Virus Corona

Korban Virus Corona di China Tidak Dimakamkan Secara Umum, Ini Perlakukan Jenazah Korban

Selain pemusnahan mayat secara langsung, laporan lain menyebut Pemerintah China mengkremasi mayat-mayat korban virus corona tanpa konfirmas

Editor: Ferry Ndoen
MetroUK
Seekor anjing melolong kesakitan dan menangis saat dibakar dalam keadaan hidup. Kebiasaan bagi masyarakat Wuhan kembali tersaji di tengah teror virus corona atau coronavirus yang mengerikan. 

Guna menghentikan virus corona kian mewabah, Pemerintah China kini melarang warganya untuk memakamkan korban virus corona secara umum.

Dikutip dari Intisari-online.com, alasan Pemerintah China melarang warganya memakamkan kerabat yang tewas akibat virus corona karena pemakaman korban virus corona dianggap berbahaya.

Mengutip DailyStar Selasa (4/2/20) peraturan ketat dikeluarkan oleh pemerintah, tentang penangananan korban yang meninggal akibat virus corona.

Hingga saat ini korban terus berjatuhan, setidaknya sudah lebih dari 300 nyawa melayang akibat virus corona.

Meski demikian, ada setidaknya lebih dari 100 korban yang berhasil diselamatkan, dengan sisanya sekitar 17.000 orang terpapar virus tersebut.

Kini kabar terbarunya, pemerintah China mengeluarkan intruksi suram tentang penanganan mayat korban virus corona.

Tak main-main, korban virus corona yang meninggal dilarang dimakamkan tetapi harus dimusnahkan dengan segera.

Menurut Global Times, dekrit tersebut memberi tahu bahwa korban virus corona yang meninggal harus dimusnahkan dengan cara dibakar.

Mengutip Komisi Kesehatan Nasional, publikasi tersebut mengkonfirmasi bahwa semua mayat harus dibakar "dekat dan segera".

Ia menambahkan, "Pemakaman atau pemindahan mayat tidak diizinkan. Pemakaman tidak diizinkan untuk menghindari penyebaran virus."

Pekerja medis di ICU (unit perawatan intensif) Rumah Sakit Zhongnan, Wuhan. Dokter dan pekerja medis tidak sempat pulang, kurang istirahat, terpaksa memakai pampers. Virus corona adalah infeksi pada saluran pernapasan yang dapat menyebabkan penyakit seperti pneumonia atau pilek.
Pekerja medis di ICU (unit perawatan intensif) Rumah Sakit Zhongnan, Wuhan. Dokter dan pekerja medis tidak sempat pulang, kurang istirahat, terpaksa memakai pampers. Virus corona adalah infeksi pada saluran pernapasan yang dapat menyebabkan penyakit seperti pneumonia atau pilek. (Daily Mail)

55 Juta Warga China Dikarantina 

Skala penuh wabah ini masih belum jelas karena laporan-laporan yang menyedihkan terus muncul dari Cina.

Video yang belum dikonfirmasi membanjiri media sosial yang menunjukkan kematian di jalanan dan tumpukan tas mayat di rumah sakit.

Sejauh ini China menempatkan 16 kota terkunci, dalam situasi 55 juta orang hidup dibawah karantina.

Dua rumah sakit darurat telah dibangun hanya dalam waktu beberapa hari di Wuhan.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved