Di Tengah Ancaman Demam Babi Afrika, Daging Babi Makassar Dimasukkan ke Maumere
Di tengah ancaman Demam Babi Afrika, daging babi Makassar dimasukkan ke Maumere
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | MAUMERE - Di tengah ancaman Demam Babi Afrika, daging babi Makassar dimasukkan ke Maumere. Ketika peternak babi di Kabupaten Sikka, Pulau Flores dihantui kecemasan masukanya Virus Demam Babi Afrika atau African Swine Fever ( ASF), Minggu (1/3/2020) dini hari tiga kotak daging babi segar dibawa masuk dari Makassar dengan KM Umsini, berlaku di Pelabuhan Lorens Say.
Namun Satpol PP dan Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Sikka hanya berhasil mengamankan satu box seberat 41 Kg dari pemiliknya domisili di belakang SDK IV Maumere, Kelurahan Madawat, Kota Maumere.
• Cerita Seorang Pengantin Mengenai Ibu dan Tiga Putrinya Nikah Bareng di Andapraja Ciamis
Saat ini box daging babi tersebut disimpan di Kantor Satpol PP Sikka. Sedangkan dua box lain tidak diketahui keberadaanya.
Sekretaris Dinas Pertanian Sikka, Valerianus Samador, mengatakan pemerintah sangat serius membendung masukny virus demam babi Afrika. Karena itu babi, daging babi atau hasil ikutan yang berasal dari babi dilarang masuk ke Sikka.
• Sudah di Arab Saudi Enam Calon Jemaah Asal NTT Batal Umroh, Sudah Kembali
Kepala Bidang Kesehatan Hewan, dr. Maria Margaretha Siko, mengatakan penemuan daging babi dibawah dengan KM Umsini berdasarkan pemantauan yang dilakukan stafnya ke lapangan bersama Satpol PP.
"Tadi pagi ketika kapal masuk kami pantau ke lapangan bersama Satpol PP menemukan satu kotak berisi daging babi," ujar Metha, sapaan Margaretha.
Pengamanan daging babi, demikian Metha,semata-mata mengantisipasi masuknya virus demam babi Afrika. Pengamanan ini demikian Metha, sejalan dengan instruksi Bupati Sikka tanggal 17 Februari 2020.
"Pemasukkan babi, daging babi dan produk olahan lain dilarang ke Sikka, karena sangat potensial membawa masuk virus ASF atau hog cholera," kata Metha. (laporan wartawan POS-KUPANG.COM, eginius mo'a)