Pandemi Corona
Para Ahli Ungkap Herd Immunity Bisa Memperlambat Penyebaran Virus Covid-19 dan Risiko Fatal Corona
Para Ahli Ungkap Herd Immunity Bisa Memperlambat Penyebaran Virus Covid-19 dan Risiko Fatal Corona
Salah satu alasannya, saat ini tidak diketahui dengan pasti apakah ada orang yang dapat terinfeksi ulang oleh virus corona SARS-Cov-2 atau tidak.
"Satu-satunya cara aman kita agar bisa mendapatkan kekebalan kelompok terhadap virus ini adalah vaksin," ujar Natalie Dean, Biostatistician di University of Florida yang berspesialisasi dalam epidemiologi penyakit menular sebagaimana diutip dari Business Insider.
Mengutip dari ScienceFocus, Sir Pattrick Vallance dalam keterangannya mengatakan butuh sekitar 60 persen populasi untuk terinfeksi agar herd immunity bisa terjadi.
Padahal, WHO menyebutkan bahwa angka kematian karena Covid-19 diperkirakan sekitar 3,4 persen.
Maka jika 60 persen populasi terinfeksi misal dari sekitar 40 juta orang, itu berati akan ada ratusan ribu kematian.
Sementara itu, Lawrence Gostin, Direktur Intitut O’Neill untuk Hukum Kesehatan Nasional dan Global di Pusat Hukum Universitas Georgetown di Washington mengatakan, membiarkan ada begitu banyak infeksi di suatu negara agar ada Herd Immunity yang terbentuk adalah suatu bencana.
"Ini tentu saja bukan strategi, dan sebagai hasilnya, itu bukan yang sangat menguntungkan. Tujuannya sekarang, saya pikir, bukan untuk menghentikannya, tidak hanya membiarkannya berjalan, tetapi untuk benar-benar memperlambatnya melalui sosial distance yang sangat agresif," ucapnya sebagaimana dikutip dari SCMP.
Sifat virus Dr. Jeremy Rossman Dosen Senior Kehormatan Bidang Virologi di Universitas Kent mengatakan, ada beberapa hal yang akan mempengaruhi virus corona baru di masa depan nanti yang saat ini belum diketahui.
Menurut Jeremy yang pertama belum diketahui apakah virus corona akan menjadi penyakit musim layaknya flu atau cukup konstan sepanjang tahun.
Kedua adalah belum diketahui berapa banyak mutasi virus yang terjadi seiring waktu.
Virus penyebab flu selama ini terus bermutasi sehingga orang butuh vaksinasi tahunan untuk melindungi jenis yang paling umum tahun itu.
“Coronavirus mungkin bermutasi pada tingkat yang lebih lambat,” kata Rossman dilansir dari Science Focus.
“Tetapi jika terus beredar, maka kita akan melihat perubahan. Pertanyaannya adalah apa yang akan dilakukan perubahan itu: mereka dapat membuat virus lebih baik dalam menghindari sistem kekebalan tubuh kita, misalnya, atau lebih mudah ditularkan” ujarnya.
Selain itu saat ini tidak diketahui berapa lama mereka yang terinfeksi akan kebal.
Beberapa jenis virus corona lain yang menyebabkan flu biasa, hanya memberikan kekebalan selama sekitar tiga bulan.