Prihatin Masalah BBM di Sabu Raijua, Forum Mahasiswa Peduli Sabu Raijua Datangi DPRD NTT
Prihatin masalah BBM di Sabu Raijua, Forum Mahasiswa Peduli Sabu Raijua datangi DPRD NTT
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Kanis Jehola
Soal audiens dengan Kapolda, ia mengakui, kemungkinan.
Saya sepakat siapa saja dari partai mana saja harus ditindak.
Anggota lainnya, Siena Jimur mengakui, kelangkaan BMM biasanya terjadi hampir di semua kabupaten dan kota di NTT.
Mercy Piwung juga mengapresiasi kehadiran mahasiswa yang menyampaikam aspirasi soal kelangkaan BBM di Sabu Raijua.
Anggota Komisi I DPRD NTT, Drs. Johanes Mat Ngare mengakui pihaknya sepakat agar kasus kelangkaan BBM harus dituntaskan melalui rapat dengar pendapat.
"Hari ini membuat secara baru bahwa kita wajib membuka mata bahwa orang tua kita di kampung, dibuktikan oleh anak muda berperan agar mereka tidak boleh ditindas oleh siapapun.
Jika BBM tidak ada, maka semua aktivitas masyarakat akan lumpuh," kata Leo
Anggota Komisi I DPRD NTT, Yulius Uly mengatakan, ada permintaan penambahan SPBU agar tidak ada kelangkasan.
"Kami akan bersama dengan Komisi I dan Komisi IV, soal penimbunan dan kasus tentu harus diusut. Tidak ada yang tersembunyi, siapapun juga. Dalam negara Indonesia,tidak ada yang kebal hukum," ujarnya
Sementara dalam tuntutan Forum Mahasiswa Peduli Sabu Raijua mendesak agar Kapolda NTT memecat Kapolres Sabu Raijua dan Kapolsek Sabu Barat karena dianggap tidak profesional dan telah melanggar aturan; kedua, mendesak Kapolda NTT agar mengambiilalih penyelidikan penimbunan BBM yang dilakukan oleh Kapolsek Sabu Barat. Mendesak Kapolda NTT mengambil sikap tegas terhadap pelaku pelanggaran kode etik kepolisian, yang dilakukan oleh Kapolsek Sabu Barat, dan yang terakhir mendesak Kapolda NTT agar menjalankan instruksi Kapolri dalam mengawal distribusi BBM dengan melakukan koordinasi dengan semua Kapolres se-NTT. (Laporan Reporter POS- KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)