BI Targetkan 50 ribu Merchant Pakai QRIS

KPw Bank Indonesia NTT melakukan Sosialisasi Sistem Pembayaran menggunakan Quick Response Code Indonesia Standard ( QRIS)

Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Yeni Rachmawati
KPw Bank Indonesia NTT melakukan Sosialisasi Sistem Pembayaran menggunakan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) di Pusat Oleh-Oleh NTT C & A Sentra Kuliner, Selasa (10/3/2020). 

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- KPw Bank Indonesia NTT melakukan Sosialisasi Sistem Pembayaran menggunakan Quick Response Code Indonesia Standard ( QRIS) di Pusat Oleh-Oleh NTT C & A Sentra Kuliner, Selasa (10/3/2020).

Hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris Daerah Kota Kupang, Elly Wairata mewakili Walikota Kupang, Owner C & A Sentra Kuliner, Roy, perwakilan perbankan dari BRI dan Mandiri serta para UMKM.

BREAKING NEWS: Warga Belu Tewas Ditebas Parang, Leher Nyaris Putus

Kepala KPw BI NTT, I Nyoman Arnawa, menyampaikan Bank Inonesia bekerja sama dengan perbankan Mandiri, BRI, Himbara dan Bank NTT menggunakan kesempatan QRIS ini untuk melakukan QRIS ke seluruh merchant terutama di UMKM di kabupaten/kota.

Kata Nyoman, pilot project dilaksanakan di sentra pusat oleh-oleh khas NTT C & A. Kemarin BI sudah berkunjung ke Dekranasda.

"Semua oleh-oleh akan segerakan QRIS, tentunya dibantu oleh teman-teman perbankan," tuturnya.

Korupsi Dana Desa di Kabupaten Kupang, Tiga Terdakwa Digelandang ke Lapas, Ini Identitas Mereka

Keleb8han dari QRIS ini, katanya, agar UMKM bisa akses perbankan. Namanya keuangan inklusi sehingga pelaku usaha bisa dapatkan bantuan keuangan melalui KUR.

"Ini tujuannya sehingga UMKM lebih banyak berkembang untuk menopang ekonomi kita. Mudah-mudahan dengan QRIS dan non tunai ini pertumbuhan ekonomi semakin baik, walaupun di sana sini ada ancaman terutama perang dagang, juga adanya ancaman corona yang mungkin diperkirakan selama enam bulan ini," ujarnya.

Ia menyebutkan yang sudah tercatat ada 10.358 merchant mengubah dari QR yang lama menjadi QR baru. Ini sudah sejak Agustus sampai Desember, BI sudah mengubah puluhan ribu merchant.

"Kita akan percepat lagi pekan QRIS di semua kabupaten/kota. Kita akan hadir bersama teman-teman perbankan sehingga mencapai 50 ribu merchant, terutama yang sudah terdaftar di ASPI asosiasi merchant di seluruh Indonesia," tukasnya.

Lanjutnya, ekonomi saat ini lebih banyak ditopang oleh UMKM terutama dari sisi pertumbuhan. BI sedang duduk bersama untuk memperbincangkan bagaimana peran UMKM pada PDRB NTT yang diperkirakan di atas 20 sampai 30 persen.

"Ini semuanya nanti masuk pada QRIS dan non tunai, sehingga banyak yang mendapat akses dari perbankan jadi luar biasa pertumbuhan kredit NTT," tuturnya.

Sekarang, katanya, pertumbuhan kredit NTT di angka 18,6 persen tapi bila tahun depan semua UMKM masuk ke dalam QRIS dan akses kepada perbankan, maka diharapkan bisa di atas 20 persen, sehingga pertumbuhan ekonomi semakin bagus. Jadi keuangan inklusi, dapat akses perbankan dan dapat menopang ekonomi NTT.

Kemarin, kata Nyoman, ditargetkan pertumbuhan ekonomi NTT di angka 5,4 hingga 5,65 persen, karena ekonominya tidak terlalu banyak dipengaruhi oleh pariwisata.

"Dimana pariwisata sekarang corona. Kita tetap masih diangka itu," ujarnya.

Ia mengatakan semua pelaku usaha baik mikro, kecil dan menengah bisa mengakses menggunakan QRIS, asalkan membuka rekening, akunnya di penyedia jasa sistem pembayaran tidak hanya bank tapi juga non bank seperti go pay, dana, ovo, semuanya bisa.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved