siswa pukul guru
Yelfret Malafu Mengaku Nasibnya Diselamatkan Guru Piket
daftar hadir siswa, dirinya dikeroyok dan mengalami luka pada pergelangan tangan kanan dan bagian telinga kiri.
Penulis: Edy Hayong | Editor: Rosalina Woso
Yelfret Malafu Mengaku Nasibnya Diselamatkan Guru Piket
POS-KUPANG.COM I OELAMASI--Guru yang menjadi korban pemukulan oleh siswa di SMAN I Fatuleu, Kabupaten Kupang, Yelfret Malafu (45) tidak menyangka kalau dirinya mengalami nasib sial.
Saat itu dirinya ditugaskan untuk mengawasi ujian semester genap bagi siswa kelas XII IPS-4 dan karena daftar hadir siswa, dirinya dikeroyok dan mengalami luka pada pergelangan tangan kanan dan bagian telinga kiri.
Walau begitu, dirinya bersyukur karena saat kejadian itu, guru piket Jakobus Tipo bergerak cepat menghalau para siswa yang sudah marah sehingga membubarkan diri sehingga nyawanya selamat.
Korban Yelfret Malafu ketika ditemui di SMAN I Fatuleu, Rabu (4/3) ditemani Wakil Kepsek Urusan Kesiswaan, Aurelius Usa Naing, S.Si, Guru Pembina OSIS, Petrus Henukh, S.Pd dan Jakobus Tipo (guru piket saat kejadian).
Dijelaskan, Yelfret yang sudah 15 tahun menjadi guru Bahasa Indonesia, pada Senin (2/3) pagi, para guru dan siswa mengikuti upacara bendera. Selesai dari upacara para siswa masuk ke ruangan kelas masing-masing karena kegiatan ujian semester genap.
Ketika semua siswa sudah masuk termasuk di Kelas XII IPS-4, katanya, pintu kemudian ditutup. Saat itu, ada siswa kelas ini terlambat masuk kelas dan menggedor pintu ruangan kelas.
"Karena digedor maka saya buka pintu dan tanya kenapa terlambat. Saya lihat sebelumnya mereka santai-santai saja berdiri di kelas lain. Jadi saya bilang lapor ke piket. Mereka kemudian ke piket dan wali kelas dan diijinkan masuk. Sebagai bentuk pembinaan maka saya sampaikan untuk mereka push up dan mereka lakukan," katanya.
Setelah di dalam kelas, lanjutnya, dia membagi kertas ujian dan daftar hadir. Setelah selesai, dirinya mengecek kehadiran siswa di daftar hadir, ternyata pada nomor urut 20 kosong, tidak ada daftar nama.
"Saya lalu tanya siapa nomor urut 20, tapi tidak ada yang jawab. Saya tanya sampai tiga kali tapi tetap tidak dijawab. udah keluar. Lalu ada siswa satu di belakang tunjuk ke salah satu siswa di depan dan karena itu saya agak marah dan pukul," jelasnya.
Karena melihat rekannya dipukul, katanya, para siswa di ruangan itu kemudian menyerang dan menendang dirinya di bagian dada sehingga terjatuh. Saat terjatuh disudut ruangan kelas, oknum siswa masih terus menyerang.
"Ada tiga siswa yang serang saya dan kemudian suasana kocar kacir di dalam kelas. Saya jatuh dan ada oknum siswa yang lempar ke arah saya pakai kursi tapi saya tangkis jadi pergelangan tangan saya luka," tuturnya sambil menunjukan tangan yang luka lecet.
Dirinya menambahkan, saat terjatuh dirinya tidak melihat lagi berapa lagi siswa yang menyerangnya. Sampai guru piket datang menegur dan menghalau oknum siswa sehingga lari berhamburan.
"Saya masih dalam ruangan kelas. Untung guru piket datang sehingga saya selamat. Tapi para siswa di luar ada yang lempar batu kayu ke arah kelas XII IPS-4. Saya kemudian dibawa ke ruang kepala sekolah," katanya.
Setelah kejadian itu, katanya, keesokan harinya dirinya bersama adiknya melapor ke Polsek Fatuleu dan anggota polsek langsung ke sekolah mengambil para siswa untuk diambil keterangan.