Tingkat Pertumbuhan Keanggotaan Kopdit Swasti Sari Kupang Semakin Tinggi
Tingkat pertumbuhan keanggotaan Kopdit Swasti Sari Kupang kini semakin meningkat
Penulis: Edy Hayong | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | OESAO - Tingkat pertumbuhan keanggotaan Kopdit Swasti Sari Kupang, semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukan bahwa tingkat kepercayaan nasabah terhadap kopdit ini dalam menyimpan uangnya tidak diragukan.
Tingkat pertumbuhan keanggotaan saat ini mencapai 51,18 persen. Dimana dari posisi sebelumnya mencapai 54.334 anggota kini naik menjadi 81.599 anggota. Total asetpun mengalami kenaikan yang cukup signifikan pada posisi hingga 31 Desember 2019 mencapai Rp 141.577.203.517 atau 25,16 persen.
• Pito Keraf Pimpin Pemuda Katolik Kecamatan Nubatukan Lembata
General Manager Kopdit Swasti Sari Kupang, Yohanes Sason Helan, A.Md menyampaikan ini disela-sela kegiatan Pra RAT ke- 31 Kopdit Swasti Sari Cabang Oesao, Kabupaten Kupang di Aula Gereja Elim Naibonat, Minggu (23/2/2020).
Kegiatan ini mengambil Tema Umum : Membangun kemandirian anggota melalui pelayanan KSP Kopdit Swasti Sari dan Sub tema : Memperkuat ekonomi rumah tangga melalui usaha produktif dan sektor riil anggota.
• Ruang Kelas Baru Bagi SDN Fatufuaf Merupakan Komitmen Bangun Masyarakat Desa
Dijelaskan Yohanes, terobosan demi terobosan terus dilakukan manajemen Kopdit Swasti Sari Kupang. Selain memperkuat manajemen yang sudah ada di kabupaten di seluruh NTT, pihaknyapun melebarkan sayap ke luar NTT seperti Bali dan rencananya ke NTB juga Jawa Timur.
"Perkembangan Kopdit Swasti Sari Kupang dari tahun ke tahun menunjukan geliat semakin berkembang sangat cepat. Hal ini ditunjukan dengan pertambahan anggota semakin meningkat dari tahun ke tahun. Apabila lembaga ini tidak baik atau tidak sehat tentu nasabah tidak akan bertambah," ujarnya.
Untuk meningkatkan aset, kata Yohanes, saat ini sudah dihadirkan Swastisarimart. Ini berangkat dari hasil kajian pasar dimana dengan jumlah anggota yang begitu tinggi tentu dapat memanfaatkan Swastisarimart.
Menurutnya, ini lebih menguntungkan buat anggota ketimbang belanja di Mart-mart lain yang tidak punya keuntungan buat dirinya. Karena disana polanya kapitalis atau menguntungkan diri sendiri pada pemilik mart.
Dijelaskannya, pihaknya memberi pelayanan yang unggul untuk kemajuan anggota. Anggota diharapkan mengembangkan usaha sektor ril tidak boleh gunakan uang untuk budaya pesta-pesta.
"Kita harus rubah dari budaya konsumtif ke produksi. Ini kita mau merubah mindset keberpihakan kepada orang-orang yang tidak pakai sandal, makan siring pinang dan pakai kain," ujarnya berapi-api.
Dirinya mengajak anggota untuk berbelanja di Swasti SariMart karena di sana akan banyak keuntungan bagi anggota. Mari Menanam, memupuk dan merawat di kebun mu sendiri, Kopdit Swasti Sari dan swasti dari Mart.
"Kalau di Swasti Sari Mart harga grosir, harga distributor lalu keuntungan dikembalikan ke anggota yang beli. Katakan setahun dia belanja dan pemasukan mencapai Rp 15 juta maka kita kembalikan Rp 7 juta dalam bentuk SHU ketimbang belanja di mart-mart tidak dapat apa-apa," ujar Yohanes.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Kupang, Aprianus M. Uly saat membuka kegiatan menekankan bahwa RAT wajib dilaksanakan sesuai UU Perkoperasian.
Dikatakannya Koperasi itu eksis manakala dikelola secara efektif dan efisien sesuai perkembangan IPTEK. Pemkab tentu mengharapkan koperasi ini memberikan pelayanan yang baik.
"Koperasi primer cukup banyak di Kabupaten Kupang berjumlah sekitar 394 unit, sampai 31 Desember 2019 tapi dalam perjalanan prosentase tidak aktif cukup tinggi. Saya apresiasi setingginya telah membuka jalan bagi pemda dalam hal pembinaan demi peningkatan ekonomi warga," kata Uly.