Curhat Ibu Hamil di Eropa, Takut Melahirkan Saat Pandemi Virus Corona
Beberapa wanita telah diberitahu untuk tidak datang ke rumah sakit terlalu dini, agar meminimalkan kemungkinan menulari orang lain
Curhat Ibu Hamil di Eropa, Takut Melahirkan Saat Pandemi Virus Corona
POS-KUPANG.COM--Curhat Ibu Hamil di Eropa, Takut Melahirkan Saat Pandemi Virus Corona
Sebagian besar negara-negara di Dunia kini tengah menghadapi persoalan yang sama, yakni pandemi virus corona.
Virus yang dinamakan Covid-19 ini telah menginfeksi sebanyak 615.519 orang di Dunia.
Jumlah pasien yang meninggal akibat Covid-19 sebanyak 28.717 jiwa.
Meski demikian, pasien yang sembuh lebih banyak dari angka kematian, yakni 135.725 orang.
Di tengah kabar wabah ini, beberapa ibu hamil menempuh langkah antisipasi, agar dapat melahirkan bayi yang sehat.
Melansir Kompas.com, Veronika Legat (35) contohnya.
Pengacara asal Ceko ini memutuskan kontak dengan keluarga dan teman-temannya, untuk menghindari tertular Covid-19 atau sekadar flu ringan.
Pihak rumah sakit juga memberi tahu jika Legat memiliki gejala pilek atau demam, bayinya yang lahir pada April mungkin akan diisolasi selama 2 minggu.
Ini dilakukan sebagai tindakan pencegahan terhadap penyakit dari virus SARS-Cov-2 tersebut.
Legat juga mungkin tidak diizinkan untuk menyusuinya.
"Saya tidak takut dengan virus, tapi saya kesal," kata Legat dari rumahnya di Praha, dikutip dari Reuters.
"Sampai (waktu) kelahiran kami tinggal di rumah, dan tidak akan bertemu siapa pun," lanjutnya.
Ketika pandemi virus corona menyebar ke seluruh Eropa, ibu hamil seperti Legat diliputi campuran rasa kecemasan, kekesalan, dan harapan.
Beberapa khawatir dipisahkan dari bayinya, yang lain kecewa tidak bisa ditemani pasangan saat melahirkan.