Anggota TNI Asal NTT Gugur di Papua

Praka Yanuarius Loe, Sosok yang Dikagumi Masyarakat. Ini Hal yang Ia Lakukan

Prajurit TNI asal Kabupaten Belu, Provinsi NTT, Praka Yanuarius Loe yang gugur dalam tugas negara di Papua

Penulis: Teni Jenahas | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/TENIS JENAHAS
Praka Yanuarius Loe 

POS-KUPANG.COM| ATAMBUA - Prajurit TNI asal Kabupaten Belu, Provinsi NTT, Praka Yanuarius Loe yang gugur dalam tugas negara di Papua adalah sosok yang dikagumi masyarakat Rinbesihat.

Praka Yan Loe, demikian ia disapa dikagumi masyarakat karena kesopanannya dan tahu menghargai sesama.

Hal ini diungkapkan Kepala Desa Rinbesihat, Gregorius Ulu saat POS-KUPANG.COM meminta komentarnya, terkait sosok Praka Yan Loe. Dikatakannya, Praka Yan Loe adalah sosok yang ramah, sopan, tahu menghargai sesama serta pekerja keras.

Inilah Detik-detik Ashraf Sinclair Tak Buka Mata Ketika Dibangunkan BCL, Sempat Ditinggal Cuci Muka

"Orangnya baik, ramah, sopan, tahu menghargai sesama dan tipe pekerja keras karena ayahnya seorang petani. Dia putra paling besar dalam keluarga sehingga dia sebagai tulang punggung keluarga", ungkap Gregorius.

Menurut Gregorius, Praka Yan Loe pernah datang berlibur setelah dia sudah menjadi anggota TNI. Selama berada di kampung, Praka Yan Loe tetap menunjukan sikap keramahan, sopan dan menghargai orang lain.

Praka Yanuarius Loe Dimakamkan di TMP Seroja Atambua

"Saat itu cuti kita sering sama-sama. Dia pulang sudah dengan pakaian dinas TNI, tetapi dia tidak angkuh. Ia tetap ramah, sopan dan menghargai sesama. Apalagi kalau ketemu orang tua di kampung, dia pasti menyapa duluan", tutur Gregorius.

Sebagai kepala desa, Gregorius menyampaikan terima kasih kepada TNI yang telah menghantar jenazah almarhum sampai ke kampung halaman atau tanah kelahirannya.

Menjadi kehormatan bagi keluarga dan masyarakat Desa Rinbesihat ketika Praka Yan Loe sebagai pahlawan dan jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Seroja Atambua.

"Menjadi kehormatan bagi keluarga dan masyarakat Rinbesihat adalah ketika dia menjadi pahlawan dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Seroja Atambua",

Lanjut Gregorius, Praka Yan Loe adalah Pahlawan dari Rinbesihat untuk mempertahankan NKRI yang gugur dalam melaksanakan tugas negara. Dia patut dihargai dan dihormati oleh negara.

Sebagai permintaan kepada negara, keluarga sudah menyampaikan permohonan lewat Dandim Belu, Letkol (Inf) Ari Dwi Nugroho, kiranya institusi TNI mengizinkan adik dari Praka Yan Loe yang baru menyelesaikan pendidikan SMA agar bisa ikut seleksi menjadi anggota TNI.

"Kami keluarga sudah sampaikan permohonan lewat Pak Dandim Belu, kebetulan Praka Yan Loe ini ada adiknya yang baru habis pendidikan SMA. Kalau bisa, adiknya diizinkan masuk sebagai calon prajurit TNI agar kami tetap mengingat kalau keluarga kami masih ada yang ada di TNI. Nama adiknya, Ricky Rikardus Loe", pinta Gregorius.

Gregorius menambahkan, warga Desa Rinbesit yang sudah menjadi anggota TNI sampai dengan tahun 2020 sebanyak tujuh orang. Enam orang sebagai TNI Angkatan Darat pasukan infantri dan satu orang Kostrad yang saat ini sebagai anggota pasukan PBB. Praka Yan Loe adalah warga Rinbesihat yang paling terakhir mengikuti seleksi penerimaan prajurit TNI enam tahun lalu. Belum ada lagi warga Desa Rinbesihat yang lolos menjadi anggota TNI setelah masa Praka Yan Loe.

Warga Desa Rinbesihat, Maria Funan, Silvester Lorok, Thomas Mali dan Gaspar kepada wartawan mengatakan, mereka sangat kehilangan sosok Praka Yan Loe. Dia adalah salah satu putra terbaik Rinbesihat. Dengan menjadi seorang TNI, masyarakat Rinbesihat juga merasa bangga bahwa desa mereka bisa menghasilkan putra-putra yang baik di TNI.

Sebagai ungkapan belasungkawa sekaligus memberikan penghargaan dan penghormatan kepada Praka Yan Loe, masyarakat Desa Rinbesihat mengibarkan bendera setengah tiang. "Kami kasih naik bendera setengah tiang untuk menghormati anak kami", ujar Maria

Untuk diketahui, Praka Yanuarius Loe adalah anggota TNI dari satuan Batalyon Infantri (Yonif) 725/Woroagi, NRP: 31140295430193 yang berkedudukan di Boro-boro, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Yonif 725/Woroagi berada di bawah komando Korem 143/Halu Oleo, Kodam XIV/Hasanuddin.

Praka Yan Loe sudah enam tahun menjadi anggota TNI. Dia adalah anak kedua dari 11 bersaudara, buah hati dari pasangan Fransiskus Loe dan Elisbeth Dahu.

Selama bertugas di Batalyon 725/ Woroagi Kendari, Praka Yan Loe pernah datang cuti ke kampung halamannya tahun 2015. Kemudian di tahun yang sama sekitar September, Praka Yan Loe mendapat penugasan sebagai anggota Satgas Pamtas RI-RDTL Sekto Timur selama kurang lebih sembilan bulan atau sampai Juni 2016.

Kemudian, tahun 2017, Praka Yan Loe mendapatkan cuti dan kembali ke kampung halamannya bersama orang tua selama masa cuti. Sedangkan tahun 2018 dan 2019, Praka Yan Loe tidak datang ke kampung halamannya.

"2017 masih datang cuti. Tahun 2018 tidak. Sampai dia dikabarkan meninggal dunia", ucap Fransiskus. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Teni Jenahas)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved