Pendidikan
Tips Mendidik Anak Berkebutuhan Khusus
Tidak tumbuh optimal itu contohnya anak menyandang autisme. Atau disebut sebagai anak berkebutuhan khusus ( ABK).
Namun orangtua harus mencari alternatif pendidikan lain yang cocok dengan kondisi dan kebutuhan sang anak.
Bisa ke sekolah inklusi, sekolah khusus untuk anak berkebutuhan khusus dan sebagainya. Sebelum menentukan tempat pendidikan yang tepat untuk anak, sebaiknya konsultasikan dulu dengan psikolog agar lebih mendapatkan informasi yang lebih komprehensif.
Bagaimanapun juga, ABK harus tetap mendapatkan pendidikan demi menyalurkan potensi dan menggapai masa depannya.
• SMA Katolik St. Kristoforus Pali Hadir di Ngada Untuk Bantu Anak Putus Sekolah
Ini karena semua anak berhak untuk berguna bagi bangsa dan negara meskipun di lingkup yang berbeda-beda.
3. Optimis anak mampu
Pastinya, sebagian orangtua berpikir kalau ABK tidak bisa apa-apa atau tidak bisa berprestasi.
Anggapan ini kurang tepat karena kondisi anak jika diberikan kesempatan untuk tumbuh, ia akan sukses pada waktunya.
Hal ini bisa dicontohkan dnegan banyak tokoh dunia yang berkebutuhan khusus. Seperti Stephen Hawking seorang ilmuwan fisika, Satoshi Tajiri si pencipta Pokemon, Matt Savage seorang musisi jazz proefesional dan masih banyak lagi.
• SMA Katolik St. Kristoforus Pali Hadir di Ngada Untuk Bantu Anak Putus Sekolah
4. Selalu bersyukur
Ada satu teknik untuk meningkatkan emosi positif dalam diri. Caranya ialah dengan menulis hal-hal yang orangtua syukuri di dalam hidup.
Beberapa penelitian dijelaskan, dengan menulis daftar rasa syukur orangtua dapat mengalihkan segala sesuatu yang negatif menjadi positif. Orangtua juga lebih merasa perhatian terhadap sekitar, optimis, energik, dan lebih dekat dengan anak. Akhirnya orangtua cenderung merasa bahagia.
5. Coba untuk santai sejenak
Memang benar dalam mendidik dan membesarkan ABK, orangtua butuh tenaga lebih besar dibanding anak-anak pada umumnya.
Karena itu, agar stres, emosi negatif, dan amarah yang muncul tidak memperburuh keadaan, maka bisa melakukan santai sejenak. (*)