Viral NTT, Mama Alm Prada Lucky Meradang, Tolak Uang Santunan Rp 10 Juta

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Sahabat Tribunners berikut ini Berita Viral NTT yang dilansir dari media sosial.

Isi video berita ViralLokal hari ini dilansir POS-KUPANG.COM dari akun instagram @ntt.update Rabu (24/9/2025).

Sahabat Tribunners masih terngiang di kepala atas kematian Prajurit TNI AD yang dianiaya senior hingga meninggal, Alm Prada Lucky Namo.

Kini Ibunda Alm Prada Lucky Namo meradang atas aksi yang tidak terpuji.

Pasalnya menurut pengakuan Mama Alm Prada Lucky Namo, dirinya akan diberi santunan per kepala Rp 10 juta dari 22 tersangka namun dengan catatan sang ibu harus memaafkan dan mengikhlaskan kematian putranya.

Ibu Pranda Lucky Namo, Sepriana Paulina Mirpey meradang dan menolak tegas permintaan tersebut.

Ia sangat kecewa jika masih ada orang yang bisa menghargai nyawa seseorang dengan uang.

Baca juga: Viral NTT, Siswi SMA Negeri 1 Kota Kupang VS Diduga Tendang dan Ancam Guru

"Beta (saya) pung (punya) anak punya nyawa tidak bisa dihargai dengan uang 10 juta, mau kasih miliar sekalipun tidak bisa menggantikan beta pung anak punya nyawa, kira beta pung anak punya nyawa murahan begitu," tegasnya.

Ia mengatakan dirinya yang mengandung, membesarkan merawat hingga berusia 22 tahun.

Selama mengikuti tes menjadi Anggota TNI AD, dirinya yang selalu menemani Lucky dalam suka dan duka.

Segala momen selalu ia hadapi bersama dengan sang anak, namun ia harus menerima pil pahit atas kematian putranya dan kini ingin dihargai sejumlah oknum dengan uang.

"Mau santunan per kepala 10 juta, harus tanda tangan bahwa beta (saya) memaafkan dan mengikhlaskan? manusia laknat, biadab! Besong (kalian) ceke (makan) besong pung (punya) uang tuh beta tidak akan terima itu uang dengan catatan bahwa beta memaafkan dan mengampuni besong, jangan harap sampai liang kubur pun tidak akan," tuturnya.

Postingan ini pun ramai diserbu netizen yang miris dengan kenyataan yang dihadapi ibunda Alm Prada Lucky Namo.

Berikut komentar netizen :

@dwina_fanniaofficial : kebiasaan deh, apa” semua serba santunan biar damai, di kira nyawa bs chek out lewat keranjang kuning ya!! Proses lah secara transparan dan seadil”nya!! Biar jadi pelajaran untuk kedepan, dan bs berbenah di dalam tubuh institusi itu sendiri! Senioritas itu bukan dgn seenaknya menghilangkan nyawa orang lain!