Gubernur NTT Viktor Laiskodat Sebut Perempuan yang Ingin Menikah Harus Makan Kelor
Gubernur NTT Viktor Laiskodat Sebut Perempuan yang Ingin Menikah Harus Makan Kelor
Sebelumnya, pada Agustus 2019 lalu, saat meresmikan sarana air bersih di Desa Pusu, Gubernur Viktor dihadapan warga Pusu berjanji pada tahun 2020 akan membangun satu SMK Pariwisata di desa tersebut.
• 3 Unit Damkar Kota Kupang dan 4 Mobil Tangki Air Padamkan Kebakaran di Lasiana
Oleh sebab itu, tahun ini melalui Dinas Pendidikan Provinsi NTT, Pemprov telah mengalokasikan anggaran senilai 1,2 Miliar untuk membangun SMK Pariwisata.
Senin (20/1/2020) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTT, Benyamin Lola bersama Bupati TTS, Egusem Piether Tahun dan beberapa pejabat eselon II Pemda TTS melakukan peninjauan lokasi pembangunan SMK Pariwisata di Desa Pusu.
• Yayasan Mardiwiyata Malang Bangun SMA di Kota Kupang
Rombongan diterima camat Amanuban Barat dan Kades Pusu, Daulit Oktovianus Talan. Tanah yang akan digunakan untuk membangun SMK pariwisata merupakan tanah milik Petrus Bana. Petrus Bana, pemilik lahan yang akan dibangun SMK sudah bersedia untuk menyerahkan tanah.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Tahun memerintahkan camat dan kades untuk segera mengurus pelepasan lahan kepada pihak propinsi agar bisa segera diproses sehingga pembangunan gedung sekolah bisa segera dilakukan.
"Cepat urus pelepasan hak nanti saya tanda tangan juga biar gedung sekolah bisa segera dibangun," pinta Bupati Tahun.
Kepada pemilik lahan, Bupati Tahun meminta agar menyiapkan salah satu anggota keluarganya guna diperkerjakan sebagai penjaga sekolah jika sekolah telah beroperasi.
Dia meminta pemilik lahan dan juga masyarakat setempat terhadap pembangunan sekolah tersebut.
"Salah satu anggota keluarga pemilik lahan akan kita jadikan penjaga sekolah. Jadi jangan minta macam-macam lagi. Dukung agar sekolah ini bisa segera dibangun sehingga anak cucu kita bisa bersekolah di sini," pinta Bupati Tahun.
Dijelaskan Kadis Pendidikan Provinsi NTT, Benyamin Lola, untuk tahap awal bangunan SMK pariwisata terdiri dari 3 ruang kelas, satu ruang guru dan kantor. Nantinya, pada tahun depan baru dilakukan pengembangan, baik dari sisi sarana maupun penambahan jurusan sesuai potensi yang ada di TTS.
"Kita rencananya bukan hanya fokus pariwisata saja, kita ingin ada jurusan peternakan dan pertanian sesuai potensi yang ada di TTS. Namun untuk tahap awal kita fokus pariwisata dulu. Kita sesuaikan dengan anggaran yang ada," jelasnya.
Ketika disinggung terkait tenaga pengajar, Benyamin mengatakan, untuk tahap awal, para tenaga guru yang akan mengajar di SMK Pariwisata akan diperbantukan dari beberapa SMK di Kota Soe.
"Sekarang inikan mau angkat PNS ada mekanisme yang harus dilewati dan cukup panjang. Makanya untuk tahap awal kita perbantukan beberapa guru dari SMK yang ada di Kota Soe," katanya.
Dirinya juga memastikan jika SMK yang dibangun tidak akan mengalami kekurangan siswa walaupun lokasinya cukup terpencil. Berdasarkan hasil kajian Dinas Pendidikan, terdapat beberapa SMP penyangga yang berada di dekat lokasi SMK pariwisata.
Selain itu, dengan berlakunya sistem zonasi hal itu akan memastikan jika anak-anak dari lokasi sekitar Pusu akan melanjutkan studinya di SMK Pariwisata pasca lulus SMP.