Virus Corona

Mantan Presiden Indonesia SBY Susilo Bambang Yudhoyono Jalani Tes Covid-19, Hasilnya Bikin Syok

Mantan Presiden Indonesia SBY Susilo Bambang Yudhoyono Jalani Tes Covid-19, Hasilnya Bikin Syok

Editor: maria anitoda
tribunnews.com
Mantan Presiden Indonesia SBY Susilo Bambang Yudhoyono Jalani Tes Covid-19, Hasilnya Bikin Syok 

Pemotongan gaji dilakukan Gubernur Jabar Ridwan Kamil secara proporsional.

Hal itu diungkapan Gubernur Ridwan Kamil melalui akun Instagram miliknya @ridwankamil:

Berikut postingan Ridwan Kamil:

Untuk mengurangi beban masyarakat dan percepatan penanggulangan penyebaran virus covid-19,

maka gaji Gubernur, Wakil Gubernur dan para ASN (Aparatur Sipil Negara) atau PNS di Pemprov Jawa Barat

akan dipotong selama 4 bulan ke depan dengan adil dan proporsional.

Kepada mereka dan kelompok masyarakat lainnya yang memiliki keluangan harta (sedekah, zakat, infak dll)

mari kita bersama-sama menyumbang kepada perjuangan melawan virus ini dan menolong masyarakat yang tidak mampu melalui kesetiakawanan sosial. .

Kita sedang menyiapkan kampanye sosial “Two in One”.

1 Keluarga mampu mengurusi 2 keluarga tidak mampu selama pandemi covid-19.

Insya Allah bisa.

Bersama, Insya Allah, #KitaPastiMenang

* Ridwan Kamil Imbau Warga Jabar yang Bekerja di Jakarta Tidak Mudik

Gunernur Jawa Barat ( Jabar) Ridwan Kamil mengimbau kepada warga Jabar yang tinggal atau bekerja di Jakarta untuk tidak pulang kampung atau mudik untuk sementara waktu.

"Saya imbau semua warga yang ditinggal bekerja di Jakarta untuk tidak mudik," kata Emil, sapaan akrabnya, dalam konferensi pers di Gedung Pakuan, Jalan Otista, Kota Bandung, Selasa (24/3/2020).

Menurut Emil, warga Jabar yang pulang kampung dari Jakarta bisa berpotensi sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP) mengingat Jakarta sebagai sumber pandemi Covid-19 di Indonesia.

"Karena sumber pandemi di Indonesia itu mayoritas ada di Jakarta. Kalau anda-anda pulang sebelum rapid tes dilaksanakan anda punya potensi sebagai ODP karena punya potensi dihitung datang dari sebuah wilayah yang tingkat sebarannya banyak yang masuk kategori diwaspadai," tuturnya.

Emil mengaku mendapat laporan di Kabupaten Sumedang di mana banyak warga yang bekerja di Jakarta memilih pulang kampung. Akibatnya jumlah ODP pun melonjak drastis.

"Contohnya di Sumedang sebelum ada pengumuman kerja di rumah yang ODP hanya dua orang sekarang sudah lebih dari 300 dan Pak Bupati melaporkan mereka adalah orang Sumedang yang tinggal bekerja di Jakarta tiba-tiba mudik ke kampung masing-masing," papar Emil.

Sebab itu, Emil kembali mengingatkan agar warga Jabar yang bekerja atau tinggal di Jakarta untuk sementara waktu tak mudik untuk mencegah potensi penyebaran wabah Covid-19.

"Sekali lagi saya imbau jangan ada mudik dulu kita tinggal tetap di wilayau masing-masing untuk menjaga penyebaran yang terlalu besar," kata Emil.

"Bahkan ada hadis nabi yang menyampaikan jika ada wabah di suatu tempat sebaiknya tak pergi ke mana-mana atau jangan mendatangi dan keluar dari tempat itu."

"Mohon kepada kita yang mempercayai keyakinan itu agar bijak untuk keluar dari Jakarta dan tetap tinggal sampai kondusif," jelasnya.

* Senin, Depok Akan Sampaikan Pertimbangan Lockdown ke Ridwan Kamil

Opsi karantina wilayah atau local lockdown telah dipertimbangkan Pemerintah Kota Depok sehubungan dengan tren ekskalasi kasus Covid-19 yang terus meluas di Depok, Jawa Barat.

Per Minggu (29/3/2020), ada lonjakan temuan kasus sebanyak delapan pasien positif Covid-19.

Ini berarti, total sudah ada 37 kasus Covid-19 yang dialami warga Depok, dengan 10 pasien sembuh dan 4 orang meninggal dunia.

Selain itu, kini ada 265 pasien warga Depok yang masih diawasi serta 755 warga Depok yang kesehatannya masih dipantau.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, opsi local lockdown menjadi opsi logis menilik sebaran kasus Covid-19 di wilayahnya.

Oleh karenanya, Idris berujar, jajarannya fokus menyusun kajian sebagai bahan pertimbangan.

"Kewenangan ada pada pemerintah pusat, pertimbangan dari Kota Depok akan disampaikan besok (hari ini)," ujar Idris melalui siaran pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Minggu malam.

Ia berujar, bahan-bahan pertimbangan local lockdown akan disampaikan via teleconference kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebagai representasi pemerintah pusat di Jawa Barat.

"Kebijakan lockdown merupakan langkah yang seharusnya diambil ketika saat ini penyebaran Covid-19 sudah masif," tegas Idris.

Sembari menanti langkah pemerintah dalam memutuskan local lockdown, Depok akan fokus pada penguatan program Kampung Siaga Covid-19 berbasis RW.

Idris menganggap, program yang mulanya diinisiasi komunitas-komunitas relawan sipil ini bermanfaat sebagai media pengawasan di tingkat paling lokal.

Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ridwan Kamil Imbau Warga Jabar yang Bekerja di Jakarta Tidak Mudik ", https://regional.kompas.com/read/2020/03/25/09081461/ridwan-kamil-imbau-warga-jabar-yang-bekerja-di-jakarta-tidak-mudik.
Penulis : Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani
Editor : Aprillia Ika

Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Senin, Depok Akan Sampaikan Pertimbangan Lockdown ke Ridwan Kamil", https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/30/05192271/senin-depok-akan-sampaikan-pertimbangan-lockdown-ke-ridwan-kamil.
Penulis : Vitorio Mantalean
Editor : Sandro Gatra

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Besok, Pemerintah Rapat Bahas Kemungkinan Lockdown Jabodetabek", https://money.kompas.com/read/2020/03/29/164823826/besok-pemerintah-rapat-bahas-kemungkinan-lockdown-jabodetabek.
Penulis : Mutia Fauzia
Editor : Bambang P. Jatmiko

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved