News
Cegah Kerumunan Orang di Lokasi Wisata Basmi Corona Serang TTS, Yudit Selan Tutup Taman Payung
Yudit Selan menutup sementara tempat wisata Taman Payung mendukung gerakan pemerintah mencegah penyebaran virus corona di Kabupaten TTS
Penulis: Dion Kota | Editor: Benny Dasman
Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Dion Kota
POS KUPANG, COM, SOE - Yudit Selan menutup sementara tempat wisata Taman Payung mendukung gerakan pemerintah mencegah penyebaran virus corona di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
Penutupan Taman Payung dimulai Minggu (22/3) hingga waktu yang belum ditentukan.
Dihubungi Pos Kupang, Senin (23/3), melalui telepon, Yudit Selan, Pemilik Taman Payung, yang juga anggota DPRD TTS, mengatakan, selain untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam pencegahan penyebaran virus corona, langkah penutupan Taman Payung dilakukan melihat perilaku pengunjung yang sulit diatur.
Selaku pemilik lokasi Taman Payung, Yudith Selan telah menyediakan tempat cuci tangan di pintu masuk dan pintu keluar lokasi Taman Payung, tetapi masih banyak pengunjung yang tidak menggunakan fasilitas tersebut.
Melihat perilaku tersebut, Yudit Selan memutuskan untuk menutup Taman Payung sementara waktu. "Pak, Taman Payung sudah saya tutup dari kemarin. Ini sebagai upaya kita mencegah penyebaran virus corona di tempat wisata," ungkapnya.

Ia mengaku, penutupan lokasi Taman Payung praktis membuat dirinya tak menerima penghasilan apa pun dari obyek wisata tersebut.
Namun untuk alasan kemanusiaan, dirinya bersama keluarga dan kelompok pemuda Demokrat Tublopo kompak menutup obyek wisata yang baru dibuka 8 Februari lalu tersebut.
"Kalau omong uang, pasti kita rugi. Karena dalam seminggu penghasilan dari Taman Payung berkisar Rp 3 juta hingga Rp 5 juta. Tapi karena untuk kepentingan kemanusiaan, ya kita harus dukung," ujar Yudit Selan.
Dia berharap, langkah penutupan tempat wisata bisa diikuti oleh Pemda TTS untuk mencegah penyebaran virus corona di lokasi pariwisata.
Pasalnya, pengunjung yang datang ke tempat wisata tidak hanya warga TTS semata, tetapi juga warga dari luar daerah. Apalagi, di tempat wisata belum tersedia alat pengecek suhu tubuh, tempat cuci tangan dan belum dilakukan penyemprotan cairan desinfektan.
"Kalau sekolah, rumah ibadat sudah ikut kebijakan pemerintah, seharusnya tempat wisata yang dikelola pemerintah juga harus ditutup untuk mencegah penyebaran virus corona di tempat wisata," tegas Yudit. *