dan beberapa kawannya memilih bermain di dekat saluran irigasi Bena.

BREAKING NEWS : Hanyut Terbawa Air Sejauh 1 Km, Bocah 5 Tahun Di TTS Ditemukan Tak Bernyawa

BREAKING NEWS : Update Corona NTT, 7 Calon Perwira Polda NTT Diduga Positif Corona

Diduga kuat, saat korban bermain di pinggir saluran irigasi korban terjatuh ke dalam saluran irigasi dan hanyut terbawa air.(Laporan Reporter Pos-Kupang.Com, Dion Kota)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved