News
Tipikor Polres Belu Endus Aroma Dugaan Korupsi Proyek Porang, Ini yang Dilakukan Kasat Reskrim
Penyidik Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polres Belu terus mengendus dugaan korupsi proyek pengadaan porang (maekbako) di daerah itu.
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Benny Dasman
Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Teni Jenahas
POS KUPANG, COM, ATAMBUA - Penyidik Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polres Belu terus mengendus dugaan korupsi proyek pengadaan porang (maekbako) di daerah itu.
Penyidik masih melakukan klarifikasi sejumlah pihak terkait mulai dari PPK, rekanan (kontraktor) termasuk masyarakat penerima bantuan porang.
"Kita masih lakukan pendalaman. Sampai saat ini kita masih puldata, pulbaket. Kalau ada temuan penyimpangan yang bersifat korupsi, kita naikan ke status penyidikan," ujar Kasat Reskrim Polres Belu, AKP Sepuh Siregar, kepada wartawan, Senin (16/3).
Menurut Sepuh, penyidik sudah mengundang sejumlah pihak terkait seperti PPK dan kontraktor untuk dilakukan klarifikasi. Penyidik juga akan mengundang pegawai dari Dinas PPKAD Belu dan masyarakat penerima bantuan porang.
Katanya, penyidik lagi on the track dalam penanganan kasus porang atau maekbako dan penyelidikan kasus tersebut tidak ada kaitannya dengan kepentingan politik.
"Saya katakan polisi tidak ada kepentingan politik dalam pemeriksaan kasus maekbako. Kita bekerja sesuai aturan," tegas Siregar.
Penyidik masih lakukan pendalaman dengan mengundang pihak-pihak yang terkait untuk diminta klarifikasi.
"Kita masih lakukan pendalam. Saat ini kita lalukan klarifiaksi. Kita baru sebatas kulit, nanti baru buahnya," ujar Siregar sembari tersenyum.
Pihaknya masih dalam penyelidikan dan pemanggilan pihak lain guna melakukan klarifikasi terkait dengan anggaran serta bantuan maek yang diterima.
Dari keterangan rekanan, pengadaan porang atau maekbako tahun 2017 sebanyak 49 ton, namun realisasi hanya 38 ton. "Selisih angka ini masih diselidiki polisi," terang Siregar.
Diberitakan sebelumnya, penyidik Tipikor Polres Belu telah memintai keterangan dari PPK proyek, Petrus Bone, dan kontraktor CV De Chalvin, Gele. *
