Pandemi Virus Corona

Prediksi Michael Levitt, Ilmuwan Peraih Nobel Soal Pandemi Covid-19 yang Menenangkan Hati, Apa Itu?

Ini bukan kabar isapan jempol, melainkan peristiwa nyata. Setiap hari begitu banyak orang yang positif terinfeksi virus corona dan meregang nyawa.

Editor: Agustinus Sape

Sementara jumlah kasus baru di Italia diperkirakan masih akan terus meninggi. Di negara itu, jumlah kasus baru yang terkonfirmasi terus meningkat pada sebagian besar hari dalam sepekan terakhir ini.

Di tempat-tempat yang telah berhasil pulih dari wabah awal, para pejabat masih harus mengantisipasi fakta bahwa virus corona dapat kembali.

Pengantar barang mengendarai sepedanya menyeberangi 7th Avenue di kawasan Times Square yang kosong akibat meluasnya penularan virus COVID-19, di wilayah Manhattan, New York, Amerika Serikat, Senin (23/3/2020).
Pengantar barang mengendarai sepedanya menyeberangi 7th Avenue di kawasan Times Square yang kosong akibat meluasnya penularan virus COVID-19, di wilayah Manhattan, New York, Amerika Serikat, Senin (23/3/2020). (ANTARA FOTO/REUTERS/CARLO ALLEGR)

Seperti China yang sekarang sedang berjuang menghentikan gelombang infeksi baru yang datang dari tempat-tempat di mana virus itu menyebar tak terkendali. Negara-negara lain, menurut dia, hampir pasti menghadapi masalah yang sama.

Baca juga: Kenali Gejala Virus Corona dari Hari ke Hari

Levitt mengakui bahwa angka-angkanya berantakan dan jumlah kasus resmi di banyak daerah terlalu rendah karena sistem pengujiannya sangat buruk.

Namun, bahkan dengan data yang tidak lengkap, tren penurunan yang konsisten menunjukkan adanya beberapa faktor yang menentukan, bukan hanya soal kekacauan angka-angka jumlah.

Dengan kata lain, kita masih bisa membandingkan jumlah kasus pada satu hari dengan hari berikutnya.

Lintasan kematian mendukung penemuannya karena mengikuti tren dasar yang sama dengan kasus-kasus baru yang dikonfirmasi.

Ilustrasi virus corona dan gejala terinfeksi virus corona.
Ilustrasi virus corona dan gejala terinfeksi virus corona. (Shutterstock)

Begitu juga data dari wabah virus di lingkungan terbatas, seperti di kapal pesiar Diamond Princess. Dari 3.711 orang di dalamnya, 712 terinfeksi dan delapan meninggal.

Eksperimen yang tidak disengaja dalam penyebaran virus corona ini akan membantu para peneliti memperkirakan jumlah kematian yang akan terjadi pada populasi keseluruhan.

Misalnya, data Diamond Princess memungkinkannya untuk memperkirakan bahwa terkena Covid-19 menggandakan risiko seseorang meninggal dalam dua bulan ke depan.

Kebanyakan orang memiliki risiko kematian yang sangat rendah dalam periode dua bulan, sehingga risiko kematian sangatlah rendah, bahkan ketika sudah digandakan.

Terkait temuan Levitt, seorang ahli biostatistik di University of Massachusetts Amherst, Nicholas Reich, mengatakan, banyaknya perspektif para ahli dapat lebih mengarahkan pengambilan keputusan yang rumit dari para pembuat keputusan pada waktu-waktu mendatang.

Tidak separah yang terjadi

Levitt mengatakan, ia mendukung langkah-langkah kuat untuk memerangi wabah tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved