Siswa Dihukum Makan Kotoran Manusia

Plt Kadis Pendidikan Sikka Mengaku Sudah Tahu, Segera Lakukan Klarifikasi dengan Kepala Sekolah

Siswa dihukum makan kotoran manusia, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sikka mengaku sudah tahu, segera lakukan klarifikasi dengan Kepala Sekolah

Penulis: Aris Ninu | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/ARIS NINU
Plt Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan dan Olahraga Sikka, Mayella Da Cunha 

Siswa dihukum makan kotoran manusia, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sikka mengaku sudah tahu, segera lakukan klarifikasi dengan Kepala Sekolah

POS-KUPANG.COM | MAUMERE - Plt Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan dan Olahraga Kabupaten Sikka, Mayella Da Cunha mengaku sudah mengetahui ada masalah 77 siswa SMP di Sikka diperlakukan tidak manusiawi oleh kakak kelasnya.

Kadis Mayella menegaskan, dirinya akan mendatangi pihak sekolah guna melakukan klarifikasi atas masalah yang terjadi.

"Besok saya akan ke sekolah dan bertemu kepala sekolah. Saya ingin klarifikasi biar jelas masalahnya," papar Mayella.

Seminari Bunda Segala Bangsa Menggelar Rapat, Orangtua Siswa Harapkan Ada Sanksi dari Sekolah

Ia mengungkapkan, dinas akan melakukan klarifikasi agar jelas masalah yang terjadi bisa ada jalan keluar.

Sebelumnya, 77 siswa SMP di Kota Maumere, Kabupaten Sikka mendapat perlakuan tidak manusiawi dari kakak kelas di asrama.

Kakak kelas atau dikenal dengan sebutan socius (Kakak Pembina) menghukum 77 siswa yang adalah adik kelas memakan kotoran manusia (feses) di salah satu ruang kelas sekolah itu, Rabu (19/2/2020).

Perilaku kakak kelas yang tidak terpuji ini diungkap Ar, salah siswa kelas VII kepada wartawan di sekolahnya, Selasa (25/2/2020).

Cerita Salah Satu Siswa di Maumere Sikka yang Dihukum Kakak Kelas Makan Kotoran Manusia

Ia mengaku kalau ia adalah salah satu korban perilaku kakak pembina.

Ia menjelaskan, kejadian perlakuan kakak kelas bermula ketika salah seorang temannya mengalami sakit. Ketika hendak buang air, pintu belakang menuju toilet terkunci sehingga tidak bisa keluar menuju toilet.

Akibat tidak bisa menahan rasa ingin buang air besar, siswa ltu terpaksa buang air besar di kantong plastik yang berada di dekatnya.

"Saat itu, dua socius kami lewat dan lihat itu. Kakak kelas sempat tanya, kenapa lalu dijawab. Setelah itu, kakak kelas kumpulkan kami semua lalu suruh kami makan kotoran tersebut terus mereka bilang supaya ada sejarah dalam hidup," tutur Ar.

Ar mengatakan, mereka dipaksa memakan feses oleh para seniornya yang menjejali mulut mereka dengan menggunakan sendok makan.

Sesudah makan, para siswa langsung muntah-muntah. "Kami dipaksa makan pakai sendok. Kami terpaksa makan karena kami takut dipukul. Sebelum mereka suap, kami menangis, mereka suruh kami jangan menangis jadi kami diam. Sampai kami punya teman satu lari pulang lapor orangtua. Tidak lama, kami dengar kalau orang sudah kasih naik di WA grup orangtua. Baru tidak lama orangtua datang ke sekolah. Pembina pun baru tahu kejadian itu hari Jumat, tanggal 21 Februari," ungkap Ar.

Dirinya mengaku, sebelumnya, dirinya bersama murid kelas VII lainnnya sering mendapat kekerasan fisik dari oknum socius di sekolah tersebut.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved