Mengenal SMAK St. Kristoforus Pali di Inerie Kabupaten Ngada
SMAK St. Kristoforus Pali telah didirikan di Pali Desa Warupele II Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | BAJAWA - Sekolah Menengah Agama Katolik Santu Kristoforus ( SMAK St. Kristoforus Pali) telah didirikan di Pali Desa Warupele II Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada.
Kepala SMAK St. Kristoforus Pali, Longginus Beso, menyebutkan berdirinya SMAK St. Kristoforus ini berdasarkan Peraturan Menteri Agama RI Nomor 1 Tahun 2013 yang memberikan kesempatan kepada Gereja Katolik untuk membuka dan mendirikan sekolah yang bercirikan keagamaan.
• PT Cakrawala Horison Promo Panci dari Paris
"Memang kita Katolik terlambat untuk ini, dibandingkan dengan teman-teman agama lain yang lebih dahulu menanggapi Peraturan Menteri Agama ini. Peraturan Menteri Agama ini kemudian diedarkan ke seluruh Kabupaten/ Kota yang ada di seluruh Indonesia dan kita di Kabupaten Ngada khususnya di Kecamatan Inerie pun menanggapi ini," jelas Longginus, kepada POS-KUPANG.COM, Senin (10/2/2020).
Longginus mengatakan, untuk pendirian SMAK St. Kristoforus di Pali ini, Kementerian Agama RI meminta untuk tidak terlepas dari peran serta Gereja Katolik dan syaratnya harus ada yayasan, tanah, ijin serta rekomondasi dari Uskup sebagai pemimpin Gereja Lokal.
• Calon Perseorangan di Sabu Raijua Wajib Kantongi Dukungan 5.382 KTP
"Pada awalnya kami para guru Agama Katolik yang berada di gugus I (Aimere, Inerie, dan Jerebuu) sebenarnya menginginkan sekolah ini didirikan di Pomasule (Desa Sebowuli) namun karena tanah yang akan kami proses itu masih memiliki masalah sehingga dalam beberapa waktu, wacana itu sempat didiamkan dan dibatalkan khusus untuk wilayah Pomasule," tutur Longginus.
Menurut Longginus, akibat tanah yang belum ada sertifikat, impian untuk mendirikan sekolah itu kandas, dan di Riung pun oleh para guru agama Katolik yang ada, telah didirikan sebuah Sekolah Menengah Agama Katolik pada Tahun 2015.
"Baru pada bulan Desember 2017 SMAK St. Kristoforus Pali didirikan.
Berkat inisiatif bapak Yosef Madha dan bapak Nadus Ma'u mengumpulkan lagi guru-guru agama Katolik, tokoh masyarakat, dan pejabat desa untuk membahas bagaimana mendirikan yayasan untuk Sekolah Menengah Agama Katolik, maka disepakati bahwa Yayasan Linariwu yang mengelola SMAK St. Kristoforus ini. Dari hasil pembahasan bersama, kemudian diajukan ke Mgr. Sensi Potokota Uskup Keuskupan Agung Ende. Ya kita bersyukur semua proses berjalan cepat sehingga tanggal 11 Februari 2017 Uskup keluarkan rekomendasi dan pada Bulan Maret 2017 dikirim ke Kanwil dan diteruskan ke Dirjen Bimas Katolik. Pada tahun 2018 Dirjen Bimas Katolik datang mengecek lokasi pendirian dan pembangunan sekolah, dan pada tanggal 15 Oktober 2017 dikeluarkan ijin operasionalnya,"ungkap Longginus.
Ia mengatakan 16 Oktober 2018 SMAK St. Kristoforus menerima siswa angkatan pertama 67 orang yang berasal dari Desa Waebela, Desa Kelitei, Warupele I, Desa Warupele II Desa Sebowuli, Desa Inerie, Desa Paupaga tetapi yang terbanyak dari Pomasule (Desa Sebowuli) dan Malapedho (Desa Inerie).
Angkatan kedua jumlah siswa adalah 43 orang. Jadi jumlah keseluruhan siswa ada 107 orang. Dengan tenaga guru 21 orang yang terdiri dari Guru Mata Pelajaran Agama Katolik 5 orang diambil dari guru PNS yang mengajar di SD, serta guru umum 15 orang ditambah 1 orang pegawai.
Lanjut dia, visi dan misi SMAK St. Kristoforus Pali adalah terciptanya generasi yang unggul dalam bidang intelek tetapi juga beriman dan bermoral dan misinya adalah terciptanya kader Gereja Katolik yang beriman dan bermoral.
Ia mengatakan, ada enam alasan dalam benak pendiri dan penyelenggara sekolah tersebut.
Enam alasan itu diantarannya, pertama, dalam bingkai NKRI, kita umat Katolik pun mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan negeri yang berciri khas Katolik sebagaimana yang diperoleh warga negara atau umat beragama lainnya.
Kedua, siswa/siswi pada SMAK St. Kristoforus Pali pada umumnya berasal dari masyarakat kelas bawah/miskin yang tinggal di pedesaan di Ngada Selatan. Mereka kurang mampu membiayai pendidikan.
SMAK St. Kristoforus Pali didirikan untuk kelangsungan pendidikan mereka. Karena anggaran penyelenggaraannya disediakan oleh pemerintah.
Ketiga, SDM (Guru dan Pegawai) pada SMAK akan dapat ditata dengan baik, gaji terstandar, kualifikasi akademik terjamin, pengurusan kenaikan jenjang kepangkatan (karier) teratur dan kesejahteraan memadai.