Kelangkaan Pupuk Subsidi dan Akses Modal Petani Masih jadi Persoalan di Sawah Lembor

Kelangkaan pupuk subsidi dan akses modal petani masih jadi persoalan di sawah Lembor

Penulis: Servan Mammilianus | Editor: Kanis Jehola
POS KUPANG/SERVATINUS MAMMILIANUS.
Seorang petani di Lendo Sawah Lembor sedang menyemprot rumput di pinggir petak sawah, Kamis (18/7/2019). 

Kelangkaan pupuk subsidi dan akses modal petani masih jadi persoalan di sawah Lembor

POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO - Kelangkaan pupuk subsidi dan akses permodalan masih menjadi persoalan bagi para petani di Sawah Lembor, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), terutama di Desa Siru.

Kepala Desa Siru Sumardi, membenarkan itu kepada POS-KUPANG.COM, Kamis (5/3/2020).

"Persoalan yang kerap dihadapi petani adalah kelangkaan pupuk bersubsidi, tidak serempaknya musim tanam dan soal akses permodalan usaha pertanian bagi petani," kata Sumardi.

Jalin Konektivitas Dengan Labuan Bajo, Pemkab Lembata Datangkan Kapal Pinisi

Berkaitan dengan hal itu kata dia, pihaknya sudah menyelenggarakan diskusi bersama Bank BNI Cabang Labuan Bajo, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan serta pihak terkait lainnya pada Selasa (3/3/2020).

"Christa Primaresta selaku Kepala Cabang BNI Labuan Bajo, dalam diskusi tersebut menjelaskan, melalui program Kredit Usaha Rakyat atau KUR, para petani dapat meminjam di bank dengan bunga 0,5 % per bulan atau setara dengan 6 % pertahun. Batas maksimal pinjaman untuk lahan satu hektar 10 sampai 11 juta, tanpa jaminan atau aggunan," kata Sumardi.

Berkat Tim Gabungan TNI dan Polri Situasi di Adonara Flotim Semakin Kondusif

Dari penjelasan BNI kata dia, diketahui bahwa hanya dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) petani dapat memperoleh modal untuk biaya produksi pertanian, seperti biaya pengolahan lahan, pembelian pupuk dan obat - obatan.

Dia menambahkan, yang lebih menggembirakan petani adalah petani dapat membayar pinjaman di bank setelah panen.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Mabar Anggalinus Gapul, mendorong para petani untuk terus meningkatkan produksi pertanian dengan menjemput peluang KUR di Bank BNI.

Sebelumnya diberitakan, kuota pupuk subsidi untuk Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) tahun 2020 ini meningkat drastis dibandingkan dengan tahun 2019 lalu.

"Tahun ini kenaikannya seratus persen lebih, dibandingkan tahun 2019 lalu. Kuota pupuk untuk Manggarai Barat tahun 2020 ini sebanyak 16.300 ton, tahun 2019 lalu hanya 8.000 ton," kata Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Mabar Anggalinus Gapul.

Belasan ribu ton pupuk itu terdiri dari Pupuk Urea 5 ribu ton, Pupuk SP36 800 ton, Pupuk ZA 500 ton, Pupuk NPK 8 ribu ton dan Pupuk Organik 2 ribu ton.

"Ini juga berdasarkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok atau RDKK," kata Anggalinus.

Sejumlah pupuk itu kata dia sudah mulai disalurkan. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Servatinus Mammilianus)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved