TNI AD Tambah Alokasi Rekrutmen Prajurit Tahun 2020
Institusi TNI AD melakukan penambahan alokasi penerimaan ( rekrutmen) prajurit pada tahun 2020
Penulis: Ryan Nong | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Institusi TNI AD melakukan penambahan alokasi penerimaan ( rekrutmen) prajurit pada tahun 2020. Jika sebelumnya, pada tahun 2019, TNI AD merekrut 15.547 prajurit untuk Tamtama, Bintara maupun Perwira, maka pada tahun 2020, ditambah alokasinya menjadi 17.264 prajurit.
Demikian diungkapkan Waaspers Kasad Brigjen TNI Agus Setiawan, S.E., kepada awak media sebagaimana rilis yang diterima POS-KUPANG.COM pada Minggu (9/2/2020).
• Anggota Kopdit Swasti Sari Antusias Ikut Pra RAT di Pulau Semau
"Tahun 2020 ini, TNI AD akan merekrut 17.264 pemuda-pemudi terbaik dari seluruh penjuru tanah air," ungkap Agus Setiawan saat berkunjung ke stand TNI AD 29th Indonesia International Education Training Expo & Scholarship 2020 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Selatan, Sabtu (8/2/2020).
Ia menjelaskan, alokasi tersebut terdiri atas Catar Akmil sebanyak 400 orang, Pa PK Reguler 130 orang, Pa PK Tenaga Kesehatan 110 orang, Caba PK 3.500 orang, Cata PK 13.100 orang dan mahasiswa beasiswa sebanyak 24 orang.
Seperti tahun sebelumnya, ditegaskan bahwa TNI AD senantiasa memberikan kesempatan yang luas kepada pemuda-pemudi Indonesia untuk menjadi prajurit.
• Ketua KPU Sumba Barat Batas Penyerahan Berkas Calon Independen 23 Februari 2020
"Termasuk yang tinggal di perbatasan, pedalaman maupun pulau terluar," tambahnya.
Terkait sistem zonasi, menurutnya merupakan pemberian kesempatan bagi putra daerah, namun bukan berarti menutup peluang bagi pendatang yang berdomisili di wilayah tersebut.
"Alokasi penerimaan prajurit dibagi sampai tingkat Kodim. Calon yang direkrut, diprioritaskan putra daerah setempat, dan apabila (calon) merupakan pendatang maka diwajibkan minimal telah berdomisili selama 3 tahun," terangnya lagi.
Diungkapkan Waaspers Kasad, sistem rekrutmen prajurit TNI AD saat ini dapat dikatakan akan relatif lebih mudah dari tahun-tahun sebelumnya dengan adanya perbaikan dalam standar penilaian setiap materi seleksi.
"Pimpinan TNI AD dalam hal ini Bapak Kasad (Jenderal TNI Andika Perkasa) memberikan kesempatan bagi para calon prajurit untuk lulus. Contohnya, pada uji jasmani, renang tidak lagi menjadi bahan penilaian yang menentukan peringkat, namun hanya sebagai data bahan pertimbangan," ujarnya.
Menurutnya, dengan perubahan tersebut bukan berarti terjadinya penurunan kualitas kemampuan calon prajurit, karena pada dasarnya seleksi dilakukan secara ketat.
"Dalam rangka mendapatkan SDM yang unggul dan profesional, TNI AD akan tetap melaksanakan rekrutmen secara objektif dan transparan," tegasnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong)