5 Daftar Respesi Nikahan Ini Dibubarkan Polisi Sebab Bahaya Virus Corona, Yakin Masih Mau Pesta?
5 Respesi Pernikahan yang Dibubarkan Polisi Sebab Tak Peka Imbauan Pemerintah Yakin Masih Mau Pesta?
Minimnya gejala atau tanpa gejala yang umum terjadi pada Covid-19 membuat pasien yang mungkin positif tidak memeriksakan diri, dan tidak mengkarantina diri.
Jika ini terjadi, pasien Covid-19 yang tanpa gejala justru berkontribusi besar terhadap penyebaran penyakit.
Orang muda mungkin tidak menunjukkan gejala virus corona yang umum
Profesor Kumar mengatakan kepada Sky News bahwa pasien berusia muda justru menunjukkan tanda tidak dapat mencium bau atau mengecap rasa. Mereka tidak menunjukkan gejala virus corona yang umum seperti demam tinggi atau batuk terus menerus.
"Pada pasien muda, mereka tidak memiliki gejala yang signifikan seperti batuk dan demam.
Namun mereka mungkin kehilangan indera penciuman dan pengecapan, yang menunjukkan bahwa virus ini tinggal di hidung," katanya.
Para profesor menyerukan siapa saja yang memiliki gejala kehilangan indra penciuman dan perasa untuk mengisolasi diri selama tujuh hari untuk mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut. (*)
*Obat Klorokuin untuk Pasien Corona Tak Bisa Diminum Sembarangan*
Di samping gejala corona yang masih sulit dibedakan, obat untuk pasien corona ringan mulai ditemukan.
Meski demikian, konsumsinya tak boleh sembarangan karena klorokuin yang dipakai obati corona bisa sebabkan kematian.
Obat klorokuin yang digunakan pemerintah untuk menyembuhkan pasien corona bukanlah obat sembarangan yang bisa dipakai mencegah Covid-19, bisa menyebabkan kematian.
Untuk menangani pasien positif corona, pemerintah Indonesia menyiapkan dua obat yakni avigan dan klorokuin.
Kedua obat tersebut diyakini ampuh untuk mengobati pasien corona.
Namun, yang perlu diketahui, obat klorokuin bukanlah obat untuk mencegah corona.
Malah, dalam beberapa kasus, klorokuin bisa menyebabkan kematian jika dikonsumsi sembarangan.
Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan virus corona jenis SARS-Cov-2.
Pemerintah lantas mendatangkan 5.000 butir avigan, dan tengah memesan dua juta butir lagi.
Sementara klorokuin sudah disiapkan sebanyak tiga juta butir.
Juru bicara Pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, mengimbau masyarakat tidak membeli dan menyimpan obat jenis klorokuin.
Selain bukan merupakan obat untuk mencegah infeksi virus corona, klorokuin juga merupakan jenis obat keras yang tak boleh sembarangan dikonsumsi.
Klorokuin diberikan kepada pasien dengan resep dokter. "Ini obat yang diberikan dengan resep dokter dan dengan pengawasan," kata Yuri.
Bahkan, seorang anak perempuan dari Tulsa, Oklahoma meninggal karena meminumnya.
Lana dan Steve Ervin kehilangan anak mereka, Ashley, setelah anak mereka tidak sengaja menelan apa yang diyakini sebagai pil klorokuin 37 tahun lalu.
Saat itu --tanpa diketahui, Ashley menemukan obat anti- malaria yang tersimpan di laci kamar mandi.
Obat tersebut digunakan oleh Steve untuk menangkal malaria pada perjalanan misi ke negara-negara asing.
Menurut Lana, mereka telah diingatkan tentang betapa berbahayanya obat anti-malaria saat itu.
Melalui The Oklahoman, Lana dan Steve mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap efek samping obat yang berpotensi mematikan.
"Kita harus memberi tahu orang-orang ini berbahaya," kata Lana.
"Ketika saya pertama kali mendengar mereka mengatakannya, saya pikir saya perlu memberi tahu orang lain."
Meski begitu, Lana mengaku tidak bermaksud mencegah orang minum obat anti-malaria jika peneliti membuktikan itu dapat memerangi virus corona.
"Semoga itu benar-benar melayani pengobatan Covid-19," katanya dalam pemberitaan surat kabar itu.
"Tapi orang tua, kakek dan nenek, semua orang perlu tahu. Itu berbahaya."
Sementara itu, Direktur pelaksana Oklahoma Center for Poison and Drug Information, Scott Schaeffer mengatakan, hydroxychloroquine juga sedang ditinjau sebagai pengobatan Covid-19 yang potensial.
Hydroxychloroquine cenderung ditoleransi lebih baik daripada chloroquine, tetapi perlu waspada akan keduanya.
"Hydroxychloroquine tidak seburuk itu, tetapi masih harus berhati-hati untuk menjauhkannya dari jangkauan anak-anak, karena dapat memiliki efek yang sangat mirip chloroquine," kata Schaeffer. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Strategi Polisi Bubarkan Lima Resepsi Pernikahan di Pangandaran