Opini Pos Kupang
Melihat Isi Keranjang Narasi
Mari membaca dan simak Opini Pos Kupang berjudul: melihat isi keranjang narasi
Mari membaca dan simak Opini Pos Kupang berjudul: melihat isi keranjang narasi
Oleh : Irjen Hamidin, Kapolda NTT
POS-KUPANG.COM - Sang-eun job-ajigo modeun saramdeul-eun adalah bahasa Korea dalam sebuah judul naskah presentasi dari peserta Korea yang fokus membahas tentang sosial media dalam sebuah pertemuan regional di Seoul pada medio tahun 2017 yang lalu. Arti bebasnya kira kira "Dunia ini terasa sempit -dan orang dipaksa untuk tahu segalanya".
Inilah cerita tentang arus informasi saat ini. Tiap hari hampir seluruh masyarakat dunia disuguhi bèrbagai informasi dan narasi. Satu sisi narasi yang variatif itu sangat membantu, tapi disisi lain tidak jarang menjadi sangat merugikan. Banyak narasi yang dibaca atau ditonton tidak dianalisis dengan baik dan langsung diyakini sebagai sebuah kebenaran. Seringkali tidak ada kanal dan saluran yang bisa menyaring arus berita.
• Sapatos Grand Opening, Dapatkan Diskon dan Gimmick Menarik
Internet telah menjadi penghubung dan penyaji narasi yang sangat sempurna. Tinggal bagaimana penyerapan audience yang bisa meyakini atau tidak meyakini bahwa narasi-narasi itu mengandung kebenaran atau justru berisi hoaks. Tingkat pengetahuan dan pendidikan serta sensitivitas terhadap nilai berita menjadi faktor penting penyerapan berita.
Dumay menjadi keranjang besar informasi yang berisi beraneka ragam narasi-narasi yang berisi buah apel segar atau sampah. Secara umum -Tahun 2017 saja -sebagai mana dimuat dalam ( http://kominfo.go.id) penikmat internet di Indonesia telah mencapai angka 63 juta orang. 95 persen di antara 63 juta orang itu mengakses internet untuk jejaring sosial seperti Youtube dan Vlog.
• Toko Sapatos Ajak Ibu-Ibu Jadi Member dan Reseller
Facebook sesuai data Webershandwick telah menembus angka 65 juta pengguna. Twitter menurut data PT Bakrie Telecom telah mencapai 19,5 juta pengguna.. Pengguna jejaring Line 10 juta, Google 3,4 juta, Linkedlin 1 juta, Path 700 ribu, ada juga telegram dan Instagram yang dapat mengekpos foto, gambar, dan video serta WhatsApp yang jumlah pengguna aktifnya sedunia pada tahun 2017 saja telah mencapai 1 milyar. Sungguh berbeda dengan era 80-an dimana publik hanya mengandalkan media dan literasi serta narasi dari media mainstream
Isu-isu Global dan Dumay Kekinian
Pertama, Sekat dan blok adidaya. Mungkin bagi generasi "over 50 yo" generasi seusia penulis yang telah mendekati usia pensiun, isu dan narasi yang keseharian kita terima saat remaja dulu adalah narasi "perang dingin". Narasi keterpengaruhan global, sekat dan blok. Ada dua kubu negara adi daya yang merasa sebagai pemenang perang dunia kedua. Dialah Uni Soviet dan Amerika serikat.
Kelompok negara yang tergabung dalam "block barat" adalah negara-negara yang mengusung berbagai macam idiologi liberal kapitalisme. NATO kemudian dibentuk oleh mereka yang dijadikan sebagai wadah koordinasi yang bertugas mendirikan, mengembangkan, mencegah, melindungi, dan mengkoordinasikan pertahanan militer yang ada pada negara-negara anggotanya terhadap kemungkinan agresi atau serangan diam oleh negara Uni Soviet.
Sebaliknya seperti tidak mau ketinggalan, negara-negara yang pro Uni Soviet pada tanggal 14 Mei 1955 yaitu Albania, Cekoslovakia, Jerman Timur, Hongaria, Polandia, Bulgaria membentuk "Pakta Warsawa" yang mempunyai tugas lebih kurang sama dengan NATO yaitu mencegah, melindungi, mengkoordinasikan pertahanan militer yang ada pada negara-negara anggotanya terhadap kemungkinan agresi dan serangan kelompok "blok barat".
Di belahan dunia yang lain presiden pertama Indonesia Soekarno dengan semangat nasionalisme Asia dan Afrika juga ingin menciptakan suasana dunia baru tanpa kekerasan, tanpa imperialisme, nir kolonialisme dan neo-kolonialisme. Beliau menginginkan politik luar negeri global yang bebas aktif yang dilindungi konstitusi. Posisi tengah diharapkan mampu menghadapi dan mengeliminasi persaingan antara blok barat dan blok timur.
Gerakannya pun pada akhirnya disebut "Gerakan Non Blok" sebagai bentuk solidaritas negara Asia dan Afrika yang pada akhirnya telah melebarkan juga sayapnya hingga ke Amerika Latin. Gerakan Non Blok ini diinisiasi Presiden Soekarno, Perdana Menteri India, Presiden Mesir Gamal Abdul Nasser, Presiden Yugoslavia Josep Broz Tito dan Presiden Ghana Kwame Nkrumah yang dideklarasikan oleh negara-negara yang tidak berpihak pada blok barat dan blok timur pada konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955.
Seiring dengan rontoknya blok timur dengan Glasnost dan Prestroikanya dan kasus Tiananmen yang telah membawa perubahan mendasar pada sistem pemerintahan China serta robohnya tembok Berlin telah menghilangkan sekat dan blok barat dan timur itu. Begitupun dengan gerakan non blok.
Kedua, virus korona. Pada minggu-minggu ini sungguh kita dikejutkan dengan berita dan informasi tentang virus mematikan yang disebut "corona". Berbagai narasi tulisan dan gambar hidup dalam jpeg dan mpeg diperlihatkan.
Rasanya semua yang ditampilkan entah itu sungguh sangat mengerikan. Satu sisi sungguh sangat baik untuk mengingatkan kewaspadaan publik, namun disisi lain dia akan menjadi momok atau semacam "teror" dan membuat masyarakat menjadi paranoid. Narasi yang diterima publik beragam, ada yang berupa opini, ada yang faktual sesuai fakta di lapangan, ada persepsi, ada analisa, ada yang berbentuk kajian, ada yang hanya meme, hingga narasi nir-akademis liar dan ada pula yang secara vulgar menyebutkan bahwa sejak kemunculannya, virus corona telah menjalar ke Amerika Serikat dan Perancis bahkan ke negara Indonesia. Pemerintahpun tidak tinggal diam dan segera mengambil langkah strategis dengan mengecek ke rumah sakit-rumah sakit dan mempersiapkan konsep siaga virus, karantina dan tangkal di bandara-bandara.
Yang tidak kalah menarik adalah narasi beberapa ahli Rusia yang mengulas bahwa isu Wuhan sebagai bagian dari Perang Biologi yang tengah digelar AS dalam rangka menghancurkan China, mereka adalah dua rival. Diulas bahwa pada tahun 1959-1961 Amerika serikat pernah menyerang dengan chemical biologis pertanian China sehingga terjadi gagal panen. Kecurigaan tersebut didasari pada pengambilan sampel darah terhadap semua imigran China yang masuk ke Amerika Serikat untuk pemeriksaan kesehatan. Timbul kecurigaan bahwa Amerika serikat melakukan penelitian DNA orang China untuk menciptakan senjata biologi untuk ras China daratan.
Kemudian mereka mencoba menghubungkan kejadian virus SARS dan sejenis itu dulu juga menuju China daratan. Narasi non research lain adalah yang digulirkan bahwa bio lake pangkalan industri terbesar bio-inovasi dan produksi obat eksperimental diduga berada di Wuhan.
Virus corona masih menurut narasi tersebut sengaja dibuat oleh China untuk senjata biologis berbasis virus SARS yang pernah melanda China tahun 2003-an. Kode genetik kedua virus itu 87 persen serupa dan tidak kebetulan. Maka spekulasi Barat mengira, bahwa ada kebocoran dan kecerobohan dalam pembuatan senjata biologi yang tengah dipersiapkan oleh China.
Di Indonesia juga sangat terdampak oleh isu virus Corona, selain pengamatan yang serius di bandara-bandara, juga beberapa narasi menjadi viral di dumay. Misalnya saat Kepolisian Perairan Rote Ndao bersama TNI Angkatan Laut mengamankan 6 warga negara China di perairan Laut Desa Faifua, Kecamatan Rote Timur, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 28 Januari 2020 lalu. Karena diisukan membawa virus corona, maka setelah diamankan, keenam warga China itu menjalani pemeriksaan medis oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Rote Ndao. Setelah mereka dinyatakan negatif corona mereka kemudian diinterogasi.
Ada lagi narasi sosmed yang viral dimana seorang pramugari yang kena flu diduga kena corona sesaat setelah mendarat dari China dan mengeluh panas dingin dan deman. Pramugari tersebut lalu diobservasi di Rumah Sakit Tabanan, Bali dan dinyatakan tidak terdampak virus corona.
Ketiga, Monarkhi dadakan. Betapa tanah air digegerkan oleh dagelan lucu-lucuan dimana ada sekelompok orang yang berhasil membuat costum dan organisasi layaknya sebuah kekuatan monarchi atau kerajaan. Tidak tanggung-tanggung mereka memberi nama kerajaannya sebagai "Kraton Agung sejagat", di desa Juru Tengah Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo yang dipimpin Toto Santoso dengan permaisurinya Fanny Aminida yang akhirnya ditangkap pada tanggal 14 Januari 2020 lalu.
Belum usai kasus monarkhi dadakan Keraton Agung sejagat, lahir lagi kerajaan Sunda empire yang dinakodai Nasri Banks sebagai Perdana Menteri Grand Prime Minister dan Rd Ratna Ningrum selaku kaisar atau Ibunda Ratu Agung dan Raden Rangga Sasana atau HRH Rangga sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Sunda Empire dan pada tanggal 28 Januari 2010 lalu proses penegakan terhadap empire abal-abal inipun dilakukan.
Setelah Purworejo dan Sunda Empire terbit lagi kerajaan abal-abal baru. Dia adalah The King of The King. Yang ditertibkan tramtib dengan mencopot paksa spanduk berwarna dasar biru bertulisan Ketua Umum King of The King Juanda di Kecamatan Taktakan, Serang, Banten. Untuk Ketua King of The King Provinsi Banten dijabat Syiria Mangga Nata. Kerajaan King of The King Cabang Kota Serang dipegang Tarmidi. Terpampang di Spanduk tulisan yang menyebutkan bahwa King of The King akan membayarkan seluruh hutang negara Indonesia.
Keranjang Narasi Penuh
Ini adalah perumpamaan tong plastik besar disebuah gudang, itulah narasi. Dia bisa merangsang ide dan melahirkan narasi baru. Dia bisa dicela tetapi tetap dilihat dan dibaca. Dia melahirkan sumpah serapa, tapi dia melahirkan tanggapan baru yang melahirkan narasi tanggapan yang baru pula. Persepsi pembuat narasipun berbeda. Sangat tergantung pada tingkat pengetahuan dan kemampuan menuangkan rangkaian kata dan daya tarik suguhan. Terkadang yang benar tapi narasinya jelek, dia akan menjadi salah. Tapi yang salah namun dikemas dengan narasi menarik dia akan dianggap benar.
Untuk itu pandai-pandailah melihat dan membaca narasi. Jangan ambil narasi tunggal. Cari pembanding dan narasi alternatif (pembanding). Jangan mudah menshare tanpa saring. Jadikan sosmed sebagai sarana memperoleh informasi. Bersosial media bukan berarti mengurangi apalagi menghilangkan kontak verbal, kontak sosial, sosialita dan silahturahmi.
Permainan media pada anak-anak harusnya diimbangi permainan konvensional, seperti game versus layang-layang. Narasi baik didukung dengan narasi yang lebih baik. Sebaliknya narasi buruk harus disandingi dengan kontra narasi. Narasi radikal harus dilawan dengan kontra narasi radikal. Ayo kita rapikan keranjang dan tong narasi ini dengan kebaikan kebaikan. Semoga bermanfaat. (*)