Pemda Belu Bentuk Satgas Berantas Judi
judi saat ada kematian. Karena moment seperti itu, orang fokus pada arena judi ketimbang mengikuti misa penghiburan bagi keluarga yang berduka.
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Rosalina Woso
Pastor Paroki St. Yohanes Pemandi Haliwen, Romo Herman Nurak Hane, Pr mengaku, sangat bersyukur atas hal luar biasa yang diangkat oleh Gubernur NTT tentang judi di Kabupaten Belu.
Pasalnya, perjudian harus dibasmi karena judi sangat bobrok, judi membuat manusia tidak bekerja, bahkan bantuan-bantuan yang diberikan dalam bentuk apapun akan habis dalam perjudian.
"Perjudian membuat pendidikan tidak maju, terjadi kemerosotan pendidikan. Saya tidak sepakat bahwa judi adalah budaya di Kabupaten Belu. Ada syair pantun yang sering digunakan orang sebagai budaya pada saat orang mati/meninggal. Untuk itu, mari kita sepakat membuat tim untuk membasmi perjudian. Kalau boleh, segala bentuk perjudian yang ada di Kabupaten Belu harus dibasmi dan tidak boleh ada," pungkasnya.
• Lihat Cara Isi Data Nomor Pendaftaran KIP Kuliah & SNMPTN bagi pendaftar di Laman LTMPT,Jangan Salah
• Anies Baswedan Beberkan Terobosan Baru Hadapi Banjir Jakarta,Sebelumnya Tak Ada,Sindir Ahok /Jokowi?
• Berani, Pengamat Politik Ini Blak-Blakan Sebut Rezim Jokowi Bakal Jatuh 6 Bulan Lagi, Ini Analisanya
Sebelumnya, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat menyorot masalah judi di Kabupaten Belu dalam kegiatan rakor bersama Gubernur NTT dengan Bupati Belu, pimpinan intansi vertikal, tokoh agama, para guru dan tenaga kesehatan se Kabupaten Belu. (Laporan Reporter POS KUPANG.COM,Teni Jenahas).