KLB DBD di Sikka Kuras Dana Rp 1,8 Miliar
Semenjak ditetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD tanggal 21 Januari 2020, telah dihabiskan anggaran Rp 1.853.000.000.
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Rosalina Woso
KLB DBD di Sikka Kuras Dana Rp 1,8 Miliar
POS-KUPANG.COM | MAUMERE---Kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah dengue (DBD) tak hanya membawa sakit dan kematian bagi para korban. Semenjak ditetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD tanggal 21 Januari 2020, telah dihabiskan anggaran Rp 1.853.000.000.
Kepala Dinas Kesehatan Sikka, Petrus Herlemus mengatakan pembiayaan bersumber dari dana tanggap darurat. Pada tahap satu KLB menghabiskan Rp 768 juta lebih dan tahap dua menghabiskan Rp 272 juta lebih.
Tiga rumah sakit yang melakukan perawatan pasien, RSUD dr.TC.Hillers Maumere, RS. St. Gabriel Kewapante dan RS. Sta.Elisabeth Lela mengajukan klaim Rp 813 juta lebih.
“Dana tersebut digunakan antara lain membelanjakan logistik pemberantasan DBD, regen, makan dan minum para perawat,” kata Herlemus.
Untuk tahap ketiga ini, lanjut Herlemus, Dinas Kesehatan sudah mengajukan lagi anggaran Rp 1,9 miliar dan telah disetujui oleh Bupati Sikka.
“Kami sudah ajukan ke Dinas Keuangan. Rencananya anggaran ini untuk lebih banyak pengadaan logistik kefarmasian dan abate,” jelas Herlemus.
Herlemus mengatakan, tak menutup kemungkinan DBD akan berlanjut sampai tahap keempat KLB. Kecendrungan pasien yang dirujuk ke RS terus bertambah.
• Alami Batuk, Pilek dan Demam Berkepanjangan, Bupati Tahun Himbau Segera Periksakan Ke Dokter
• Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat Hadiri dan Setujui RUU Tentang Bali
• Yelfret Malafu Mengaku Nasibnya Diselamatkan Guru Piket
• Lagi, Pelajar SMA di Lembata Positif HIV, Guru Ungkap Grup Online Maksiat Pelajar
Sampai Rabu (4/3/2020), jumlah penderita DBD di Sikka sebanyak 1.081 orang, 11 diantaranya meninggal dunia. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Euginius Mo’a).