Simon Riwu Kaho Minta Pemprov NTT Perhatikan Sektor Pendidikan, Sekolah Bukan Sekedar Dapat Ijazah
Simon Riwu Kaho minta Pemprov NTT perhatikan sektor pendidikan, Sekolah bukan sekedar dapat ijazah
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
Simon Riwu Kaho minta Pemprov NTT perhatikan sektor pendidikan, Sekolah bukan sekedar dapat ijazah
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Nusa Tenggara ( NTT) Simon Riwu Kaho meminta Pemprov NTT dan Pemda memberikan perhatian serius terhadap pembangunan di sektor pendidikan.
Hal itu dikatakan Simon karena masih banyak sekolah TK, SD, SMP dan SMA/SMK yang tidak memiliki infrastruktur, sarana dan prasarana yang memadai.
• Di Hari Valentine, Ibu-Ibu DWP Manggarai Suap Anak-Anak TKK
"Fasilitas, gedung, sarana dan prasarana sangat penting untuk proses belajar dalam meningkatkan mutu pendidikan kita, jadi itu harus memadai. Kita sekolah bukan sekedar dapat ijazah tapi harus ada peningkatan kualitas pendidikan dan SDM," ungkap Simon, kepada POS-KUPANG.COM, Kamis (13/2/2020).
Menurutnya anggaran untuk pendidikan masih minim sehingga tidak heran masih banyak sekolah yang infrastruktur, sarana dan prasarana belum memadai.
• Dinas Infokom Pasang 6 Unit CCTV di Kota Ende
"Kita boleh bangun jalan, jembatan, pariwisata dan lain-lain tapi percuma kalau pendidikan tidak diperhatikan, ke depan NTT ini siapa yang urus, kalau bukan anak-anak kita, jadi mereka harus diperhatikan," tegasnya.
Dia katakan, tidak memadainya infrastruktur, sarana dan prasarana sekolah berpengaruh buruk pada proses belajar mengajar. Menurutnya guru dan siswa harus merasa nyaman dan aman ketika belajar dan mengajar.
"Saya beberapa kali ke daerah-daerah, bukan hanya gedung sekolah saja, ssrana penunjang lain memerihatinkan, misalnya peta, perpustakaan dan kursi meja dan lain-lain, bagaimana proses belajar mengajar bisa berjalan baik?" keluhnya.
Simon juga mengakritisi yayasan-yayasan yang asal-asallan membangun sekolah swasta. Menurutnya, pendidikan tidak bisa dijalankan tanpa perencanaan yang bagus dan matang.
"Saya ingatkan, yayasan-yayasan kalau tidak bisa membangun dan mengelola sekolah secara baik, jangan bangun kasihan anak-anak kita. Kalau sekedar dapat ijazah yah untuk apa, poinnya kita mau tingkatkan SDM anak-anak kita bukan sekadar mereka dapat ijazah," tegasnya.
Menurutnya, banyak yayasan mengebu-gebu bangun sekolah tetapi tidak direncanakan dengan baik sehingga murid dan orangtua yang malah dirugikan.
Lanjutnya, untuk sekolah negeri, jika ada butuh perbaikan, pembenahan, pengadaan infrastruktur, sarana dan prasarana sekolah jangan segan-segan lapor ke Bupati atau Gubernur.
"Kepala sekolah, guru jangan diam. Kepala sekolah dan guru paling tahu bagaimana kondisi sekolah masing-masing dan tau apa yang diperlukan dalam proses belajar mengajar, jadi kalau ada yang kurang lapor, jangan diam saja, mereka harus punya rasa tanggung jawab mendidik anak," tegasnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)