UT Kupang
Universitas Terbuka Kupang Kukuhkan 594 Wisudawan, Transformasi Menuju Pembelajaran Fleksibel
Prof. Ali Muktiyanto juga memaparkan bahwa UT kini memasuki babak baru sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH).
Laporan Reporter POS-KUPANG. COM, Alexandro Novaliano Demon Paku.
POS-KUPANG. COM, KUPANG - Suasana sukacita menyelimuti Hotel Harper, Selasa (23/9/2025), dimana Universitas Terbuka (UT) Kupang menggelar Prosesi Wisuda Periode II Tahun 2025.
Dengan Tema "Menenun Inovasi Digital, Merajut Prestasi Menuju Indonesia Emas Dari Bumi Flobamorata" ini sebanyak 594 Wisudawan dikukuhkan langsung oleh Rektor Universitas Terbuka (UT) Prof. Dr. Ali Muktiyanto, S.E., M.Si., yang didampingi langsung oleh Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma, Wakil Bupati Sumba Barat, Timotius Tede Ragga, dan Dirut UT Kupang, Dr. Ajat Sudrajat.
Dalam sambutannya, Prof. Ali Muktiyanto menekankan bahwa wisuda adalah awal perjalanan dan pengabdian.
“ Ini bukanlah akhir dari perjuangan saudara-saudara semua, melainkan awal untuk membuktikan bahwa alumni UT siap mengabdi dan melanjutkan perjuangan di wilayah dan tempat kerja masing-masing, ” ujarnya.
Prof. Ali Muktiyanto juga memaparkan bahwa UT kini memasuki babak baru sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH).
Baca juga: Wawancara Ekslusif - Universitas Terbuka Menuju Kualitas Dunia
“Di usia 41 tahun, UT semakin matang. Kami satu-satunya perguruan tinggi negeri dengan ideologi Open Flexible Distance Learning. Kampus UT tidak hanya hadir di kota-kota, tetapi menembus rumah dan relung hati masyarakat , ” jelasnya.
Prof. Ali Muktiyanto juga mengungkapkan bahwa 88 persen mahasiswa UT sudah bekerja atau berwirausaha, sementara 12 persen merupakan lulusan SMA yang memilih fleksibilitas belajar.
“Teknologi menjadikan rasio dosen dan mahasiswa bukan lagi kendala. Materi dapat diakses kapan saja, di mana saja, sesuai gaya belajar mahasiswa, ” ujarnya.
Dalam kesempatan itu juga, Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma, menyampaikan salam dari Gubernur NTT serta mengapresiasi kontribusi UT dalam mencetak sarjana, di daerah kepulauan dengan tantangan geografis seperti Nusa Tenggara Timur.
“ NTT memiliki potensi besar di bidang perikanan, peternakan, dan pertanian. Namun tantangan sumber daya manusia masih tinggi. Kehadiran lulusan UT yang fleksibel dan mandiri menjadi kunci untuk meningkatkan produktivitas di sektor-sektor vital, ” ungkap Johni.
Johni juga mencotohkan peran alumni UT yang dapat membantu manajemen seperti keuangan nelayan, membentuk koperasi, hingga mengembangkan usaha pengolahan hasil laut.
Baca juga: Penutupan UT Fest 2025, Wali Kota Kupang Beri Apresiasi untuk Universitas Terbuka
"Para lulusan diharapkan menjadi agen perubahan, mengolah potensi alam menjadi kesejahteraan nyata bagi masyarakat,” katanya.
Momen wisuda kali ini juga menghadirkan kisah inspiratif, Marisa Nathalia Tafuli, lulusan Ilmu Administrasi Negara, menjadi wisudawan termuda berusia 23 tahun.
Sementara itu, Petrus Mamik, lulusan Pendidikan Matematika, tercatat sebagai wisudawan tertua dengan usia 61 tahun.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.