Sambil Nangis, Nada Fedulla,WNI Eks ISIS Ingin Pulang ke Indonesia,Tak Tahu Dibawa Ayahnya ke Suriah
Sambil Nangis, Nada Fedulla,WNI Eks ISIS Ingin Pulang ke Indonesia,Tak Tahu Dibawa Ayahnya ke Suriah
Sambil Nangis, Nada Fedulla, WNI Eks ISIS Ingin Pulang ke Indonesia, Tak Tahu Dibawa Ayahnya ke Suriah
POS KUPANG.COM -- Belakangan muncul wacana untuk memulangkan WNI eks ISIS yang kini tinggal di kamp-kamp penahanan di Irak dan Surya
Para WNI tersebut ditahan setelah ISIS kalah dalam perang melawan pasukan kualisi. Para kombatan ISIS banyak yang melarikan diri sementara sebagian lagi ditahan dan dipenjarakan di kamp-kamp di wilayah tersebut
Salah satunya adalah kamp pengungsian al-Hol, Suriah Utara, wilayah yang berada di bawah kekuasaan Pasukan Demokratik Suriah atau SDF.
Di kamp pengungsian tersebut, terdapat sejumlah warga negara Indonesia yang tengah menanti kepastian nasib mereka, salah satunya adalah Nada Fedulla. Dalam sebuah wawancara di BBC, Selasa (4/2/2020), Nada Fedulla mengaku dibawa oleh ayahnya ke Suriah sejak 2015 silam.
• Dua Bomber Anyar Persib Bandung Cetal Gol, Diapresiasi Robert, Satu Pembuktian Dilihat di Laga Ini
• Nafa Urbach Unggah Foto Lawas Saat Masih Muda di Instagram, Ingatkan Masa Lalu Belum Berani Pacaran!
• Kabar Duka Jebolah Indonesian Idol, Anak Karen Pooroe Meninggal Dunia Jatuh Dari Balkon Apartemen
• Begini Kondisi PSK Libatkan Politisi Gerindra Andre Rosiade, Nangis Ingat Bayi, Bingung Banyak Tamu
• 5 Artis Cantik Indonesia Ternyata Dokter, PIntar dan Berbakat, Ada yang Jago Main Alat Musik Harpa
• Ini Sosok Polwan yang Viral Bripda Yosia yang Berani Menyamar untuk Ungkap Bos Besar PengedarNarkoba
Saat itu, dia masih duduk di bangku sekolah dan harus merelakan cita-citanya menjadi seorang dokter.
"Saat masih sekolah, saya bercita-cita menjadi dokter dan saya sangat senang belajar," kata Nada kepada BBC.
Menurutnya, dia tak tahu bahwa sang ayah akan membawanya ke Suriah dan bergabung dengan ISIS. Selain Nada, ayahnya juga membawa anggota keluarga mereka yang lain, termasuk sang nenek.
Memaafkan ayahnya Kendati demikian, Nada mengaku memaafkan keputusan ayahnya tersebut, meski telah memupuskan cita-citanya menjadi dokter.
"Ya, karena dia juga manusia. Semua manusia bisa berbuat kesalahan. Dia sudah meminta maaf kepada saya tentang apa yang dilakukannya," kata Nada.
"Dia sudah meminta maaf dan berusaha memperbaiki kesalahannya. Tapi, dia tak bisa melakukan apa pun karena dipenjara," sambungnya.
Nada juga menceritakan pengalamannya hidup di tengah para kombatan ISIS. Ia mengaku pernah melihat pembantaian yang dilakukan di jalanan.
Dengan ketidakjelasan nasibnya saat ini, Nada memiliki keinginan untuk pulang ke Indonesia. Dia juga merasa lelah dengan kondisinya dan berharap bisa mendapatkan maaf dari orang Indonesia.
660 WNI diduga teroris lintas batas Berdasarkan data Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), setidaknya ada 660 WNI yang diduga menjadi teroris lintas batas.
Beberapa dari mereka bergabung dengan ISIS di Suriah, Irak, dan sejumlah negara lain. Hingga saat ini, pemerintah masih terus melakukan pembahasan soal rencana pemulangan WNI eks ISIS tersebut.