Lulusan Kebidanan di Kupang Jadi Tukang Ojek Online, Antar Makanan yang Pesan Ternyata Teman Kuliah

tidak mau membebani kedua orangtuanya, apalagi saat ini orangtuanya harus membiayai empat adiknya yang masih kuliah dan sekolah.

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/ISTIMEWA
Elsa Sine lulusan Kebidanan STIKes Citra Hussada Mandiri Kupang yang jadi tukang ojek online di Kota Kupang. 

Lulusan Kebidanan di Kupang Jadi Tukang Ojek Online Antar Makanan yang Pesan Ternyata Teman Kuliah

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Tidak pernah terlintas di benak Elsa Sine, ia akan menjadi tukang ojek online (grab). Sejak remaja gadis kelahiran Oesapa 11 April 1996 ini bercita-cita menjadi seorang bidan.

Setelah lulus dari STIKes Citra Hussada Mandiri Kupang (sekarang Universitas Citra Bangsa Kupang) jurusan Kebidanan pada tahun 2017, Elsa mondar-mondir di Kota Kupang cari pekerjaan.

Warga Jl. Soeratim Kelurahan Oesapa, Kota Kupang ini sudah keluar masuk di berbagai Puskesmas dan Rumah Sakit untuk melamar.

Tahun 2018 Ia pernah hijrah ke Kabupaten Rote Ndao untuk ikut CPNSD namun gagal. CPNSD berikutnya di Kota Kupang, lagi-lagi Elsa gagal.

Elsa kian gundah. Namun ia ingin mandiri, tidak mau membebani kedua orangtuanya, apalagi saat ini orangtuanya harus membiayai empat adiknya yang masih kuliah dan sekolah.

"Kami enam orang, kakak sudah kerja adik masih kuliah dan sekolah. Saya sudah mencari pekerjaan ke sana kemari tapi tak kunjung dapat. Saya sedih, saya belum bisa membahagiakan orangtua," ungkap Elsa kepada POS-KUPANG.COM, Minggu (8/3/2020).

Tapi Elsa bukan pribadi yang mudah putus asa. Awal tahun 2019, Elsa mendaftar menjadi driver ojek online. "Saya tau ini berat untuk saya tapi saya harus bekerja," ungkapnya.

Sebelum mendaftar Elsa sempat berdiskusi dengan ayah dan ibunya. Ia takut jangan-jangan orangtuanya malu lalu tidak mengizinkan, sebab ayah Elsa merupakan PNS di Dinas PU Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Bapa bilang kenapa harus grab, saya jawab daripada saya nganggur. Saya malu harus bergantung pada orangtua terus. Saya tahu bapak PNS, tapi saya mau mandiri, cari uang sendiri. Eh akhirnya bapak setuju," ungkap Elsa.

Menjadi driver ojek online, Elsa mengaku pernah punya pengalaman yang membuatnya malu, trenyuh dan nyaris memutuskan berhenti jadi driver ojek online.

Kisahnya, Elsa pernah mendapat order mengantar makanan ke Rumah Sakit Dedari Kota Kupang, ternyata yang pesan adalah teman-teman kuliahnya yang sudah bekerja sebagai bidan.

"Mereka ada kerja, pakai pakaian putih lambang Bhakti Hussada sementara saya dengan jaket grab. Itu memang bikin hati trenyuh," kata Elsa.

Bertemu dengan teman-temanmya Elsa berusaha menutupi rasa sedih dan malu. Dalam hatinya Elsa berkata, 'Kapan Tuhan mau jawab doa saya untuk bisa bekerja sebagai bidan'.

"Teman kaget, dia tanya eh kamu su grab? Saya jawab iya sambil tertawa. Saya sedih dan malu tapi berusaha tegas dengan diri saya sendiri, saya tidak boleh baper," kata Elsa.

"Tapi Tuhan itu penyayang di saat saya merasa malu dan sedih seperti itu, ada orang-orang yang selalu mendukung dan memberi apresiasi untuk saya. Orang-orang itu adalah penumpang saya," tambahnya.

Dukungan dari para penumpang membuat Elsa kian tegar. Ketika ada yang bertanya apakah tidak malu jadi tukang ojek online, Elsa berani menjawab dengan enteng, 'Saya tidak malu, selagi apa yang saya kerjakan ini halal,'.

Elsa mengatakan ia bangga, sejak menjadi driver ojek online ia bisa memenuhi kebutuhannya, memiliki motor dan sedikit membantu memenuhi kebutuhan dalam keluarga.

Pendapatan Elsa setiap hari berkisar 200 hingga 250 ribu rupiah. Elsa biasanya mangkal di samping KFC Jl. Frans Seda Kota Kupang. Sebelum berangkat kerja Elsa membantu ibunya memasak dan membereskan rumah. "Biasanya saya ngojek dari jam 9 pagi sampe jam 7 malam," ungkapnya.

Seiring berjalannya waktu, Elsa merasa nyaman menjadi driver ojek online. Ia juga mendapat dukungan dari teman-teman grabnya. "Di sini saya mengerti arti sebuah perjuangan, mendapatkan uang seribu rupiah saja bukan perkara mudah," kata Elsa.

Elsa Kaget Disambangi Jefri Riwu Kore Wali Kota Kupang

Kamis (5/3/2020) siang Elsa bersama teman-teman grabnya tengah asyik di Jl. Frans Seda. Mereka kaget, saat Jefri Riwu Kore datang menghampiri mereka. Jefri saat itu mengenakan kemeja motif daerah NTT.

Orang nomor satu di Kota Kupang ini nampaknya sudah mengetahui informasi tentang Elsa dari media sosial. Ia hadir untuk memberi dukungan dan semangat kepada Elsa dan kawan-kawan.

Wali yang familiar dengan nama Jeriko ini mengungkapkan ia membaca berita online dan postingan Elsa di facebook, ada lulusan Kebidanan yang belum dapat kerja lalu memilih menjadi tukang ojek online.

Elsa pada kesempatan itu tampak gugup. Ia mengaku rindu bertemu langsung dengan Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore. Elsa ternyata sering memantau aktivitas orang nomor satu di Kota Kupang itu lewat berita dan media sosial.

Salah satu berita yang Elsa ingat tentang Jefri Riwu Kore yakni Wali Kota Kupang itu pernah menyambangi janda dan duda di Kelurahan Penfui untuk bedah rumah. "Perasan saya campur aduk, senang tapi juga gugup. Saya tentu bahagia karena Pa Wali Kota peduli dengan kami dan mau datang kunjung kami," ungkapnya.

"Pa Jefri tanya ke saya, apa yang bisa pa Wali Kota bantu, saya hanya jawab saya hanya mau bekerja sebagai bidan," kata Elsa.

Pacar Elsa Ternyata Juga Tukang Ojek Lulusan FKM Undana

Antisipasi Virus Corona, Pemkab Sumba Timur Butuh Dana Rp 6 Miliar

Yosafat Putra Ahok dan Puput Nastiti Devi Kini Berusia 2 Bulan, Wajahnya Makin Jelas Mirip Siapa?

Kasus Kekerasan Anak di Rahong Utara Manggarai Mengundang Keprihatinan

Ribuan Peziarah Hadiri Perayaan Semana Santa 2020, Warga Larantuka Diminta ‘Bukakan’ Pintu Rumah

Kunker Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat ke Timor dan Sumba, Jangan Mau Jadi Orang Bodoh Lagi

Darminto Taebenu, kekasih Elsa ternyata juga berkerja sebagai tukang ojek online. Pria kelahiran Fatukoa 17 Mei 1987 ini merupakan lulusan Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang.

Elsa mengaku selain kedua orangtuanya, Darminto juga selalu mensuportnya. "Dia selalu kasi semangat saya, kebetulan kami juga mangkal di tempat yang sama," kata Elsa.

"Dia mulai ngojek tahun 2019 juga. Dengan waktu grab. Kami saling mengingatkan dan menyemangati saat grab. Kadang sering makan siang dan malam bersama walaupun masih menggunakan jaket grab," tambah Elsa.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)

Viral Driver Ojol 68 Tahun di Bogor Pakai HP dan Motor Rusak, Kisahnya Buat Penumpang Menahan Tangis

Baru-baru ini viral di media sosial kisah seorang driver ojol rela mengantar penumpang malam hari di Bogor dengan kondisi motor yang memprihatinkan.

Driver ojol yang disapa 'Pak Sri' ini berusia 68 tahun.

Pak Sri biasa menunggu order penumpang di kawasan Stasiun Bogor.

Ketika itu, Elsya yang hendak memesan ojek online di dekat parkir mobil Stasiun Bogor tiba-tiba dihampiri pria yang belakangan diketahui bernama Pak Sri.

Pak Sri lantas menawarkan diri untuk mengantar Elsya ke tempat tujuannya.

Namun, ternyata ponsel driver ojol itu tidak aktif.

Hal itu tak membuat Pak Sri patah semangat demi mendapat order penumpang.

Pasalnya, sudah berjam-jam Pak Sri berdiam diri menunggu mendapat penumpang.

"Tepat pukul setengah 12 tadi ditemani gerimis, saya berjalan di dekat parkiran mobil Stasiun Bogor, saat aku hendak memesan Grab, tiba-tiba sosok bapak ini menghampiriku dengan wajah sungkan dan lesuh sambil bilang 'mbak sudah pesan? Kalau belum, boleh saya antar? tapi HP saya mati, harganya sesuai aplikasi gapapa mbak'," tulis Elsya.

Mulanya, Elsya merasa ragu karena saat itu sudah larut malam.

"Tapi dengan bismillah saya mengiyakan tawaran bapak itu dan saya bilang 'pak rumah saya di Puncak, bapak serius mau ambil orderan saya'."

"Bapak cuman bilang 'saya anterin mbak, dari jam 9 saya di sini belum dapat penumpang karena mungkin orang ragu dengan saya. Kami pun berangkat," sambung Elsya.

Di tengah perjalanan, Pak Sri dan Elsya menepi karena hujan deras.

"Kemudian hujan pun deras saya menepi untuk meminta bapak memakai jas hujan, akhirnya saya amati, sepertinya bapak ini menyimpan sesuatu.

Setelah semua beres saya tanya pelan-pelan, bapak HPnya lowbat apa rusak?

Bapaknya dengan ketawa malu bilang 'rusak mbak'.

Saya bilang 'bapak usia berapa?'

'68 tahun mbak'.

*nahan nangis ngelus dada," tulis Elsya.

Di sisi lain, Elsya juga merasa motor yang dikendarai Pak Sri tidak dapat melaju dengan cepat.

"Hanya 20 km kecepatannya..

Dan saya menikmati itu dengan berbagai cerita yang dia ceritakan," tulis Elsya.

Kepada Elsya, Pak Sri mengatakan bahwa dirinya kerap mencari penumpang tanpa aplikasi sejak ponselnya rusak.

"Semenjak HP saya rusak, saya cari penumpang tanpa aplikasi, tapi orang-orang masih takut mungkin dan gapercaya, tapi saya ga pantang menyerah. Allah pasti ngasih rezeki untuk saya mbak, hehe

Tapi motor saya pun seadanya, rusak dan gabisa kencang, tapi masih kuat ko mba, tenang," ungkap Pak Sri kepada Elsya.

Selain itu, Pak Sri juga sedikit menceritakan tentang keluarganya.

"Di perjalanan dia menceritakan keluarganya, masih memiliki dua anak yang masih sekolah, karena beliau punya anak ketika umur 50 tahun, jadi di usia sekarang anaknya masih SMA, wajar beliau masih kerja keras untuk menghidupi keluarganya, sangat gigih tidak mengeluh, ikhlas, " tulis Elsya.

Hujan yang tak kunjung reda pun membuat Elsya meminta Pak Sri menepi kedua kalinya.

Namun, kali ini Elsya mengajak Pak Sri untuk makan malam.

"Karena hujan deras, saya mencoba meminta bapak Sri untuk menemani saya makan, karena saya laper, bapaknya bilang 'mba makan aja saya tetep tunggu kok'.

Saya bilang 'bapak gamau nemenin? yah sedih deh makan sendirian'.

Akhirnya bapaknya mau menemani saya makan," terang Elysa.

"Selama makan saya pandangi dia, masih menahan nangis karena saya merasa melihat sosok kakek saya, yang saya pikirkan 'hujan deras sudah larut malam, masih ikhtiar cari penumpang', ya Allah ya Rab," tambahnya.

