537 Mahasiswa Poltekkes Kupang Siap PKN, Wabup Berang Kades Tidak Hadir
Sebanyak 537 mahasiswa Poltekkes Kemenkes Kupang siap PKN, wabup berang kades tidak hadir
Penulis: Ryan Nong | Editor: Kanis Jehola
Sebanyak 537 mahasiswa Poltekkes Kemenkes Kupang siap PKN, wabup berang kades tidak hadir
POS-KUPANG.COM | OELAMASI - Sebanyak 537 mahasiswa dari Poltekkes Kemenkes Kupang, dari 6 program studi yakni, Program studi Keperawatan, Kebidanan, Gizi, Sanitasi, Teknik Laboratorium Medis, Kesehatan Gigi, terhitung tanggal 8-28 Maret 2020, akan melaksanakan praktek kerja nyata ( PKN) Terpadu Interprofessional education (IPE) di Kabupaten Kupang.
Ada dua kecamatan yang menjadi sasaran kegiatan PKN yakni Kupang Tengah dengan desa sasaran, Noelbaki, Penfui Timur, Oelnasi, Oelpuah sedangkan Kecamatan Fatuleu Tengah di Desa Oelbiteno.
• Antisipasi Dampak Virus Corona, Lion Group Lakukan Sterilisasi Pesawat
Namun, sangat disayangkan kepala desa "tuan rumah" seperti Noelbaki, Oelpuah dan Oelnasi tidak hadir pada pelepasan para peserta PKN oleh Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe. Ketidakhadiran kades ini memantik kemarahan wabup dan meminta Satpol PP menjemput para kades tersebut.
Direktur Poltekkes Kupang, Dr. R.H Kristina, SKM, M.Kes, sebelum pelepasan peserta PKN di Kantor bupati Kupang oleh Wabup Kupang, Jumat (6/3) mengapresiasi pemkab yang bersedia menerima kehadiran mahasiswanya.
• Beras Medium Bulog Diminati Masyarakat, 3 Ton Terjual di Pasar Murah
Menurut Kristina, total peserta yang melaksanakan PKN ini sebanyak 537 orang dari enam program studi. Mereka akan disebarkan ke Kecamatan Fatuleu Tengah 40 orang dan Kecamatan Kupang Tengah 497.
Dijelaskannya bahwa sejak 2002 sampai sekarang, Poltekkes telah memberikan kontribusi terhadap pembangunan di Kabupaten Kupang maupun Kota Kupang.
"Para mahasiswa yang PKN ini dari enam program studi. Metode yang akan dilakukan nanti berupa praktek lapangan bersama warga sesuai permasalahan yang ditemukan di desa sasaran," katanya.
Dirinya berharap dengan SDM yang dimiliki desa sasaran, dapat menopang dan membantu mahasiswa dengan menyampaikan informasi yang diperlukan nanti.
"Pelaksanaan PKN bukan waktu yang singkat. Harapan saya kepada mahasiswa supaya dengan keahlian kompetensi diberikan ke warga didampingi dosen. Pola perilaku yang kurang baik ditinggalkan dan tunjukan yang baik. Warga tidak butuh orang pintar tapi butuh kesantunan. Sekarang tengah terjadi DBD dan corona sehingga perlu disampaikan ke warga agar bisa menjaga kesehatan," pesan Kristina.
Pusat pengembangan Pendidikan Poltekkes Kupang saat sedang mengembangkan model pembelajaran antara profesi atau Interprofessional Education (IPE) yang diimplementasikan dalam Praktek Kerja Nyata Terpadu antar profesi kesehatan.
Wabup, Jerry Manafe pada kesempatan ini menanyakan soal kehadiran para kades dan camat yang menjadi tujuan PKN. Dari desa sasaran, cuma dua kepala desa yang hadir yakni Kepala Desa Penfui Timur dan Oelbiteno bersama camat. Terhadap ketidakhadiran para kades itu, membuat wabup berang dan memerintahkan Satpol PP untuk menghadirkannya.
"Bagaimana orang mau datang PKN tapi kades tidak hadir. Saya paling tidak suka kades yang pemalas. Orang mau datang berikan pelayanan kesehatan tapi diundang tapi tidak datang," kata Jerry dengan nada tinggi.
Dirinya berterima kasih kepada Poltekkes yang mempercayakan mahasiswa melaksanakan PKN di Kabupaten Kupang. Dengan topografi yang luas memang pemkab tidak bisa menjangkau semua titik pelayanan kesehatan. Tapi dari waktu ke waktu pemkab berusaha memperbaiki derajat kesehatan warga daerah ini.
"Saya atas nama pemerintah dan warga ucapkan terima kasih kepada mahasiswa Semester 6 yang akan laksanakan PKN dari tanggal 8-28 Maret. Ini sebuah kontribusi positif bagi pemda dalam mengidentifikasi kesehatan warga. Saya harap kepala desa dampingi secara maksimal pada peserta PKN," ujar Jerry.