Khasanah Islam

Malam Nisfu Syaban! Waktu, Doa, Niat Puasa, 5 Amalan Jelang Puasa Ramadhan 2020 1441 Hijriah

Malam Nisfu Sya'ban! Waktu, Doa, Niat Puasa, 5 Amalan Jelang Puasa Ramadhan 2020 1441 Hijriah

Editor: Hasyim Ashari
Tribun Timur
Malam Nisfu Syaban! Waktu, Doa, Niat Puasa, 5 Amalan Jelang Puasa Ramadhan 2020 1441 Hijriah 

Malam Nisfu Sya'ban! Waktu, Doa, Niat Puasa, 5 Amalan Jelang Puasa Ramadhan 2020 1441 Hijriah

POS-KUPANG.COM - Malam Nisfu Sya'ban! Waktu, Doa, Niat Puasa, 5 Amalan Jelang Puasa Ramadhan 2020 1441 Hijriah

Malam Nisfu Sya'ban adalah malam ke-15 bulan kedelapan Syaban dari kalender Islam. Diperkirakan 8 April 2020

Malam Nisfu Sya'ban diterjemahkan menjadi malam pengampunan dosa, malam berdoa dan malam pembebasan.

Pada malam tersebut juga dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan amalan.

Selain itu umat Islam juga dianjurkan berpuasa pada bulan Sya'ban.

Karena selain walaupun sunah, namun biasanya sering diamalkan umat Islam karena di malam Nisfu Syaban memiliki banyak keistimewaan.

Di antaranya adalah Allah akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya, kecuali orang yang menyekutukan Allah dan yang bertengkar namun saat malam Nisfu Syaban belum juga berdamai.

Doa Niat Puasa Nisfu Sya'ban dan Artinya

Dilansir wikipedia melalui Sumsel.Tribunnews.com, malamNisfu Syaban di beberapa daerah seringkali diperingati dengan berjaga sepanjang malam untuk beribadah.

Doa malam Nisfu Syaban dalam bahasa arab dan juga artinya :

اَللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَ لا يَمُنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا اْلجَلاَلِ وَ اْلاِكْرَامِ ياَ ذَا الطَّوْلِ وَ اْلاِنْعَامِ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ ظَهْرَ اللاَّجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَ اَمَانَ اْلخَائِفِيْنَ . اَللَّهُمَّ اِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِى عِنْدَكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقِيًّا اَوْ مَحْرُوْمًا اَوْ مَطْرُوْدًا اَوْ مُقْتَرًّا عَلَىَّ فِى الرِّزْقِ فَامْحُ اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقَاوَتِي وَ حِرْمَانِي وَ طَرْدِي وَ اِقْتَارَ رِزْقِي وَ اَثْبِتْنِىْ عِنْدَكَ فِي اُمِّ اْلكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَ قَوْلُكَ اْلحَقُّ فِى كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَ يُثْبِتُ وَ عِنْدَهُ اُمُّ اْلكِتَابِ. اِلهِيْ بِالتَّجَلِّى اْلاَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍ وَ يُبْرَمُ اِصْرِفْ عَنِّيْ مِنَ اْلبَلاَءِ مَا اَعْلَمُ وَ مَا لا اَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ اْلغُيُوْبِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ سَلَّمَ . اَمِيْنَ

ALLAAHUMMA YAA DZAL MANNI WALAA YUMANNU ALAIKA YAA DZAL JALAALI WAL IKRAAM, YAA DZATH THAULI WAL IN AAM, LAA ILAAHA ILLAA ANTA, DHAHRUL LAAJIIN, WA JAARUL MUSTAJIIRIIN, WA AMAANUL KHAA IFIIN, ALLAAHUMMA IN KUNTA KATABTA NII INDAKA FII UMMIL KITAABI SYAQIYYAN AW

MAHRUUMAN AW MATHRUUDAN AW MUQTARRAN ALAYYA FIR RIZQI, FAMHULLAA HUMMA BI FADLLIKA SYAQAAWATII WA HIRMAANII WA THARDII WAQ TITAARI RIZQII WA ATS-BITNII INDAKA FII UMMIL KITAABI SAIIDAN MARZUUQAN MUWAFFAQALLIL KHAIRAAT.

FA INNAKA QULTA WA QAULUKAL HAQQU FII KITAABIKAL MUNAZZALI ALAA NABIYYIKAL MURSALI, YAMHUL LAAHUMAA YASYAA U WA YUTSBITU WA INDAHUU UMMUL KITAAB.

ILAAHII BITTAJALLIL AADHAMI FII LAILATIN NISHFI MIN SYAHRI SYABAANIL MUKARRAMIL LATII YUFRAQU FIIHAA KULLU AMRIN HAKIIM WA YUBRAM, ISHRIF ANNII MINAL BALAA I MAA ALAMU WA MAA LAA ALAM WA ANTA ALLAAMUL GHUYUUBI BIRAHMATIKA YAA ARHAMAR RAAHIMIIN.

Artinya:

Ya Allah, Dzat Pemilik anugrah, bukan penerima anugrah. Wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Wahai dzat yang memiliki kekuasaan dan kenikmatan.

Tiada Tuhan selain Engkau: Engkaulah penolong para pengungsi, pelindung para pencari perlindungan, pemberi keamanan bagi yang ketakutan.

Ya Allah, jika Engkau telah menulis aku di sisiMu di dalam Ummul Kitab sebagai orang yang celaka atau terhalang atau tertolak atau sempit rezeki, maka hapuskanlah,

wahai Allah, dengan anugrahMu, dari Ummul Kitab akan celakaku, terhalangku, tertolakku dan kesempitanku dalam rezeki, dan tetapkanlah aku di sisimu, dalam Ummul Kitab, sebagai orang yang beruntung, luas rezeki dan memperoleh taufik dalam melakukan kebajikan.

Sungguh Engkau telah berfirman dan firman-Mu pasti benar, di dalam Kitab Suci-Mu yang telah Engkau turunkan dengan lisan nabi-Mu yang terutus:

“Allah menghapus apa yang dikehendaki dan menetapkan apa yang dikehendakiNya dan di sisi Allah terdapat Ummul Kitab.

” Wahai Tuhanku, demi keagungan yang tampak di malam pertengahan bulan Sya’ban nan mulia, saat dipisahkan (dijelaskan, dirinci) segala urusan yang ditetapkan dan yang dihapuskan, hapuskanlah dariku bencana, baik yang kuketahui maupun yang tidak kuketahui.

Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi, demi RahmatMu wahai Tuhan Yang Maha Mengasihi. Semoga Allah melimpahkan solawat dan salam kepada junjungan kami Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat beliau. Amin

Niat Puasa Nisfu Syaban

Adapun untuk lafadz bacaan niatnya adalah sebagai berikut :

نويت صوم شهر شعبان سنة لله تعالى

NAWAITU SAUMA SYAHRI SYAHBAN SUNNATAN LILLAHI TA'ALA

Artinya :

"Saya niat puasa bulan syakban sunnah karena Allah ta’ala"

Setidaknya terdapat tiga amalan yang dapat dilakukan pada malam nisfu Sya’ban.

Tiga amalan ini disarikan dari kitab Madza fi Sya’ban karya Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki.

1. Memperbanyak doa.

Anjuran ini didasarkan pada hadits riwayat Abu Bakar bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,

ينزل الله إلى السماء الدنيا ليلة النصف من شعبان فيغفر لكل شيء، إلا لرجل مشرك أو رجل في قلبه شحناء

Artinya, “(Rahmat) Allah SWT turun ke bumi pada malam nisfu Sya’ban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan),” (HR Al-Baihaqi).

2. Membaca dua kalimat syahadat sebanyak-banyaknya.

Dua kalimat syahadat termasuk kalimat mulia.

Dua kalimat ini sangat baik dibaca kapan pun dan di mana pun terlebih lagi pada malam nisfu Sya’ban. Sayyid Muhammad bin Alawi mengatakan,

‎وينبغي للمسلم أن يغتنم الأوقات المباركة والأزمنة الفاضلة، وخصوصا شهر شعبان وليلة النصف منه، بالاستكثار فيها من الاشتغال بكلمة الشهادة "لا إله إلا الله محمد رسول الله".

Artinya, “Seyogyanya seorang muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La Ilaha Illallah Muhammad Rasululullah, khususnya bulan Sya’ban dan malam pertengahannya.”

3. Ketiga, memperbanyak istighfar.

Tidak ada satu pun manusia yang bersih dari dosa dan salah.

Itulah manusia. Kesehariannya bergelimang dosa.

Namun kendati manusia berdosa, Allah SWT senantiasa membuka pintu ampunan kepada siapa pun.

Karenanya, meminta ampunan (istighfar) sangat dianjurkan terlebih lagi di malam nisfu Sya’ban. Sayyid Muhammad bin Alawi menjelaskan

‎الاستغفار من أعظم وأولى ما ينبغي على المسلم الحريص أن يشتغل به في الأزمنة الفاضلة التي منها: شعبان وليلة النصف، وهو من أسباب تيسير الرزق، ودلت على فضله نصوص الكتاب، وأحاديث سيد الأحباب صلى الله عليه وسلم، وفيه تكفير للذنوب وتفريج للكروب، وإذهاب للهموم ودفع للغموم

Artinya, “Istighfar merupakan amalan utama yang harus dibiasakan orang Islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti Sya’ban dan malam pertengahannya.