Singkat cerita, Elsya pun berniat untuk membelikan ponsel baru untuk Pak Sri.

Tak hanya itu, Elsya juga ingin membiayai servis motor Pak Sri.

Berkat kisah yang dibagikannya, Elsya pun mendapat banyak pesan dari pengguna media sosial lainnya yang ingin membantu Pak Sri.

Alhasil, Elsya bersedia menampung segala bantuan dari pengguna media sosial untuk Pak Sri.

"Bapaknya sering diam di dekat pintu keluar mobil Stasiun Bogor

Memang kalau kalian naik motor bapak ini, kalian akan lama sampenya, jadi pas kalian lagi ga buru-buru karena bapaknya juga ga bisa diburu-buru.

Oiya sedikit info, karena antusias teman-teman luar biasa, aku sampe terharu bacainnya, dan memang aku mau membelikan HP baru serta service motor si bapak.

Banyak yang DM pengen nitip untuk si bapak

Masya Allah terima kasih banyak kalian

Kebetulan tadi aku udah mina no HP dan alamat rumah lengkap karena bapak ini cerita dia tinggal di rumahnya dan pas hujan deras kemarin kemarin bikin atapnya bocor alias ambrug.

Insya Allah aku akan main ke rumah bapak juga saat waktunya pas.

Dengan segala kerendahan hati aku, silahkan bagi yang ingin menyumbang sedikit rezekinya untuk bapak Sri boleh titip ke aku, akan aku upgrade setiap hari dan detailnya sampai bapak punya HP baru dan motornya diservice.

Berapapun dari kalian akan bermanfaat untuk bapak

bisa trf ke BCA 73360580517 bca Elsa Sandria

Format 'titip untuk pak Sri'," papar Elsya.

Elysa menambahkan bahwa sebetulnya ia tidak diantar sampai tempat tujuan.

"Oiya cerita dikit lagi, jadi sebenarnya bapaknya ghak nganterin aku sampe rumah karena emang motornya gak bisa dipaksain cuman pak Sri yang memaksakan

(Karena dia tetap cari rezeki)

Obrolan kami berhenti di rumah makan padang ini, dan aku bilang ke pak Sri 'ini akan berbahaya jika bapak masih memaksakan motor bapmk yang sudah harus diservice ini'.

Saya berbicara seperti itu karena saya bisa merasakan sekali susah, bahkan nyalain saja susah.

Pak Sri ini sangat tulus dan terlihat wajahnya ingin menemani saya sampai rumah, tapi saya meyakinkan dia bahwa dialah yang harus diperhatikan karena istri dan anaknya menunggu di rumah, akhirnya pak Sri mengerti sambil menahan air mata yang saya saksikan sendiri ," urai Elsya.

Selang beberapa waktu, Elsya menyempatkan diri untuk menyambangi kediaman Pak Sri.

Melalui akun Instagramnya, Elsya juga membagikan beberapa potret rumah driveri ojol tersebut.

Dalam foto yang dibagikan di akun Instagram @elsyandria, tampak ada bagian atap rumah Pak Sri yang hancur.

Terlihat pula rerumputan pun tumbuh tepat di depan pagar rumah Pak Sri.

Unggahan akun @elsyandria, Sabtu (18/1/2020).
Unggahan akun @elsyandria, Sabtu (18/1/2020). (Instagram @elsyandria)

"Alhamdulilah akhirnya saya bisa menemukan rumahnya, tetapi beliau tidak ada dirumah dan pulang biasanya larut malam,

fyi dia sudah jarang tidur dirumah karena kondisiny seperti ini, dia tidur dipos depan rumahnya, SubhanaAllah seperti ini kondisinya..

Dan saya baru dapat kabar dari tetangga-tetangganya ,bahwa bapak tinggal sendirian, bayangkan guys hampir tiap hari bogor hujan deras, umur 68 tahun dan tinggal sendirian, pasti klian tanya kemana istri dan anaknya? Untuk saat ini belum dapat kabar, tapi aku hnya dapat kabar bahwa dia memang sudah berpisah dengan istrinya," tulis Elsya dalam keterangan postingannya dengan emoji menangis.

 
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved