VIDEO - Warga Besipae Sandera Mobil Dinas Peternakan NTT, Ingin Tahu Alasannya?

VIDEO: Warga Besipae Sandera Mobil Dinas Peternakan NTT. Ingin Tahu Alasannya? Penyanderaan mobil dinas itu dilakukan pada Minggu (9/2/2020) sore.

Penulis: Dion Kota | Editor: Frans Krowin

VIDEO: Warga Besipae Sandera Mobil Dinas Peternakan NTT. Ingin Tahu Alasannya? Tonton Videonya

POS-KUPANG.COM, SOE – VIDEO: Warga Besipae Sandera Mobil Dinas Peternakan NTT. Ingin Tahu Alasannya? Tonton Videonya

Warga Besipae, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan, menyandera dua mobil dinas milik Dinas Peternakan NTT.

Peyanderaan dua mobil dinas tersebut, gara-gara warga kesal terhadap pernyataan Gubernur NTT yang meminta mereka keluar dari gedung asrama yang ada di dalam kawasan Besipae.

VIDEO: Cek Prediksi Shiomu Selasa 11 Februari 2020 Monyet Naga Banyak Duit Kelinci Bakalan Sial

VIDEO: Di Detukeli, Ende, Tiang Sudah Dipancang, Tapi Listrik Belum Menyala. Ini Videonya

VIDEO: Ramalan Zodiak Cinta Kamu Selasa 11 Februari 2020 Gemini Bertengkar Terus Libra Doi Ngambek

Gubernur meminta warga keluar dari asrama itu, karena gedung tersebut akan direhab pekan depan.

Lantaran kecewa dengan hal itu, warga pun melakukan tindakan yang tak diduga sebelumnya.

Mereka menyandera dua mobil operasional milik Dinas Peternakan Provinsi NTT.

Mobil itu disandera ketika sedang dalam perjalanan pulang dari Kabupaten Malaka menuju Kupang.

Ketika melewati Besipae, warga pun menghentikan kendaraan tersebut dan meminta sopir untuk tidak melanjutkan perjalanan ke Kupang.

Penyanderaan dua mobil dinas tersebut dilakukan warga pada Minggu (9/2/2020) pukul 16.00 Wita.

Pada malam harinya, Camat Amanuban Selatan,  Kapolsek Amanuban Selatan bersama Danramil Amanuban Selatan, melakukan pendekatan persuasif dengan warga Besipae yang menyandera kendaraan tersebut.

Dari pendekatan tersebut, warga pun bersedia melepaskan mobil yang disandera tersebut. Namun kendaraan yang dilepas hanya satu. Sedangkan satu mobil lainnya tetap ditahan.

Tindakan penyanderaan itu, tentunya menjadi bahan pergunjingan warga. Sebab untuk pertama kalinya, warga Besipae demikian berani menahan dua kendaraan dinas milik pemerintah.

Belum diketahui pasti apakah penyanderaan mobil dinas itu hanya karena alasan ketersinggungan warga terhadap ucapan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, ataukah ada alasan lainnya.

Namun, informasi mengenai penyanderaan mobil dinas tersebut, sampai juga di telinga Kapolres TTS, AKBP Ariasandy, SIK.

Bersama dengan sejumlah staf, Kapolres Ariasandy turun langsung ke Besipae dan menemui warga yang menyandera mobil dinas milik Pemerintah Provinsi NTT tersebut.

Kapolres TTS, AKBP Ariasandy, SIK berhasil meyakinkan warga Besipae untuk melepaskan mobil operasional Dinas Peternakan Propinsi NTT yang berplat nomor DH 7200 WC.

Kapolres Ariasandy berjanji akan membantu memfasilitasi warga dan pemerintah, guna menyelesaikan masalah lahan Besipae tersebut.

Kepada Kapolres Ariasandy, warga menyebutkan, mereka nekad menyandera mobil dinas tersebut, karena kesal.

Warga kesal karena pada Minggu (9/2/2020) pagi, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat yang sempat singgah di UPT Besipae, meminta warga untuk segera keluar dari gedung asrama yang berada di dalam kompleks UPT Besipae.

Gubernur Viktor Laiskodat meminta warga keluar dari gedung asrama tersebut, karena bangunan tersebut akan direhab pekan depan.

Setelah menyampaikan hal tersebut kepada warga, Gubernur Viktor Laiskodat pun berlalu pergi.

Pada sore harinya, dua kendaraan operasional milik Dinas Peternakan Provinsi NTT melewati Besipae ketika sedang dalam perjalanan dari Malaka untuk kembali ke Kupang.

Melihat kendaraan itu, warga pun sontak melancarkan aksinya. Mereka menahan dua mobil tersebut di Besipae. Dua kendaraan operasional milik Dinas Peternakan Propinsi NTT pun menjadi tumbal dari kekesalan warga terhadap Gubernur NTT.

Minggu malam, setelah dilakukan pendekatan persuasif oleh camat Amanuban Selatan, Kapolsek Amanuban Selatan dan Danramil Amanuban Selatan, warga bersedia melepaskan salah satu mobil yang disandera. Namun satu satu mobil lainnya tetap disandra.

Mendengar itu, pada Senin (10/2/2020) sekitar pukul 12.00 Wita, Kapolres Ariasandy  pun terjun langsung ke lokasi kejadian.

Kapolres Ariasandy  berusaha memediasi masyarakat agar mereka mau melepaskan mobil operasional Dinas Peternakan yang telah disandera satu malam.

Setelah dilakukan pertemuan hampir satu jam lamanya, akhirnya warga Besipae pun bersedia melepaskan mobil tersebut.

Kepada warga Besipae, Kapolres Ariasandy , mengatakan, pihaknya sangat memahami kegalauan masyarakat atas apa yang telah terjadi.

"Saya mengerti apa yang dirasakan bapa, mama semua. Tapi tindakan menahan mobil negara, hanya akan menimbulkan masalah baru,” ujar Kapolres Ariasandy.

VIDEO: KPH Ende Sulap Hutan Kebesani Jadi Tempat Wisata. Ini Apresiasi DPRD Ende. Simak Videonya

VIDEO: Kades Nida Sewa Ojek Rp 50 Ribu Untuk Ambil Air. Simak Videonya

VIDEO: Inilah Pesona Pantai Kapal Pecah di Kanatang, Sumba Timur. Tonton Videonya

Dia mengatakan, dirinya akan membicarakan persoalan tersebut dengan Ketua DPRD TTS, dengan Bupati TTS maupun dengan dengan Wakil Bupati TTS.

“Saya akan membicarakan masalah ini dengan Bupati, Ketua DPRD TTS dan Wakil Bupati agar persoalan ini bisa diselesaikan,” ujar Kapolres Ariasandy kepada sekitar 50-an warga di Besipae.

Kapolres Ariasandy  mengatakan, pada tanggal 13 Februari nanti, Gubernur Viktor Laiskodat akan melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten TTS.

Moment tersebut, katanya,  akan dimanfaatkan untuk menyampaikan langsung apa yang menjadi harapan warga Besipae tersebut.

"Nanti pak gubernur datang akan saya sampaikan persoalan ini dan minta agar persoalan ini bisa diselesaikan secepatnya," ucap Kapolres Ariasandy. (POS-KUPANG.COM, Dion Kota)

Tonton Videonya Di Sini:

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved