Posko Pelabuhan Tak Punya Logistik dan APD, Pemda Lembata Dinilai Lamban Pencegahan Covid-19
Posko Pelabuhan Tak Punya Logistik dan APD, Pemda Lembata Dinilai Lamban Pencegahan Covid-19
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
Posko Pelabuhan Tak Punya Logistik dan APD, Pemda Lembata Dinilai Lamban Pencegahan Covid-19
POS-KUPANG.COM|LEWOLEBA--Satuan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Lembata telah membuka dua posko pencegahan penanganan virus corona yakni di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata dan di Pelabuhan Laut Lewoleba.
Sayangnya, para petugas yang bekerja di Posko Pelabuhan Laut Lewoleba mengeluhkan tidak adanya Alat Pelindung Diri (APD) dan bantuan logistik dari Pemerintah Daerah Kabupaten Lembata.
Padahal pintu pelabuhan merupakan jalur keluar masuk penumpang dari dan ke Lembata dan rawan terinfeksi virus corona.
Ditemui di Posko Pelabuhan Laut Lewoleba, Senin (31/3/2020), salah satu petugas, yang tidak mau namanya disebutkan, mengatakan sudah lima hari posko dibuka tetapi kelengkapan seperti kursi dan meja pun harus dipinjam dari para pedagang di pelabuhan.
Mirisnya lagi, para petugas yang bekerja mendata dan memantau penumpang juga tidak dilengkapi alat pelindung diri dan logistik secukupnya seperti makanan dan minuman. Sementara, para petugas harus bekerja setiap hari dari pagi sampai malam. Pemda Lembata, lanjutnya, dinilai lamban mengatasi masa pencegahan Covid-19 terutama di pelabuhan.
"Yang kami ingat ini kerja untuk masyarakat saja, kalau tidak, siapa yang mau bunuh diri di sini. Sampai sekarang saja kami kesulitan sekali," keluhnya.
Dia juga mengungkapkan kurangnya koordinasi antar instansi yang masuk dalam Satgas Gugus Tugas Covid-19 di Lembata terutama Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata sebagai pelaksana.
Ketika ditemui Pos Kupang di Posko Pelabuhan Laut Lewoleba, banyak petugas yang mengeluhkan ketiadaan alat pelindung diri dan bantuan logistik serta lemahnya koordinasi. Kursi dan meja di posko juga masih dipinjam dari para pedagang.
"Omong pencegahan saja kita kesulitan, apalagi kalau sudah ada yang positif di Lembata, maka nanti kita tidak tahu mau buat apa," ketus salah satu petugas.
"Pemerintah jangan hanya tahu buat pertemuan saja, pertemuan dengan kami juga yang kerja di bawah supaya bisa tahu kendalanya di mana," lanjutnya.
Beberapa petugas menilai Pemda Lembata sangat lamban mengatasi pencegahan Covid-19 jika dibandingkan dengan kabupaten lainnya.
Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Wilayah Kerja Lewoleba, Ken, menerangkan bahwa tidak ada dokter yang siap sedia di pelabuhan.
Padahal sesuai protokol kesehatan di pelabuhan, dokter merupakan personil inti selain perawat, petugas kesehatan lingkungan, dan KKP.
Selain itu, ada juga personil pendukung yang terdiri dari personil TNI, Polri, Sat Pol PP, PKD dan Pemdes. Para petugas ini harus dilengkapi alat pelindung diri (APD) dan bantuan logistik secukupnya.
Pada saat pertemuan video conference (vicon) antar Forkompimda lingkup Kabupaten Lembata, Senin (31/3/2020), Danramil Lembata Mayor Chb. Ihsan menyampaikan kebutuhan para personil di posko pelabuhan termasuk logistik makanan.
• Bupati Soliwoa Minta Kades dan Lurah Bersama Masyarakat Cegah Covid-19
• Karyawan Dirumahkan, Upahnya Tetap Diterima
• Tingkat Hunian Kamar Menurun, Aston Kupang Terapkan Unpaid Leave kepada Karyawan
Kata Mayor Chb Ihsan, Mabes TNI sudah mengirim alat pelindung diri (APD) dan akan dikirim ke Lembata beberapa hari ke depan. APD ini akan diteruskan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)