Lihat Detik Detik Tragedi Susur Sungai Siswa SMPN 1 Suri, Mencekam Saat Air Menerjang
Kegiatan ekstrakulikuler pramuka SMPN 1 Turi berupa susur sungai yang dilakukan pada Jumat (21/2/2020) siang itu berakhir menjadi tragedi.
Beberapa teman Zidan berhasil menyelamatkan diri ke tepi sungai.
Ada pula siswa yang berpegangan pada batu.
“Zidan melihat ada yang keseret banjir, ada pula yang berhasil pegangan batu dan naik ke atasnya. Ya, sekitar 7 sampai 10 orang ada di atas batu besar,” ucap Yuni menirukan cerita Zidan.
Warga sekitar langsung turun memberikan bantuan. Zidan pun ikut serta memberi pertolongan kepada teman-temannya.

Dia mengambil bambu untuk menggapai rekan-rekannya yang berada di atas batu. Sedangkan untuk teman yang terseret banjir, tak banyak yang bisa dilakukan remaja kelas 7 ini.
“Tebing di sungai itu sekitar 2 meteran kurang lebihnya. Waktu itu di barisan depan banyak yang (peserta) ceweknya,” lanjut dia.
Kepala SMPN 1 Turi, Tutik Nurdiana, mengaku tidak diberi tahu mengenai kegiatan susur sungai pada hari itu.
Tutik yang baru menjabat 1,5 bulan itu mengatakan susur sungai memang biasa dilakukan di sekolahnya.
Pembina pramuka yang ada di sekolahnya pun berasal dari tenaga pengajar SMPN 1 Turi.
Siswa SMPN 1 Turi Sleman, Jumat (21/2/2020). Enam siswa dilaporkan meninggal akibat hanyut di Sungai Sempor ketika mengikuti kegiatan Pramuka susur sungai. (TRIBUN JOGJA/HO/PUSDALOPS BPBD DIY)
"Kegiatan Pramuka memang rutin setiap hari Jumat, dari pukul 14.00 sampai 15.30. Ada tujuh pembina yang ikut dalam kegiatan susur sungai. Semuanya adalah guru SMPN 1 Turi," kata Tutik dalam jumpa pers di SMPN 1 Turi, Sabtu (22/2).
Ia melanjutkan, pembina tidak berkoordinasi dengan kepala sekolah dalam pelaksanaan susur sungai.
"Kebetulan saya baru satu setengah bulan menjabat kepala sekolah, kegiatan Pramuka melanjutkan dari program lama. Jujur saya tidak tahu ada kegiatan susur sungai," lanjutnya.
"Mungkin karena siswa berasal dari Turi dan sudah paham daerah Turi. Jadi mungkin ya menganggap itu biasa," sambungnya.
Tutik juga memohon maaf atas musibah yang menimpa anak didiknya. Pihaknya tidak menduga akan terjadi musibah seperti ini.
Pihaknya juga meminta dukungan dari masyarakat, agar keluarga dan kerabat korban yang meninggal diberikan kekuatan.
