Lagi, Pelajar SMA di Lembata Positif HIV, Guru Ungkap Grup Online Maksiat Pelajar

satu orang pelajar SMA berjenis kelamin laki-laki positif terinfeksi HIV stadium empat dan kondisinya sudah sangat memprihatinkan.

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
grid.id
Waspadai HIV pada pria 

Lagi, Pelajar SMA di Lembata Positif HIV, Guru Ungkap Grup Online Maksiat Pelajar

POS-KUPANG.COM|LEWOLEBA--Dokter Alma Carvallo membeberkan fakta mengejutkan saat acara sosialisasi dan rapat koordinasi HIV dan Aids bersama jajaran Forkopimda di Aula Rumah Jabatan Wakil Bupati Lembata, Rabu (4/3/2020).

Selain menyampaikan maraknya penularan HIV di kalangan pelajar, Dokter Alma mengatakan pada awal Maret 2020 ini kembali ditemukan satu orang pelajar SMA berjenis kelamin laki-laki positif terinfeksi HIV stadium empat dan kondisinya sudah sangat memprihatinkan.

Dokter Alma menyebutkan pada mulanya anak pelajar dibawa ke rumah sakit karena sakit kejang-kejang. Namun setelah diperiksa dan ditelusuri lebih lanjut ternyata dia sudah terinfeksi HIV stadium empat.

Menurut Dokter Alma, dia pun kemudian menelusuri perilaku pelajar yang selama ini tinggal di kos-kosan tersebut.

Ternyata, perilaku seks pelajar tersebut sudah tidak bisa dikontrol. Dia banyak melakukan hubungan seks bebas dibayar maupun tanpa dibayar dan yang lebih mencengangkan dia juga pernah melakukan hubungan sesama jenis dengan melakukan sodomi.

Informasi dari dokter yang banyak menangani masalah HIV dan Aids di Lembata ini pun sontak saja membuat semua peserta yang hadir terkejut dan merasa prihatin.

Dokter Alma menyebutkan hal ini menambah daftar panjang pelajar di Lembata yang terinfeksi HIV. Oleh sebab itu, Dokter Alma selalu mengingatkan bahwa jenis penyakit mematikan ini bisa menyerang siapa saja tanpa pandang bulu.

"Bahkan, di bulan Februari ada ibu hamil juga yang kena," kata dia sembari menambahkan bahwa berdasarkan data kategori pekerjaan ibu rumah tangga terbanyak mengidap HIV dan Aids. Ini belum lagi diperparah dengan fakta lain yang dia ungkapkan bahwa ada kasus suami menjual istrinya di tempat hiburan malam semata untuk mendapatkan uang.

Dia meminta semua ASN, pegawai honorer, TNI, Polri dan masyarakat luas untuk tidak segan-segan melakukan tes HIV.

Kepala SMPN 1 Nubatukan, Melkior Muda Making, bahkan membeberkan hasil penemuannya bersama tim IT sekolah. Ternyata ada banyak pelajar SMP dan SMA yang masuk dalam grup online maksiat di Kota Lewoleba.

Grup maksiat itu ada yang bernama 'Lonte Lewoleba' dan 'Pelacur Lewoleba'. Adanya grup maksiat ini pun turut diakui oleh pegiat HIV dan Aids yang acapkali melakukan pemetaan di Lembata, Nefri Eken.

Lanjut Melkior, di kalangan pelajar sendiri ada kebiasaan penyebaran pornoaksi dan pornografi dalam bentuk gambar. Jadi, ada anak yang mengoleksi foto-foto bugil di ponsel mereka.

Pada saat masih bertugas di salah satu sekolah di Desa Pada, dia mengisahkan pada 2011 ada kasus yang mengguncang ketika sebagai guru saat itu mereka merazia mendadak ponsel milik para pelajar. Kemudian ditemukan, dari 200-an siswa pemilik ponsel, ada 152 siswa SMP yang konten ponselnya penuh dengan konten pornoaksi dan pornografi.

"Darimana mereka dapat? Merrka dapat secara bebas dari internet, lalu ada yang mereka kopi dari ponsel milik orangtua mereka. Bahkan setelah ditelusuri ada konten porno konsumsi secara berjamaah. Nonton bersama teman-teman lainnya termasuk laki-laki," kenang Melkior.

Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langoday yang memandu acara sosialisasi itu menyebutkan kehidupan pelajar di kos kosan Kota Lewoleba memang sudah sangat memprihatinkan. Istilah yang bisa melukiskan fenomena di kalangan pelajar ini adalah penularan perilaku.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved