Bupati Belu Willy Lay Jamin Daging Babi di Pasar Layak Dikonsumsi
Bupati Belu, Willybrodus Lay bersama pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menyerbu pasar daging babi di Pasar Baru Atambua
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | ATAMBUA - Merebaknya penyakit deman babi Afrika atau African Swine Fever ( ASF) telah mengibatkan ratusan ternak babi di Kabupaten Belu mati mendadak. Dampak ikutan dari penyakit ASF ini adalah menurunnya minat atau animo konsumen untuk membeli daging babi.
Untuk meningkatkan kembali daya beli daging babi atau animo konsumen, Bupati Belu, Willybrodus Lay bersama pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menyerbu pasar daging babi di Pasar Baru Atambua untuk memborong daging babi, Kamis (19/3/2020).
• Antisipasi Covid-19, Tiga Rumah Sakit di Sumba Timur Akan Siapkan 9 Ruangan
Bupati Willy Lay membeli sekitar 10 kilogram daging babi, sedangkan para pimpinan OPD masing-masing membeli lima kilogram.
Bupati Belu, Willy Lay pada kesempatan itu mengatakan, ia menjamin daging babi yang dijual di pasar sudah melalui pemeriksaan oleh petugas kesehatan hewan sehingga daging babi yang dijual itu layak dikonsumsi.
"Saya menjamin daging babi yang dijual di pasar adalah daging dari ternak yang sehat dan sudah melalui periksaan oleh petugas peternakan", kata Bupati Willy Lay.
• Gelar Doa Bersama, Pemda Rote Ndao Optimis Masyarakatnya Dilindungi Tuhan dari Virus Corona
Bupati mengajak masyaraka agar tidak ragu lagi membeli daging babi, asalkan membeli daging babi yang jual di pasar. Membeli daging di pasar merupakan salah satu cara menjaga kesehatan dalam mengkonsumsi daging.
Bupati Willy Lay juga menghimbau kepada masyarakat Belu, khusus pegadang agar tetap menjaga kesehatan dan rajin membersihkan lingkungan. Pasalnya, saat ini negara masih dilandai virus corona atau covid-19.
Bagi masyarakat yang kurang sehat diimbau agar tidak datang ke pasar karena pasar merupakan tempat kerumunan orang banyak. Begitu juga pedagang yang kurang sehat jangan datang di pasar tetapi beristirahat di rumah.
"Pemerintah himbau bagi masyarakat yang merasa tidak sehat jangan datang ke pasar, tempat kerumun orang banyak. Pedagang yang kurang sehat jangan datang ke pasar", kata Bupati Willy Lay.
Bebeberap pedagang daging babi, diantaranya Stefanus berterima kasih kepada Bupati Belu, Willy Lay yang telah mengajak masyarakat agar tidak ragu apalagi takut membeli daging babi di pasar. Mereka menjamin daging babi yang dijual adalah daging layak dikonsumsi.
Stefanus mengaku, setelah merebaknya penyakit ASF, jumlah ternak babi yang dipotong setiap hari beriksar 3-4 ekor. Padahal sebelumnya lebih dari lima ekor. Pedagang tidak berani memotong babi lebih dari empat ekor karena khawatir daging tidak terjual habis.
Lewat gerakan massal yang dilakukan Bupati Willy Lay tersebut bisa mengobati rasa kelhawatiran mereka selama ini karena profesi mereka adalah pedagang daging babi.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Belu, Nikolaus Umbu Birri kepada wartawan mengatakan, pemerintah menjamin daging babi yang dijual di pasar layak dikomsumsi karena babi yang dipotong sudah melalui pemeriksaan oleh petugas kesehatan hewan.
Langka yang diambil Bupati Belu, Willy Lay merupakan tindak lanjut atas keluhan para pedagang babi dan juga menetralisir isu atau informasi tentang kekhawatiran masyarakat membeli daging babi. Kemudian, Bupati Willy Lay juga memberikan motivasi kepada pedagang agar tidak patah semangat dalam menjalani usahanya.
Sebelumnya, Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI,
drh. Fadjar Sumping Tjaturasa, Phd mengatakan, virus ASF tidak menyerang manusia sehingga tidak perlu khawatir untuk mengkonsumsi daging babi.
Fadjar mengatakan hal itu saat rapat koordinasi penanggulangan penyakit ASF tingkat Kabupaten Belu, di Aula Betelalenok, Rabu (11/3/2020). (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Teni Jenahas)