Istighfar dapat memudahkan rezeki, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadits.

Pada bulan Sya’ban pula dosa diampuni, kesulitan dimudahkan, dan kesedihan dihilangkan.

Demikianlah tiga amalan utama di malam nisfu Sya’ban menurut Sayyid Muhammad.

Semua amalan itu berdampak baik dan memberi keberkahan kepada orang yang mengamalkannya.

Semoga kita termasuk orang yang menghidupkan malam nisfu Sya’ban dengan memperbanyak do’a, membaca dua kalimat syahadat, istighfar, dan kalimat mulia lainnya. Wallahu a’lam.

5 Bekal Wajib Menjelang Bulan Suci Ramadhan 2019

Inilah lima bekal wajib menjelang datangnya bulan suci Ramadhan 2019.

Bulan Ramadhan 2019 akan segera tiba dan sebagai umat muslim selayaknya menyambut
kedatangan bulan suci ini dengan berbahagia.

Keistimewaan pada bulan suci Ramadhan dapat dirasakan oleh seluruh umat muslim di dunia terutama karena pada bulan yang suci ini umat muslim menunaikan ibadah puasa.

Puasa Ramadhan adalah ibadah yang wajib dilaksanakan pada bulan Ramadhan dan sebagaimana
kita ketahui bahwa pahala ibadah di bulan Ramadhan ini akan dilipat gandakan.

Terdapat 5 bekal wajib yang harus dipersiapkan menjelang bulan suci Ramadhan.

TribunStyle.com telah merangkumnya dari tongkronganislami.net, berikut 5 bekal wajib
menjelang bulan suci Ramadhan :

1. Mempersiapkan Ilmu Ramadhan

Maksimalkan ibadah di bulan Ramdhan dengan mempelajari ilmu-ilmu yang berkaitan dengan bulan Ramadhan sebagai bekal.

Pelajari ilmu-ilmu tentang amalan di bulan Ramadhan seperti hikmah puasa Ramadhan, tadarus Al-Quran, shalat Tarawih, i'tikaf di masjid hingga zakat.

2. Mempersiapkan Harta

Mempersiapkan harta di bulan Ramadhan bukan berarti untuk membeli makanan yang banyak, melainkan untuk amal ibadah seperti infak/shadaqah, zakat mal maupun zakat fitrah, atau memberi makanan buka puasa untuk orang lain.

Dengan melakukan persiapan tersebut, ibadah di bulan Ramadhan tentu akan lebih maksimal.

3. Mempersiapkan Fisik

Puasa identik dengan ibadah yang memerlukan fisik yang prima.

Orang yang fisiknya kuat akan lancar dalam menjalankan puasa.

Oleh karena itu, menjelang datangnya Ramadhan perlu mempersiapkan fisik agar lancar dalam menjalankan ibadah puasa walaupun saat bekerja.

"Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah" (HR.Muslim, Baihaki, Ibnu Majah)

4. Perbarui Taubat

Nabi SAW telah mengingatkan kita pada sabdanya:

"Setiap keturunan Adam itu banyak melakukan dosa dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah yang bertaubat."

Taubat di sini mengisyaratkan tata cara seseorang menghadapi bulan Ramadhan.

Dia menyambut bulan Ramadhan tanpa beberapa sekat yang akan mengotori bulan Ramadhan.

Oleh karena itu muslim yang memperhatikan hal ini akan selalu berusaha untuk memohon ampunan kepada Allah SWT agar suci dari dosa.

Sebagaiaman yang disebutkan dalam firman Allah SWT:

"Bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung." [QS. An Nuur: 31]

Taubat yang dibutuhkan adalah totalitas dan kejujuran.

Namun taubat jangan hanya dilakukan di bulan Ramadhan, sementara di luar bulan suci kembali mengulang dosa.

5. Mempersiapan Nurani

Menjelang datangnya bulan suci Ramadhan harus mempersiapkan nurani atau ruhiyah.

Persiapan ruhiyah dapat dilakukan dengan cara tazkiyatun nafs/membersihkan hati dari penyakit-penyakit dalam jiwanya sehingga hati nurani akan bersih dari penyakit-penyakit yang dapat mengganggu ibadah di bulan Ramadhan nantinya.

"Dan beruntunglah orang yang menyucikan jiwanya " (Asy-Syams:9) .(TribunStyle/Listusista)

(Banjarmasinpost.co.id/Amirul Yusuf)

Artikel ini telah tayang di Banjarmasinpost.co.id https://banjarmasin.tribunnews.com/2019/04/18/jadwal-doa-niat-puasa-nisfu-syaban-dalam-bahasa-arab-dan-latin-lengkap-dengan-artinya?page=4&_ga=2.107301771.840970907.1585098928-154701613.1578886686
 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved