Kepala Bapenda Belu, Marsi Loe Mau Apresiasi Kepada Wajib Pajak
Kepala Bapenda Kabupaten Belu, Marsianus Loe Mau memberikan apresiasi dan terima kasih kepada masyarakat wajib pajak
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | ATAMBUA - Kepala Badan Pendapatan Daerah ( Bapenda) Kabupaten Belu, Marsianus Loe Mau memberikan apresiasi dan terima kasih kepada masyarakat wajib pajak di Kabupaten Belu yang telah melaksanakan kewajibannya sebagai warga negara dengan membayar pajak.
Pasalnya realisasi pajak di Kabupaten Belu tahun 2019 melampau target. Dari target PAD Rp 20,4 M, realisasi Rp 21,9 M atau 107,39 persen.
• Polwan Cantik Ini Diam-diam Selingkuh di Hotel dengan Kepala Unit Polres Saat Suami Pergi Melaut
Marsi Loe mengatakan hal itu kepada Pos Kupang.Com, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (3/2/2020). Dikatakannya, target PAD di Bapenda Belu tahun 2019 sebesar Rp 20,4 M dan realisasi mencapai Rp 21,9 M atau 107,39 persen.
Data ini menunjukkan, masyarakat wajib pajak di Kabupaten Belu melaksanakan kewajibannya sebagai warga negara yang baik.
• Ashanty Ungkap Sisi Rahasia Anang Hermansyah, Sebut Kemungkinan Tinggalkan Ayah Aureal Hermansyah
"Terima kasih kepada masyarakat wajib pajak. Suatu hal yang ingin saya sampaikan bahwa masyarakat melakukan kewajibannya sebagai warga negara yang baik dengan membayar pajak. Ini salah satu bukti, daerah ini dibangun secara gotong royong", puji Marsi.
Sebagai kepala Bapenda, Marsi memberikan apresiasi dan terima kasih kepada masyarakat wajib pajak karena mereka menyumbangkan bagi daerah dari apa yang mereka miliki. Walaupun besar pajak dari masing-masing orang berbeda, namun kesadaran mereka untuk membayar pajak sudah semakin membaik. Kondisi ini harus dipertahankan dan bila perlu ditingkatkan demi membangun Rai Belu tercinta.
Menurut Marsi, dilihat dari realisasi PAD tahun 2019, pemerintah memberi target PAD pada Bapenda tahub 2020 lebih besar lagi, yakni 27,8 M lebih. Realisasi PAD sampai keadaan 31 Januari 2020 sudah mencapai Rp 1,2 M lebih.
Marsi optimis sisa PAD yang belum terealisasi kurang lebih 26,5 M lebih itu bisa terwujud hingga sampai akhir tahun 2020.
Untuk mendongkrak PAD, pemerintah terus berupaya menggali potensi pendapatan yang ada di Kabupaten Belu dan pembenahan manajemen.
Pembenahan manajemen dimaksud dengan cara membangun kerja sama dengan Bank NTT untuk pemasangan mesin transaksi di restoran dan rumah makan. Hal ini dilakukan agar mengeliminir kebocoran pajak.
Di tahun 2020 ini akan dilakukan pengadaan 10 unit mesin transaksi oleh Bapenda dan bantun dari Bank NTT diperkirakan 60 unit.
Selaian cara tersebut, pemerintah terus menyadarkan masyarakat supaya berpartisipasi aktif membangun daerah melalui pembayaran pajak. Karena pajak yang diberikan masyarakat itu akan dikembalikan kepada masyarakat lewat kegiatan pembangunan seperti jalana, jembatanaa, irigasi dan lain-lain.
Marsi menambahkan, secara keseluruhan target PAD Kabupaten Belu tahun 2020 sebesar Rp 101 M yang kelolah oleh sejumlah dinas. Untuk Bapenda sendiri diberi target 27, 8 M lebih dengan sumber PAD adalah pajak. Sedangkan, PAD dari sumber retribusi ditangani Dinas Perhubungan, retribusi jual kekayaan daerah oleh Dinas Peternakan, sewa alat berat oleh Dinas PUPR. (Laporan Reporter POS- KUPANG.COM, Teni Jenahas)