Di Nagekeo Warga Gotong Jenazah Seberangi Sungai Lowo Sesa Menuju Alorawe
Di Kabupaten Nagekeo warga gotong jenazah seberangi Sungai Lowo Sesa menuju Desa Alorawe
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
Ibu hamil hendak melahirkan di Puskesmas Boawae. Musim seperti warga harus setia menghantar melintasi derasnya Sungai Lowo Sesa.
Ia mengaku setiap tahun warganya selalu membangun jembatan darurat secara swadaya. Tetapi hanya berlaku musim panas saja. Kalau musim hujan selalu hanyut oleh banjir.
Ia berharap agar Pemerintah Kabupaten Nagekeo, setelah kejadian tersebut, dapat membangun jembatan bagi masyarakat Desa Alorawe karena memang sangat membutuhkan jembatan.
Ia berharap dengan kejadian tersebut pemerintah membuka mata dan memperhatikan Desa Alorawe.
Terpisah Ketua DPRD Kabupaten Nagekeo Marselinus F.Ajo Bupu, mengaku sangat prihatin dengan kejadian tersebut.
Pria yang akrab disapa Seli Ajo tersebut mengatakan tahun 2019 lalu memang sudah dilakukan survei dan diharapkan tahun 2020 harus dibangun.
"Saya sangat prihatin terhadap kejadian ini. Sejujurnya, DPRD telah mendorong pembangunan Jembatan Alorawe sejak tahun 2015 yang lalu. Tetapi bagaimanapun, keputusan akhir berada di tangan eksekutif," ungkap Seli Ajo.
Seli Ajo mengatakan tahun 2020 anggaran untuk pembangunan jembatan gantung sudah ada dialokasikan melalui APBN dan sudah dalam proses tender di Ende.
"Anggarannya sekitar 3 miliar lebih untuk pembangunan jembatan gantung Alorawe yang bersumber dari APBN," ujar Seli Ajo.
Seli Ajo menyampaikan permohonan maaf kepada warga Desa Alorawe karena sampai saat ini jembatan gantung belum terwujud dan semoga terwujud tahun 2020. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)