Cegah DBD dari Murid SDK Riit, Sikka, Tiap Dua Jam Bersihkan Sampah
Serangan penyakit demam berdarah dengue ( DBD) menjangkiti lima murid SDK Riit di Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, memberikan pelajaran berharga
POS-KUPANG.COM - Serangan penyakit demam berdarah dengue ( DBD) menjangkiti lima murid SDK Riit di Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, memberikan pelajaran berharga kepada peserta didik dan warga setempat. Dimulai Rabu (10/3/2020) hingga Senin (23/3) para murid bersama para guru meluangkan waktu selama dua jam melakukan kerja bakti bersihkan sampah di halaman sekolah dan lingkungan sekitarnya.
"Mulai hari ini sampai tanggal 23 Maret,setiap hari mulai pukul 07.00 Wita sampai pukul 09.00 Wita, kami melakukan kerja bakti. Kegiatan belajar mengajar dilanjutkan setelah pukul 09.00 Wita," kata Kepala SDK Riit, Fransiskus Dominikus S.Pd,SD kepada Pos Kupang, Rabu (11/3).
• Sumur Bor tak Terawat, Ini Penjelasan Camat Insana Tengah Yoseph Mesu
Kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar, kata Dominikus menanggapi instruksi Bupati Sikka terkait penanganan DBD. Serangan wabah DBD di Sikka menewaskan 14 orang telah membangkitkan kesadaran bersama untuk menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal terutama membasmi sarang nyamuk.
"Respon anak-anak dan guru sangat baik. Kerja bakti ini sekaligus mengajarkan para murid belajar bekerja membersihkan lingkungan sekitar," ujar Dominikus. Kerja bakti massal di seluruh Sikka telah dimulai hari Senin (9/3/2020).
Terlihat setiap pagi warga di setiap pemukiman bahu-membahu membersihkan sampah dan drainase.
Di Kelurahan Wairotang, Kecamatan Alok Timur, warga membongkar plat deker sepanjang enam meter di Jalan Mohamad Yamin menyumbat aliran air hujan. Edy Labina, warga Wairotang, mengatakan tumpukan sampah di lokasi tersebut telah berlangsung lama dan tidak dibersihkan karena tidak ada akses untuk membersihkanya.
"Banyak sekali sampah di dalam drainase. Setiap hari Jumat, warga di sini turun kerja bakti, namun mereka tidak bisa bikin apa-apa, karena plat deker dicor menyatu dengan trotoar," kata Edy Labina.
Usaha warga hanya berhasil membongkar sekitar satu meter plat beton. Mereka akan minta bantuan alat berat membongkar plat yang sebagian tidak berhasil dijebol.
Jumlah pasien demam berdarah dengue ( DBD) di Kabupaten Sikka terus meningkat sejak Januari hingga Maret 200. Hingga Selasa (10/3/2020) tercatat ada 1.190 kasus dan 14 pasien meninggal karena DBD.
Di tahun 2020, Pemkab Sikka telah menetapkan empat kali status kejadian luar biasa (KLB) DBD. Terakhir, Kabupaten Sikka memperpanjang KLB DBD pada Kamis (4/3/2020) hingga 14 hari ke depan.
"Pemerintah memperpanjang masa KLB mulai hari ini sampai 14 hari ke depan. Status KLB ini sudah masuk tahap 4. Kami berharap, kasus DBD di Sikka ini akan segera berakir," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka Petrus Herlemus.
Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan NTT Erlina R Salmun, di NTT hanya Kabupaten Sumba Tengah yang bebas DBD.
Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo mengatakan penyebab tingginya kasus DBD di daerahnya adalah banyaknya sampah. Ia mengaku penanganan sampah di Sikka lemah sehingga banyak sampah botol, gelas plastik menampung air dan menjadi berkembangnya nyamuk.
"Persoalan kita adalah kebersihan. Kalau lebih ekstrem orang bilang jorok. Kita lihat saja sampah masih berserakan di mana-mana," ungkap Roberto.
Ia menjelaskan masalah sampah tak tertangani dengan baik karena petugas kebersihan masih kurang.