Puluhan Murid SDK Riit, Sikka Tunda Belajar Dua Jam

selama dua jam melakukan kerja bakti membersihkan sampah di halaman sekolah dan lingkungan sekitarnya.

Penulis: Eugenius Moa | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/EUGENIUS MOA
Murid SDK Riit di Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Rabu (11/3/2020) pagi kerja bakti membersihkan sampah di lingkungan sekolah itu. 

Puluhan  Murid  SDK  Riit,  Sikka Tunda  Belajar  Dua Jam

POS-KUPANG.COM|MAUMERE---Serangan   penyakit  demam  berdarah dengue  (DBD)   menjangkiti lima murid   SDK  Riit  di  Kecamatan   Nita,  Kabupaten  Sikka, Pulau   Flores, memberikan pelajaran berharga  kepada  peserta  didik  dan  warga setempat.

Dimulai  Rabu   (10/3/2020) hingga Senin  (23/3/2020)  para murid   bersama  para guru  meluangkan waktu selama dua jam  melakukan kerja bakti  membersihkan  sampah di   halaman sekolah dan lingkungan sekitarnya.

“Mulai  hari ini sampai  tanggal  23 Maret,setiap  hari  mulai   pukul  07.00 Wita sampai  pukul 09.00  Wita, kami  melakukan kerja bakti.  Kegiatan   belajar  mengajar dilanjutkan setelah  pukul 09.00  Wita,” kata Kepala SDK  Riit, Fransiskus Dominikus  S.Pd,SD  kepada  POS-KUPANG.COM,  Rabu  pagi.

Kerja   bakti  membersihkan lingkungan sekitar, kata  Dominikus  menanggapi instruksi   Bupati  Sikka   terkait dengan  penanganan  DBD.

Dominikus  mengakui,  serangan wabah  DBD  di  Sikka menewaskan  14   orang   telah membangkitkan kesadaran  bersama  untuk menjaga  kebersihan lingkungan  tempat tinggal terutama  membersihkan sarang  nyamuk.

“Respon anak-anak  dan  guru sangat baik. Kerja   bakti ini sekaligus  mengajarkan   para murid   belajar  bekerja membersihkan lingkungan sekitar,” ujar  Dominikus.   

Kerja  bakti massal   di seluruh   Sikka  telah  dimulai hari  Senin  (9/3/2020).  Terlihat  setiap  pagi warga  di setiap pemukiman  bahu-membahu  membersihkan sampah dan   drainase.

Di  Kelurahan Wairotang,  Kecamatan  Alok Timur, warga  membongkar   plat  deker sepanjang enam  meter  di  Jalan  Mohamad  Yamin menyumbat  aliran   air  hujan.

Edy Labina,  warga Wairotang,  mengatakan  tumpukan  sampah di  lokasi  tersebut   telah berlangsung lama dan  tidak dibersihkan karena   tidak ada akses untuk membersihkanya.

“Banyak sekali sampah di  dalam  drainase.  Setiap  hari Jumat, warga di sini  turun kerja  bakti,  namun  mereka  tidak bisa  bikin  apa-apa, karena   plat  deker dicor  menyatu dengan  trotoar,” kata Edy Labina.

Korban Gigitan Anjing Meningkat, Dinkes Jatim Bantu 700 Vial di Manggarai

Perhatian! Pemerintah Resmi Tambahkan Jumlah Libur dan Cuti Bersama 2020 Jadi 24 Hari Catat Sekarang

ZODIAK BESOK Kamis 12 Maret 2020 Aries Pasrah Leo Bertengkar Pisces Hidupmu Diambang Kehancuran

Meski Dikalahkan Persib Bandung 2-1, Mario Gomez Nilai Arema FC Sudah Berada di Jalur yang Benar

Usaha warga  hanya berhasil  membongkar sekitar satu meter  plat  beton. Mereka akan minta   bantuan alat berat  membongkar  plat  yang  sebagian  tidak  berhasil dijebol. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Euginius Mo’a).

      

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved