Rujukan Pasien DBD di RS di Sikka Cenderung Menurun
Kunjungan pasien rujukan demam berdarah dengue ( DBD) ke tiga Rumah Sakit ( RS) di Kabupaten Sikka, Pulau Flores, cendrung menurun
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | MAUMERE - Memasuki minggu ke-11 bulan Maret 2020, kunjungan pasien rujukan demam berdarah dengue ( DBD) ke tiga Rumah Sakit ( RS) di Kabupaten Sikka, Pulau Flores, cendrung menurun.
Wabah DBD yang ditetapkan dalam Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Bupati Sikka sejak 22 Januari 2020 memasuki fase keempat diperpanjang setiap dua minggu. Pemerintah akan melakukan evaluasi KLB DBD hari Selasa (17/3/2020).
• BIN Perkirakan Puncak Penyebaran Virus Corona 60-80 Hari
"Nanti pak bupati yang akan menyatakan, apakah KLB DBD diperpanjang ke tahap kelima atau dicabut," kata Kepala Dinas Kesehatan Sikka, Petrus Herlemus, kepada wartawan Minggu (15/3/2020) di Maumere.
Dia menjelaskan, penurunan penderita DBD dari trend kasus baru. Meski setiap hari terjadi kasus baru, tetapi penambahanya tidak terjadi sepert di fase-fase sebelumnya.
"Biasanya setiap hari antara 70-100 pasien, tapi saat ini antara 15-20 kasus. Hari ini ada 25 kasus baru rujukan mulai dari kemarin sore sampai tadi pagi. Pukul 10.00 (minggu pagi ada visit dokter) tentu akan yang dipulangkan," kata Herlemus.
• Konsulat Timor Leste Kaget Sebut Ada Corona
Herlemus mengakui, gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) belum maksimal dilaksanakan. sebab yang dilakukan adalah pembersihan sampah, padahal seharusnya sarang-sarang nyamuk yang harus dipantau di dalam rumah dan di luar rumah.
"PSN berhasil kalau, angka bebas jentik diatas 95 persen dan kasus DBD akan makin turun," tegas Herlemus.
Sampai dengan Minggu pagi, total penderita DBD 1.332 orang dengan 14 korban meninggal dunia dan 1.231 mengalami kesembuhan. Sedangkan pasien yang masih dirawat 87 orang tersebar di RSUD Maumere 59 orang, RS St.Gabriel Kewapante 24 orang dan RS Sta.Elisabeth Lela, empat pasien. (laporan wartawan POS-KUPANG.COM, eginius mo'a)