Gubernur NTT Viktor Laiskodat Sebut Perempuan yang Ingin Menikah Harus Makan Kelor

Gubernur NTT Viktor Laiskodat Sebut Perempuan yang Ingin Menikah Harus Makan Kelor

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/ GORDI DONOFAN
Gubernur NTT Viktor Laiskodat di Nagekeo 

"Kita sudah kaji dan di sini ada beberapa sekolah penyangga. Selain itu, dengan berlakunya sistem zonasi maka sekolah ini dijamin tidak akan kekurangan siswa," pungkasnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dion Kota)

* Gubernur Viktor Laiskodat: Tanam 100 Pohon Kelor Bisa Biayai Pendidikan Dua Orang Hingga Magister

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat menggelar rapat dengan Bupati Malaka, para camat, lurah, kepala desa, tokoh agama serta tenaga kesehatan dan tenaga pendidik.

Rapat berlangsung di kediaman Bupati Malaka di Haitimuk, Kecamatan Weliman, Minggu (9/2/2020) malam.

Hadir saat itu, Ketua DPRD Kabupaten Malaka, Adrianus Bria Seran, Kapolres Malaka, AKBP Albertus Neno, Dandim 1605 Belu, Letkol (Inf) Ari Dwi Nugroho, dan pimpinan OPD.

Dalam rapat tersebut, Gubernur NTT memaparkan soal kebijakan pembangunan, baik di bidang infrastruktur, pendidikan dan kesehatan.

Untuk bidang kesehatan, Gubernur Viktor menekan pada masalah pencegahan stunting.

Salah satu upaya mencegah stunting adalah memperhatikan asupan gizi bagi keluarga, mulai dari ibu hamil, bayi dan balita.

Sumber gizi bisa diperoleh dari kelor. Untuk itu, masyarakat Malaka harus menanam kelor.

Menanam kelor tidak hanya memenuhi gizi bagi keluarga tetapi juga bisa memperoleh pendapatan ekonomi karena harga kelor cukup menjajikan dan lagi laris dipasaran.

Sesuai hasil penelitiaan Pemerintah Pemprov, lanjut Viktor, menanam 100 pohon kelor bisa menyekolahkan dua orang anak hingga magister.

Keuntungan dari kelor adalah sekali tanam bisa hidup sampai 30 tahun.

"Tanam 100 pohon kelor bisa sekolah dua anaknya sampai master. Jadi tanam kelor. Kita tanam kelor, tiga bulan sudah tumbuh dan usia hidupnya sampai 30 tahun", pinta Viktor.

Di bidang pendidikan, Gubernur Viktor menekankan soal kemampuan anak-anak Sekolah Dasar (SD) dalam hal membaca, menulis dan berhitung.

Pasalnya kemampuan anak-anak SD untuk tiga hal tersebut masih rendah di NTT.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved