Israel Temukan Vaksin Virus Corona, Gegara Obat Sembuhkan Covid-19, Ulama Iran Mulai 'Berteman'

Israel Temukan Vaksin Virus Corona, Gara-Gara Penemuan Obat Sembuhkan Covid-19, Ulama Iran Mulai 'Berteman'

Editor: Bebet I Hidayat
ISTIMEWA
Israel Temukan Vaksin Virus Corona, Gegara Obat Sembuhkan Covid-19, Ulama Iran Mulai 'Berteman' 

Setelah hampir dua bulan mengalami karantina yang ketat dan pembatasan perjalanan karena wabah virus corona merebak, kehidupan masyarakat di China perlahan-lahan mulai kembali normal. Jumlah kasus di negara itu perlahan menunjukkan tren penurunan.

Melansir pemberitaan South China Morning Post, Minggu9 15/3/2020), para pekerja secara bertahap kembali melakukan aktivitasnya.

 

Selain itu, ada bantuan staf medis di garis depan ketika jumlah pasien baru mengalami penurunan dan kondisi warga juga berangsur membaik. Sekolah, pabrik, ruang publik, dan lokasi wisata juga mulai dibuka kembali.

Sebelumnya, China sempat mengalami masa sulit ketika peyebaran virus corona sangat massif. Kala itu, Kota Wuhan di Provinsi Hubei dianggap sebagai pusat virus corona berkode SARS-CoV2 ini.

Sekolah dibuka, kembali ke kampung halaman Dengan membaiknya kondisi di China, sebanyak 144 SMA dan SMK di China rencananya akan dibuka kembali pada hari ini, Senin (16/3/2020).

Adapun sekolah-sekolah itu terletak di provinsi barat laut Qinghai. Sementara, lokasi wisata di Provinsi Yunnan, Sichuan dan Guizhou, secara bertahap mulai beroperasi kembali pada pekan ini. Selain itu, pembatasan perjalanan juga mengalami pelonggaran.

Para penduduk yang terisolasi selama berminggu-minggu mulai kembali ke Provinsi Hubei. Salah satu warga di Provinsi Hubei, Wu Haijian (36), mengisahkan, ia tiba di rumah pada Rabu (11/3/2020) setelah melakukan perjalanan panjang dari provinsi barat daya Yunnan.

Sehari-harinya, Wu bekerja sebagai peternak lebah. Setiap tahun, ia melakukan perjalanan ke Yunnan, pada akhir November, untuk mengembangbiakkan lebah madu.

Biasanya, ia baru kembali pada awal Maret. Namun, pada tahun ini, karena wabah virus corona, apa yang dirasakan Wu berbeda. Baca juga: Kenali, Ini Gejala Awal Terinfeksi Virus Corona dari Hari ke Hari Hampir 60 juta orang dikarantika pada akhir Januari 2020 karena penyebaran virus corona yang menyebabkan Covid-19.

Akibat karantina itu, Wu dan teman-temannya terjebak di Yunnan. Mereka menelepon pihak berwenang setempat dan meminta izin untuk kembali ke Hubei mulai 1 Maret 2020.

"Kami melakukan panggilan setiap hari, hingga pejabat lokal tidak (ingin) mengangkat telepon mereka saat tahu itu nomor kami," ujar Wu. Tak lama setelah itu, permintaannya akhirnya disetujui.

Wu dan beberapa temannya diizinkan kembali ke Hubei pada Senin (16/3/2020). Ia dibekali dengan sertifikat kesehatan dari Yunnan dan surat penerimaan yang diberikan oleh pihak berwenang di Hubei.

Ilustrasi warga kota yang mengenakan masker untuk cegah penularan infeksi virus.
Ilustrasi warga kota yang mengenakan masker untuk cegah penularan infeksi virus. (Shutterstock)

Saat kembali, Wu membawa truk bermuatan lebih dari 150 sarang lebah. "Saya merasa lebih baik. Akhirnya, saya kembali ke rumah," ujar dia.

Namun, penundaan kembali ini menelan biaya sekitar 30.000 yuan atau sekitar Rp 62.699.836 (kurs 1 Rupiah setara dengan 2.089 yuan). Sebab, sepersepuluh lebahnya diracun dengan pestisida.

Kisah imigran di Guangzhou Cerita lainnya, seorang pekerja imigran di Guangzhou, China, Wang Faji (26), naik bus dari kota asalnya di Guizhou, Rabu (11/3/2020).

Halaman
1234
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved